s?" Tanyaku kepada gadis kecil
i aku suka banget pi." Ceritanya kepada sosok lelaki yang saat ini berada d
pan yang fokus kepada gadis kecil berbando pink dengan gaun warna p
n seraya mulutnya memakan makanan, sedangkan sang ayah yang melihat bagaimana Kania bercerita ikut tersenyum. Kadang Alfan juga ingin kembali seperti sang putri, seperti anak kecil lagi, dimana dirinya tidak harus memikirkan tentang sekelumit masalah. Tapi dirinya sadar jika waktu tidak bisa di putar kembali, dan
mengelus pipi Kania dengan sayang. Diamatinya gadis kecil yang memiliki mata bulat serta hidung mancung yang dia yakini adalah warisan dari pria yang berada di depan Kania
ara mendadak karena menyadari bagaimana mata Alfan yang memandang tajam kearah
alagi saat dia sedang tertawa yang akan menampakkan kedua lesung pipi nya, dan ditambah dengan gigi yang ompong yang berada ditengah-tengahnya yang semakin membuatku gemas saja. Ingin ra
kenapa papi gak bisa?" Tanyanya sambil m
sulin Kania kan.Tante Dara kebetulan tadi pulang lebih awal dan tante Dara tahu kalau di sekolah Kania ada p
ia juga ditema
tante Dara." Jelas terlihat raut kecewa di wajah ayunya, wajah yang berhasil membuat diriku jatuh cinta saat
Tak tega rasanya jika gadis sekecil Kania harus kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya. Wal
Kania?" Kulirik papinya berharap mendapat balasan, tapi apa yang kudapat, dia hanya
tersebut mengangguk-anggukan kepalanya cepat bahkan terlihat sangat bersemangat. Ya aku tentu ta
a sebelum Kania tidur, tante Dara mau kan?" Bagaimana bisa aku mewujudkan kein
. Mungkin efek dari pikiranku yang sedang berkeca
a tak mendapat jawaban memuaskan dari sang ayah. Dalam situasi tersebut Alfan hanya bisa bersabar dalam menghadapi sikap putrinya. Dia sama sekali tak merasa tersinggung dengan keinginan Kania karena dirinya sadar jika dirinya tak bisa sempurna dalam merangk
Tanyanya lagi dan kali ini kuharap Alfan bisa menjawabnya lagi. Kania sungguh anak yan
dara kita juga. Kecuali kalau tante Dara mau jadi istri p
itu?, bagaimana mungkin Alfan bisa me
ita pi?" Dia sedikit menundukkan kepalanya
, dan menjadi mami yang sebenarnya buat Kania. Tanya gih sama tante." Detik itu p
dang melamarku?, batinku bertanya dalam hari. Namun tak sengaja pandangan