masa lalu yang tidak ingin ia hadapi. Pikirannya kacau, seolah setiap langkah yang ia ambil membawa perasaan

dirinya. Tetapi di dalam dirinya, ada ketidakpastian yang tak terhindarkan. Hatinya bertanya-tanya apakah keputusan yang ia ambil tadi sudah

disadari, ia sudah berdiri di tengah jalan, hampir tidak sadar akan bahaya yang mendeka

n! Ber

a tidak ia lihat-pria yang selalu hadir di masa lalu,

, hampir tidak percaya meli

Apa yang kamu lakukan di sini? Ini bukan tempat yang ama

tergelap dalam hidupnya, muncul begitu saja setelah sekian lama. Sejak kejadian yang memisahkan mereka, Axton hilang

namun tegas. "Kamu baik-baik saja? Kamu terliha

hatinya seperti terguncang. "Aku baik-baik saja," jawabnya, meskipu

atanya penuh dengan perhatian yang tidak bisa disembunyikan. "Aku tidak tahu apa yan

ya tidak bisa lari dari kenyataan yang telah ia coba kubur dalam-dalam. "Aku tidak i

r dari kenyataan. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi aku bisa melihat kam

emuanya terasa begitu rumit. Dia merasa begitu terperangkap dalam pusaran emosinya

ng telah aku lalui yang aku tidak bisa ceritakan den

nia yang kini terasa semakin asing baginya. "Aku di sini, Elowen. Aku selalu a

u saja. Axton-selalu ada, selalu peduli, tapi kenapa rasanya semakin sulit untuk mempercayai orang-orang di sekitarnya? Ap

tidak terdengar. "Dia ingin aku memberi kesempatan padanya. Tapi aku... aku tidak tahu apakah a

k merasa bingung, Elowen. Itu wajar. Tapi jangan biarkan dirimu terjebak dalam kebingungan itu terlalu lama. Kam

semua beban yang selama ini ia sembunyikan. Namun, ia tahu bahwa menangis tidak akan mengu

Axton?" tanya Elowen dengan suara lirih. "Ke

k bisa membiarkanmu pergi begitu saja. Aku tahu aku mungkin terlambat, Elowen. Tapi aku ingin kamu tahu bah

nan yang aneh berada di dekat Axton, namun di sisi lain, dia merasa takut. Takut

ya, mengalihkan pandangannya. "Aku tidak tahu apa

si yang tidak bisa disembunyikan. "Aku mengerti, Elowe

beban yang semakin berat, namun juga membawanya lebih dekat pada jawaban yang ia cari. Dalam hatinya,

i-dia harus membuat keput