asing. Sekelompok dokter muda berjas putih ber
kalian?" tanyaku
kah maju. "Kami dokter residen, Mbak Elara. Dokter Brama adal
a wanita yang tajam memotongnya. "Mengama
gan senyum sinis di wajahnya. Berdiri di sampingny
uaranya penuh dengan penghinaan. "Bergantung padanya karena utang budi k
Selama bertahun-tahun, aku menerima perawatan keluarga Wijaya, percay
ang yang benar-benar dia cintai," katanya, melirik Kayla dengan taj
ya, gambaran sempurna dari jiwa yang tersakiti t
umu. Dia mungkin mendorongmu ke keluarga Wijaya begit
dasar
eka memutarbalikkan kenangan tentang ibuku,
a hal yang tida
emaksakan diri untuk bangkit. "Jangan be
Aku mengayunkan tanganku, berniat me
a bergerak, menempatkan
bukan tamparan keras, tapi suara
menutupi wajahnya, matanya terbe
pa-apaan
u. Dia baru saja masuk. Dia melihat Kayla memegangi
ke tempat tidur dengan begitu keras hingga kepalaku membentur kep
Kekuatan amarahnya adalah sesuatu y
ang rasa sakit yang baru. Dia tidak pernah
a dengan lembut mengusap pipi Kayla, sentuhannya penuh dengan kelembutan yang tidak lagi di
pku dengan jijik sebelum
ama kembali, wajahnya dingi
padanya,"
. Aku tidak akan meminta maaf untu
Kamu sudah terlalu dimanjakan oleh keluargaku, El
aku bergetar. "Kayla sengaja menghala
akin dingin. "Dan kamu pikir mereka sala
dengan mereka. Dia percaya akulah penjahat
endiri menyentuh bibirku. "Baik,
pat tidur, aku berjalan perlahan menuju rua
mendongak saat aku masuk, kilatan kemenangan di matany
wa ruangannya terlarang. "Pekerjaan ya peker
ya berlaku untuk orang
ku begitu tajam hi
atku, cintaku. "Kayla," kataku,
long jangan bilang begitu. Anda tunangan Dokter Brama.
Dia mengikutiku. Alisnya berkerut kesal. Dia tidak ingin wanita
ri hatiku yang hancu
uh. "Saya akan lebih berhati-hati." Dia menoleh padak
bih menghina daripad
rang," kata Brama pada
menancap di telapak tang
ng yang terburu-buru di lorong menabrakku. Aku kehilangan
r suara khawatir Brama. "Kayla,
yang dingin dan keras,
wajahku, panas dan tanpa suara. Aku menutup mulutku
bilang akan mengajak Kayla makan siang spesial untuk "menghilangka
edikasinya Dokter Brama pada muridnya yang menjanjikan, Kayla. Mereka pergi ke konferensi akademis bersam
ru. Dia selalu "terlalu sibu
k-robek secara metodis. Aku ber
u-lampu kota, rasa tenang menyelimutiku. Itu a
dah se
ya. Dan aku akan memb

GOOGLE PLAY