Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / kilatann terakhir
kilatann terakhir

kilatann terakhir

5.0
19 Bab
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Hujan selalu membawa kenangan-bagi Heksa, hujan adalah kebebasan sekaligus kutukan. Sejak kehilangan ibunya karena petir di masa kecilnya, hidupnya berubah menjadi sunyi, penuh trauma, dan kebencian dari sang ayah. Tapi segalanya mulai bergeser saat ia bertemu Amaya, gadis yang mencintai hujan dengan cara yang sama seperti dirinya dulu. Bersama Amaya, Heksa kembali menemukan cahaya, sampai satu kilatan petir mengulang semua mimpi buruknya. Bisakah Heksa melawan takdir yang terus mengulang luka lama? Ataukah hujan akan selalu menjadi pertanda kehilangan?

Bab 1 Kilatan yang Mengubah Segalanya

Heksa selalu punya hubungan khusus dengan hujan. Baginya, hujan bukan sekadar tetes air yang jatuh dari langit, tetapi teman setia yang membuatnya merasa bebas. Setiap kali rintik hujan mulai turun, ia akan melangkah ke luar, membiarkan dinginnya mengalir di kulitnya dan melupakan dunia di sekitarnya. Hujan membuat segala hal terasa lebih ringan, seperti belenggu yang terlepas dari jiwanya.

Ibunya, di sisi lain, tidak pernah merasa nyaman dengan kebiasaan Heksa. "Heksa, jangan main hujan terlalu lama. Petir bisa bahaya," ia selalu mengingatkan dengan lembut, tapi kecemasan di matanya jelas terasa. Namun, bagi Heksa, kekhawatiran itu terlalu berlebihan. Hujan, pikirnya, tidak bisa melukainya.

Hari itu hujan turun lebih deras dari biasanya. Langit gelap, angin berdesir kuat. Tapi Heksa tidak peduli-ia berlari ke luar rumah, menikmati segarnya udara dingin yang membasahi wajahnya. Tawa kecil keluar dari bibirnya saat rintik hujan menyentuh kulitnya. Ibunya, menyadari Heksa tak lagi di dalam rumah, segera mencarinya.

"Heksa! Masuk ke dalam! Jangan main hujan terus, bahaya!" ucap Ibunya sambil berteriak.

"Nggak apa-apa, Bu! Aku baik-baik aja!" sahut Heksa dengan tawa kecil sambil terus berlari.

"Jangan keras kepala! Ayo masuk sekarang!" perintah Ibunya, berlari mendekati Heksa.

Tiba-tiba, petir menyambar tanpa peringatan. Cahaya putih menyilaukan, diiringi suara menggelegar yang memekakkan telinga. Segalanya berubah menjadi sunyi. Tubuh ibunya tergeletak di atas tanah basah, tak bergerak.

Heksa terpaku. Tubuhnya gemetar, matanya terbuka lebar. Dalam satu kilatan, dunianya hancur untuk selamanya.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY