dengan campuran perasaan yang sulit dia jelaskan. Hatinya hancur, namun ada sesuatu dalam tatapan Lysandro yang me
uar terasa seperti pedang yang menembus langsung ke dalam dirinya. "Apa yang seben
entukan. Momen yang bisa mengubah segalanya. Namun, berbicara tentang kebenaran itu, bahkan setelah sem
asa semakin sesak. "Aku... aku terjebak dalam sebuah kontrak. Seb
, hatinya semakin bergejolak. "K
k ke dalam pernikahan yang bukan pilihanku, Elowen. Itu bukan karena aku tidak mencintaimu. Itu bukan karena aku tidak ing
buruk yang menjadi kenyataan. "Jadi, kamu... kamu terpaksa menikahi orang lain?" tanyanya
ra yang penuh penyesalan. "Aku tahu jika aku memberitahumu, aku hanya akan melukaimu l
ini?" matanya mulai berkilat, tanda bahwa emosi yang tersembunyi dalam dirinya sudah mulai meledak. "
pi aku ingin kamu tahu, bahwa semua yang aku lakukan, aku lakukan karena tekanan. Karena aku tidak bisa la
h pilihan yang kamu buat setelah semuanya berantakan? Apa aku
imat-kalimat yang tidak bisa dia tarik kembali. "Aku tidak pernah melihatmu seperti i
ngisyaratkan kebingungan yang mendalam. "Kamu pikir dengan menjelaskan ini semua, aku bisa
idak, aku tahu itu tidak akan mudah. Aku tidak bisa mengharapkan maaf begitu saja. Tapi aku ingin mencoba memperbaiki ini. Aku i
ang lebih tegas, lebih penuh keyakinan daripada sebelumnya. "Tapi yang lebih penting, jangan pernah
Elowen bahwa dia benar-benar ingin berubah. Tetapi, dia tahu bahwa kata-kata tidak akan cukup lagi untuk menebus
an terjadi selanjutnya. Tapi aku tahu satu hal: Aku tidak bisa terus hidup dalam bayang-bayang kebo
di wajahnya. "Aku mengerti. Aku tidak akan memaksamu, Elow
ah kita," Elowen berkata, lalu berbalik dan mulai melangkah menjauh.
awa mereka semakin jauh dari apa yang dulu mereka miliki. Kini, hanya waktu yang akan mengungkapkan apakah
uh harapan, meski sangat tipis. Harapan bahwa suatu hari nanti, dia bisa memperbaiki segal