img Akibat Bebas Bergaul  /  Bab 10 Balada Reggie | 52.63%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 10 Balada Reggie

Jumlah Kata:1544    |    Dirilis Pada: 28/06/2025

Ren menatapku tanpa berkata, aku mungkin kelihatan kabur dimatanya y

au mengatakan sesuatu tapi tak jadi, Kemudia

lingukan kesana kemari, tapi begitu melihat wajahku yang sedang duduk di depan situ

enyum dikulum, mungkin saking terkejutnya ia jadi menyebut nama lengk

kemana aja, hehe" senyumku makin

aja ga pernah keliatan... hehe

kita bertemu, di hotel Nista, dan kini dua har

a Pak Mukhsin hah

candanya sambil merapi-rapikan seragam RSUD yang dipakain

u. Aku perhatikan dia memakai seragam ngentotnya, daster pendek itu, hanya memakai celana training lagi didalam

sini?" tanya Pak Mukhsin mencari bahan pembicaraan. Ia ikut d

a? hahahehehe..." jawabku menggodanya. Bude tert

rtanyaanku. Pak Mukhsin jadi tertunduk, menyesal dia salah dalam mem

a mobil Bude, pulangnya bawa motor Mas Agus... s

ga enak udah ganggu... eh, ini

kunci motor

nengok keluar lewat pintu. Wajahnya sudah datar sekarang, tidak terkesan kuatir

S lagi ini... kerja lagi" Kata Pak Muk

Lek...?" Bude memprotes. Akupun buru-bur

ga minum Pak.

Ja..." Budeku berh

ku meneruskan.

uluan, ia berpamitan p

i Mas..." Budeku

Bude Yen telah mencengkram dulu kaus di bagian p

mandi teros genit pegang-pegang pantatku kalo kamu bilang-bilang... Pokoknya jangan bilang siapa-si

masa aku bil

kramannya. Senyumnya

bat anuny

"Belum Bude... kan m

ikat lagi. Aku malah mundur terkejut dengan perubahan ini, dan mengangguk-angguk c

an jarinya. Kemudian setengah berlari aku keluar, menuju Pak

tanya Pak Mukhsin r

Sri...! iya si Sri...! mau balik kesini lagi... kamu inget dia gak...

itu... jangkung..." Pak Muk

jangkung, manis, semok dan berdada besar. Dia ada

umahmu? sekarang gak tau... wes yo terserah Ibukmu lah... yang p

ude... s

. hihih" Bude tersenyum menggoda dengan manis. Pak Mukhsin

malas aku... beh... cah gendeng ngerjain wong tuek..." Tapi mo

ngenai arti anak istrinya dirumah bagi dirinya. Bagaimana bahaya terancamnya retak rumah tangganya bila aku

ukhsin... terimaka

awa nyengir. "Gi

*

embuatku banyak berpikir. Kalau aku berhubungan lagi dengan Teh Evi, apa nanti aku akan patah hati lagi? Tapi d

hanya sebagai alas kelaminku saja, bukan tambatan cinta. Bodo amat dia mau bercintaan dengan s

tru sebenarnya aku lah yang rugi kalau kami

tumpu pada aku saja. Aku hanya bisa berharap, aku adalah salah satu kontol yang disukainya. Dengan begitu, aku ma

tik membalas pe

rang udah bener, Teteh dimana? Ketemuan yuk...?" Aku pencet

aktip. Hayu atuh, kata

iangkat, terdengar suara bising di belak

emana ajaa...? hahaha, di tu

hapenya ruksak, T

ar sekaran

di luar aj

A', ini si Mama pgn

jadi deg-

emu? Waduuh... a

enaleun cenah ka keluarga kamu, Papa kamu

atuh" tapi kataku. "Jam berapa? Ka

gak rumah Evi? Di

Ia kemudian menyebutkan alamat lengkapnya serta ciri-ciri

luar aja, kan di rumah k

sa A', tenang a

h, nanti Egi

ut teman-temanku, banyak preman kota kami dilahirkan dari situ. Aku ra

au main ka Cicen

g menelpon seba

? Main ke si Evi ya? Gila kamu Egi? Main ke

teman Mang

man Gi... jangan kuatir,

... yan

k nanti rumahnya. Itu rumahnya si mang Gio disana Gi, di dalemnya

ebutin aja

enang... itu

any

t nih, Mamang lagi kering bange

a ah bohong si

aripada Mamang kelepasan ngomong nih

hati. "Iya iya iya Ma

buruan nya Gi? Ditunggua

wabku. Tut t

ng sudah semenjak aku SMA kami begitu, saling meminjam uang. Tapi bila Pamanku puny

seret, proyek-proyek pemerintah tempat

iannya. Masih tiag jam-an lagi, tapi aku mempersiapkan segala sesuatunya

*

yang kini sedang paling

an Desa

ir Cinta Gi

manku

Nakal Ay

ihan Mam

Menantu

r Besan d

as Para

aan Liar S

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY