img Lepas dari Cintaku yang Pahit  /  Bab 4 Aku Memutuskan untuk Bercerai  | 1.59%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Bab 4 Aku Memutuskan untuk Bercerai
Jumlah Kata:652    |    Dirilis Pada:08/12/2022

Daniel mengerutkan kening dan dia menatap Clara dengan ragu. Untuk sesaat, dia bertanya-tanya apakah dia salah dengar.

Saat itu, Evelyn berteriak, "Bercerai? Terima kasih Tuhan, silakan ceraikan dia. Ayo cepat! Jika bukan karena permintaan terakhir Paskal, Daniel tidak akan pernah menikah denganmu. Aku tidak tahu kenapa Paskal menyukaimu sejak awal. Lihat dirimu. Kamu tidak pantas menjadi bagian dari Keluarga Sudarsa. Kamu hanya membawa sial dan nasib buruk bagi kami. Daniel seharusnya menceraikanmu dari dulu. Beraninya kamu meminta cerai? Tidak tahu malu!"

Sebuah cibiran meringkuk di sudut mulut Clara.

Clara bisa menikah dengan Daniel hanya karena Paskal Sudarsa, mendiang ayah Daniel, merasa berterima kasih padanya. Dia meminta putranya untuk menikahi Clara sebelum dia meninggal, tetapi Daniel tidak setuju. Dia tidak pernah ingin menikahinya.

Clara dengan cepat berbalik dan pergi. Jika dia tinggal di sana lebih lama, itu hanya akan membuatnya semakin muak.

Tidak ada yang menghentikannya untuk pergi. Dia hanya mendengar Evelyn memaki di belakangnya.

Pintu bangsal hanya berjarak beberapa langkah, tetapi Clara merasa jaraknya sangat jauh darinya. Kakinya terasa semakin berat, tetapi dia tidak ingin menunjukkan kelemahannya di hadapan orang-orang ini.

Saat dia akhirnya keluar dari rumah sakit, dia tidak bisa menahan air matanya lagi.

Butuh tiga tahun baginya untuk menyadari betapa salah dirinya. Clara menyesal telah menyia-nyiakan tiga tahun yang berharga untuk mencoba memenangkan hati Daniel.

Embusan angin dingin menerpa Clara, membuatnya menggigil. Dia tersandung di jalan.

Rasa sakit luar biasa melonjak di lengannya, tetapi itu tidak seberapa dibandingkan dengan rasa sakit di hatinya.

Clara merasa pusing, dan pandangannya menjadi semakin kabur. Dengan tangan gemetar, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.

"Aku memutuskan untuk bercerai ...."

Suaranya pecah ketika dia berbicara. Clara tersedak dengan isak tangis. Dia tidak tahu apakah orang di ujung telepon itu mendengarnya atau tidak.

Tiba-tiba, dia merasa dunia seakan berputar, dan dia pingsan.

Beberapa saat kemudian, raungan yang memekakkan telinga bergema di udara. Sebuah helikopter mendarat beberapa meter dari Clara.

Pintu kabin terbuka. Seorang pria berjalan keluar dan bergegas menghampiri Clara. Dia mengangkat Clara ke dalam pelukannya dan menatapnya dengan kasihan.

"Gadis bodoh, kamu akhirnya memutuskan untuk kembali."

Sesaat kemudian, helikopter itu menderu dan terbang menjauh, dan jalanan kembali sunyi.

Sementara itu, Evelyn terus berteriak dan menghina Clara. "Beraninya wanita murahan itu meminta cerai? Banyak wanita yang sangat ingin menikah dengan Keluarga Sudarsa. Dia pikir siapa dirinya? Angkuh sekali! Ya ampun, aku sangat membencinya!"

"Apa Ibu sudah selesai?" tanya Daniel, menatap kesal pada Evelyn.

Tersinggung oleh pertanyaannya, Evelyn menyilangkan tangan di dadanya dan memalingkan wajahnya dengan dingin.

"Kak, antar Ibu pulang. Ibu perlu beristirahat," ucap Daniel dengan dingin.

"Oke."

Betty langsung berdiri, mengambil tasnya, dan pergi bersama Evelyn.

Setelah keduanya pergi, hanya Daniel dan Siska yang berada di bangsal.

Siska sedang duduk di tempat tidur, menundukkan kepalanya, dan menggigit bibirnya.

"Kenapa kamu berbohong?"

Siska menatap pria itu, air mata mengalir di pipinya. "Aku takut kamu akan meninggalkanku. Aku tidak bermaksud menipumu. Daniel, aku sangat takut. Aku masih ingin menjadi seorang aktris. Aku tidak bisa masuk penjara. Jika semuanya terungkap, karierku akan berakhir."

Dia mengulurkan tangan dan meraih lengan baju Daniel. "Daniel, percayalah padaku. Aku sedang linglung saat itu. Aku ingin mati tapi aku tidak bisa melakukannya. Aku sedang mengandung bayi kita. Daniel, jika kamu tidak menginginkan bayi ini, aku mengerti. Aku akan mengakhiri semua hubungan denganmu dan membesarkan anak ini sendirian."

"Cukup!" geram Daniel.

Siska tersentak kaget. Bibirnya gemetar ketakutan. Mata Daniel berkobar karena marah seolah dia bisa membaca pikirannya.

Sebenarnya, tidak ada yang terjadi di antara mereka malam itu. Siska takut Daniel akan mengetahui kebenaran itu. Dia dengan cepat menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapannya.

Melihat ekspresi sedih di wajah Siska, Daniel menutup matanya dan menghela napas.

"Dengar, aku mabuk di hari itu. Aku tidak ingat apa yang terjadi. Tapi kamu tidak perlu khawatir. Aku akan bertanggung jawab untuk merawat bayi itu ketika dia lahir. Ada pekerjaan penting yang harus kulakukan sekarang. Beristirahatlah dengan baik."

Setelah mengatakan itu, Daniel menarik lengannya dari pegangan Siska dan meninggalkan bangsal.

Sebelumnya              Selanjutnya
img
Konten
Bab 1 Tak Terduga Bab 2 Masuk Penjara demi Wanita Simpanannya Bab 3 Satu Triliun untuk Sebuah Tamparan Bab 4 Aku Memutuskan untuk Bercerai Bab 5 Dia Serius Bab 6 Selamat Tinggal Bab 7 Perjanjian Perceraian
Bab 8 Air Mata Laut Biru
Bab 9 Sebaiknya Kalian Pergi
Bab 10 Palsu
Bab 11 Penghinaan
Bab 12 Memotret Diam-Diam
Bab 13 Penerus
Bab 14 Itu Tidak Mungkin Dia
Bab 15 Kepedulian
Bab 16 Betty yang Mabuk
Bab 17 Pertanyaan
Bab 18 Dia Pantas Mendapatkannya
Bab 19 Topik Hangat
Bab 20 Bukan Urusanmu
Bab 21 Keadaan yang Berbalik
Bab 22 Di Tengah Badai
Bab 23 Konferensi Pers
Bab 24 Pertemuan di Mal
Bab 25 Menawar Gaun
Bab 26 Menampilkan Keterampilan Aktingnya
Bab 27 Akulah yang Mencampakkanmu
Bab 28 Wanita yang Paling Penting dalam Hidupku
Bab 29 Antagonis Wanita
Bab 30 Clara yang Memesona
Bab 31 Merayu Clara
Bab 32 Rencana Siska
Bab 33 Kuharap Cinta Kalian Berdua Abadi
Bab 34 Aku akan Membuatnya Merasakan Akibatnya
Bab 35 Gelang
Bab 36 Foto Pernikahan yang Rusak
Bab 37 Bukti
Bab 38 Terbakar
Bab 39 Cetak Salinan Lain
Bab 40 Rencana
Bab 41 Berinvestasi dalam Film
Bab 42 Seseorang Mengerjainya
Bab 43 Penampilan Sempurna
Bab 44 Keluarga
Bab 45 Simpanan Pria Kaya
Bab 46 Berakting
Bab 47 Rahasia
Bab 48 Aku Perlu Bicara denganmu
Bab 49 Tidak Masuk Akal
Bab 50 Rasa Bersalah
Bab 51 Adegan Penting
Bab 52 Mata Dibalas Mata
Bab 53 Video di Lokasi Syuting
Bab 54 Tanggapan
Bab 55 Opini Publik Berbalik
Bab 56 Kambing Hitam
Bab 57 Janji Temu
Bab 58 Berita Mengejutkan
Bab 59 Pangeran Piano
Bab 60 Cinta pada Pandangan Pertama
Bab 61 Kamu Perlu Membeli Lampu
Bab 62 Serangan Verbal
Bab 63 Taruhan
Bab 64 Bukti
Bab 65 Cerdas Tapi Bodoh
Bab 66 Bertemu Lagi
Bab 67 Pertunjukan Penuh Improvisasi
Bab 68 Pengakuan
Bab 69 Kehilangan Kendali
Bab 70 Perjodohan
Bab 71 Terlalu Menganggur
Bab 72 Menambahkan Adegan
Bab 73 Lebih Sibuk daripada Pemeran Utama
Bab 74 Konspirasi
Bab 75 Firasat Buruk
Bab 76 Kecelakaan Mobil
Bab 77 Jatuh ke Air
Bab 78 Kebetulan Sekali
Bab 79 Daniel Adalah Orang yang Menyelamatkanku
Bab 80 Membedakan antara Kebaikan dan Kebencian
Bab 81 Aku Ingin Melihat Apakah Kamu Mati karena Tenggelam
Bab 82 Kebohongan
Bab 83 Separuh Benar
Bab 84 Kemewahan yang Tidak Bisa Kuberi
Bab 85 Tidak Berhati Lembut
Bab 86 Putusan Pengadilan
Bab 87 Kejutan
Bab 88 Sebuah Planet Kecil
Bab 89 Makan Siang Bersama Keluarga
Bab 90 Mengunjungi Almarhum Ibunya
Bab 91 Rahasia Daniel
Bab 92 Cinta Pertama
Bab 93 Syuting Selesai
Bab 94 Dies Natalis SMA
Bab 95 Teman Sekolah
Bab 96 Orang yang Sama
Bab 97 Wanita Gila
Bab 98 Konfrontasi
Bab 99 Kamu akan Membayar
Bab 100 Ancaman
img
  /  3
img
img
img
img