, aku tidak pulang. Aku naik taksi la
ruangan besar yang dipenuhi buku-buku bersampul k
mantap. "Saya ingin membatal
nya sangat terkejut. "Elara? Ada apa ini? Apa
" aku berbohong. "Ini bukan tentang dia. Ibu saya akan segera keluar dari pe
bisa kupikirkan yang akan dia
hirnya. "Jika ini yang benar-benar kamu inginkan, aku tidak akan menghalangimu. Aku akan meminta
sih," bisi
g kerja terbuka. "Si
ntu, kunci mobilnya tergantung di t
mu, Elara. Kupikir kita bis
pat-cepat menjawab, "Kami baru saja membicarak
ia sama sekali tidak sadar
k makan malam," umumkannya, merangkul
ngku. Setiap gerakannya adalah pengingat yang menyakitkan akan cinta yang sekarang kutahu adalah kebohongan. Dulu kupikir kebiasaa
ia kepada ayahnya. "Tempat untuk pernikahan sudah di
arpuku berdent
a berkerut. "Bram, itu mungkin jadi masalah. Elara
enjadi
pon Brama berdering, meme
ik layar.
r suaranya yang lemah dan penuh air mata. Di
amu di mana? Aku datang sekarang juga,"
yang baik sebelumnya hilang. "Kenapa kamu mau membatalkan per
gelengkan kepala. "Sudahlah. Kita b
an, kaki kursinya bergesekan keras
h, rasa sakit yang akrab menetap di dadak
n tapi singkat kepada Pak Wijaya, aku meningg
gat. Rambutnya lebih banyak beruban, dan matanya,
alui telepon pengunjung. "Bagaimana kabarmu? A
memar baru di lenganku. "Mereka sangat baik padaku, Bu,"
di wajahnya. "Ibu minta maaf tidak bisa ad
erasa besar. "Sebenarnya, B
emudar. "Ap
at karena air mata yang tertahan. "Kita akan pergi ke tem
ng dalam dan menyayat hati. Dia tahu, tanpa a
ir mata mengalir di pipinya. "Apa pun
rsama Brama. Rasanya dingin dan kosong, sebu
Aku hanya mengambil apa yang benar-benar milikku. Pakaian, perhi
ak pulang
g keesokan har

GOOGLE PLAY