n penata rias mengikutinya masuk ke dalam rumah, le
apku. "Kita akan pergi ke malam gala
epan umum, dia harus menjaga ilusi bahwa aku adalah tunangan
menjuntai, perhiasan elegan, riasan tanp
ya. Aku meraih pintu pe
elakang," katany
tapnya,
itu adalah hal yang paling normal di dunia. "D
rat. Dia tahu itu. Dulu dialah yang mengingat
irku. Aku membuka pintu belakang
k bersinar dalam gaun yang serasi dengan s
a, suaranya semanis madu. "Aku sangat takut tadi mal
ab. Dia mengulurkan tangan dan dengan lembut menepu
terasa seperti
erbelalak kaget. "Oh! Mbak Elara, Anda di sini juga! Maaf seka
a dengan tegas. "T
aku pusing, dan gelombang mual naik ke tenggorokanku. Di depan, Brama dan Kay
ersenyum. Dia akan memperkenalkanku dengan sopan kepada rekan-rekannya, dan kemudian segera mengalihkan perhatian
n kaki. Dia adala
enjadi terlalu berat. Aku permisi, melarik
ota, mencoba bernapas melewati simpul rasa sakit di dadaku. Ketika aku
ku mel
ayla ke dalam pelukannya. Wajah Kayla memerah,
t dia membisikkan sesuatu di telinganya. "Tidak apa-apa. A
ang. Aku mengikuti mere
ngkahnya tergesa-gesa. Aku melihatnya be
tu kunci untuk membuka pintu k
nku berdiri sendirian di lo

GOOGLE PLAY