ng sekarang juga. Kami akan memaka
wi yang dimaksud sedang mencoret-coret kertas
anya memastikan. Antara
pergi ke pasar untuk bekerja m
n sangat terkejut me
ke rumah, tepat sebelum ia berangkat ke sek
tapi tetap pergi ke sekolah?!" suaranya nyari
nahannya, tapi dia bila
Tak mengerti akan jalan pik
u akan menyuruhnya b
Nazharina. Wajah gadis itu tampak murung, namun t
t kertas ujiannya. Seolah-ola
Ibumu... mereka... sedang menunggu
al ujianku," jawab Nazharina. Masih dengan kepala yang merebah da
coba untuk tak menangis. Gadis itu terlihat kuat dan bias
Ada keringanan yang diberikan untuk kejad
natap wajah cantik di hadapannya.
di sini? Tolong jangan paksa aku
Nazharina memilih untuk tetap bertahan di sekolah, alih-alih pul
memberitahuku alasa
akhirnya menjawab dengan suara y
un meninggalkan aku. Tanpa firasat, tanpa pamit, tanpa ucapan selamat tinggal. Bisakah kau bayangkan, betapa sepinya rumah itu saat nanti aku pulang? Ibuku sudah tak ada lagi. Dia
embendung tangis. Bisa ia bayangk
cil yang
rina berdiri dan berkeliling memeluknya. Membuat gadis
akhirnya
en dramatis itu dengan ponsel da
an itu
h negeri. Menarik perhatian seorang wani
leh ke arah sang suami yang duduk di sampingnya. "Bisa
erempuan. "Kamu yakin, Sayang? Mengadopsi anak itu bukan perkara mudah. Dia ba
elalu ingin memiliki anak perempuan. Lagipula, Aria
dan pertimbangan matang, akhirnya Nazharina
umah ini jauh lebih besar dari yang pernah ia tempati. Tapi lebih dari itu, ia
janji bahwa gadis itu tak
ngan hangat. Arian, anak kandung Erina dan Marco, han
kakakmu sekarang," kata E
ngan. "Hai, senang berte
Detik berlalu, tapi tangan Nazharina te
ua detik...
ngannya dan tersenyum canggung, berpura-pura
a tahu... Arian t
tidak
mun, setidaknya kali ini ia memiliki tempat yang bisa ia sebut "rumah"
iaannya tak
Suara dari seberang sana membawa kabar bu
o mengalami ke
akit, berharap mendapatkan keajaiban. T
ementara Erina masih bertaha
a lemah dan napas tersengal, Erina
..," bi
ma? Aku
arina... Jangan biar
menahan emosi yang berca
rumur 20 tahun..
membelala
elemah, sebelum akhirnya mata wan
ekejap. Hari itu, mereka kehilangan satu
at pada janji yang ta
reka diadakan tanpa kemeriahan. Tanpa senyum bahagia. Arian menika
harina
kan keheningan yang menyesakkan. Arian tetap dingin. Tidak
harina... pernikahan ini adalah pengingat bahwa ia ta
ia be
sepuluh
erimanya. Akan melihatnya bukan sebagai beba
apan itu
kahan mereka, Arian tetap
a... Nazhari