Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2

Jumlah Kata:957    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

asing. Sekelompok dokter muda berjas putih ber

kalian?" tanyaku

kah maju. "Kami dokter residen, Mbak Elara. Dokter Brama adal

a wanita yang tajam memotongnya. "Mengama

gan senyum sinis di wajahnya. Berdiri di sampingny

uaranya penuh dengan penghinaan. "Bergantung padanya karena utang budi k

Selama bertahun-tahun, aku menerima perawatan keluarga Wijaya, percay

ang yang benar-benar dia cintai," katanya, melirik Kayla dengan taj

ya, gambaran sempurna dari jiwa yang tersakiti t

umu. Dia mungkin mendorongmu ke keluarga Wijaya begit

dasar

eka memutarbalikkan kenangan tentang ibuku,

a hal yang tida

emaksakan diri untuk bangkit. "Jangan be

Aku mengayunkan tanganku, berniat me

a bergerak, menempatkan

bukan tamparan keras, tapi suara

menutupi wajahnya, matanya terbe

pa-apaan

u. Dia baru saja masuk. Dia melihat Kayla memegangi

ke tempat tidur dengan begitu keras hingga kepalaku membentur kep

Kekuatan amarahnya adalah sesuatu y

ang rasa sakit yang baru. Dia tidak pernah

a dengan lembut mengusap pipi Kayla, sentuhannya penuh dengan kelembutan yang tidak lagi di

pku dengan jijik sebelum

ama kembali, wajahnya dingi

padanya,"

. Aku tidak akan meminta maaf untu

Kamu sudah terlalu dimanjakan oleh keluargaku, El

aku bergetar. "Kayla sengaja menghala

akin dingin. "Dan kamu pikir mereka sala

dengan mereka. Dia percaya akulah penjahat

endiri menyentuh bibirku. "Baik,

pat tidur, aku berjalan perlahan menuju rua

mendongak saat aku masuk, kilatan kemenangan di matany

wa ruangannya terlarang. "Pekerjaan ya peker

ya berlaku untuk orang

ku begitu tajam hi

atku, cintaku. "Kayla," kataku,

long jangan bilang begitu. Anda tunangan Dokter Brama.

Dia mengikutiku. Alisnya berkerut kesal. Dia tidak ingin wanita

ri hatiku yang hancu

uh. "Saya akan lebih berhati-hati." Dia menoleh padak

bih menghina daripad

rang," kata Brama pada

menancap di telapak tang

ng yang terburu-buru di lorong menabrakku. Aku kehilangan

r suara khawatir Brama. "Kayla,

yang dingin dan keras,

wajahku, panas dan tanpa suara. Aku menutup mulutku

bilang akan mengajak Kayla makan siang spesial untuk "menghilangka

edikasinya Dokter Brama pada muridnya yang menjanjikan, Kayla. Mereka pergi ke konferensi akademis bersam

ru. Dia selalu "terlalu sibu

k-robek secara metodis. Aku ber

u-lampu kota, rasa tenang menyelimutiku. Itu a

dah se

ya. Dan aku akan memb

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY