/0/29094/coverbig.jpg?v=523c58e9677bcd0a22be8018ef97c1e9)
lu merawatku dengan sangat baik. Itulah sebabnya
mengaku bahwa dialah dalang di balik tiga puluh tiga "kecelakaan" yang kualami. Dia jatuh cinta pada s
fitnahku telah menamparnya, dia mendorongku kemba
dung, dia bergegas menyelamatkannya, membiarkanku
kuli ibuku di penjara sebagai hukuman, dan ibuku meninggal karena luka-lu
ayahnya. Keluarga kami telah mengikat kami bersama. Namun, dia menghancurkan t
aja menghancurkan pita suaraku, melenyapkan kemampuanku untuk bernyanyi selamanya. Saat aku terbangun, tanpa
sakit, dan meninggalkan semuanya. Dia telah merenggut
a
uluh empatku seharus
puluh empat kalinya
a kali, lampu gantung jatuh dan membuatku gegar otak. Keti
aan". Setiap kali, aku berakhir di ruma
n baru. Aku begitu lemah hingga beberapa kali nyawaku nyaris melayang, hidupk
ya ingin mengambil air minum, sebuah tindakan kecil yang normal dalam hidupku
r bedah paling cemerlang di Jakarta. D
ng dulu k
sakit yang sepi, aku mendengar suara-suara dari b
ersembunyi di t
ng dokter juga. "Ini sudah yang ke-tiga puluh tiga kalinya Elara terluka
ku, yang meraih dinding untukga kali. Dia
terdengar dingin, tanpa kehangatan yang selalu d
amu terus menyakitinya seperti ini? K
ku punya utang budi padanya. Ayahku menghancurkan karier ayahnya, dan ka
gung jawab.
-tahun kutolak untuk kulihat,
enuhi dengan menyiksanya?" tanya
ma. "Tapi itu tidak penting. Aku haru
. Yang namanya sering kudengar disebut dengan nada lembu
h cinta pa
b. Keheningan itu adalah pen
ntungku terasa berhenti berdetak. Udara seakan terse
kabur. Air mata yang tidak kusad
ng remuk ini, kembali ke kamarku yang aman. Aku ambruk ke tempa
h tiga ke
bilku yang blong. "Tidak sengaja" terdorong k
uanya adalah
dia tidak m
ng musisi indie yang almarhum ayahnya adalah seorang ahli bedah brilian. Ayahku telah mengorbankan kariernya, menanggun
dalah cara mereka
han lembutnya, kerutan cemas di dahinya saat
ahu itu hanya
yang menggemakan penderitaan di dadaku. Setiap luka di tubuh
rbuka. I
empurna. "Elara, kamu seharusnya tidak bangun dari temp
jawabnya lagi, dan kata
dengan nada lembut dan penuh per
Saat dia menyiapkan antiseptik, ponselnya bergetar. Dia me
menjuntai-sebuah matahari kecil bu
menyebutnya kekanak-kanakan dan melemparkannya ke laci. Tapi yang ini, matahari ini, identik den
suaranya langsung berubah,
a? Ad
a dari seberang. Dia bilang butuh bantuannya u
udah bertahun-tahun tidak pernah kulihat ditujukan
enyap begitu matanya kembali menatapku. Dia tamp
ahi antiseptik. Seharusnya dia memberiku
ia tidak me
tik yang perih itu langsu
at dingin membasahi dahiku. D
cekat, suaraku ber
acuh. Dia tidak berhenti. Sebaliknya, gerakannya menjadi l
ar tidak berteriak. Rasa sakit fisik ini tidak ada apa-apa
agar bisa cepat-
n dengan suara berdentang. "Aku harus pergi. Ada keadaan darur
jalan keluar tanpa
anku dalam dunia yang penu
k-cabik. Setetes air mata menga
aku maupun hatiku yang hancur,
njadi gelap sa

GOOGLE PLAY