/0/27031/coverbig.jpg?v=4e298f275dec6303d13105278c295c08)
urun se
m- diam- rintik pelan yang mengiringi langit kel
dengan tumpukan kardus yang belum sempat
terbuka sendiri oleh hembusan angin dari jendela yang tidak sempat Aldi
ntara kardus- kardus kenangan dan sisa
annya menu
ia me
i tangisan pecah- suara yang keluar dari kedalama
. maaf,
berulang,
esakan napas yang
ar oleh siapa pun, kecuali din
k lututny
pendek, seolah udara di ruangan itu menghilang bersama ke
gag
kamu punya... tapi aku
i laki- la
a kalau kamu juga sedang me
mbasahi lantai kayu.
amarnya hanya untuk duduk diam. Tak bicara. Hany
ah belajar. Ia pikir, Aruna sudah cukup d
ata t
knya hanya in
ani d
lalu buta unt
s sekali tering
ir dari ayah
Dia satu- satunya yan
itu dengan mantap.
ika pada akhirnya ia
a wajahnya. Tapi air ma
bukan tentan
tang ke
l me
mend
t yang tidak pernah d
, di dalam kamar itu... Aldian hancur untuk per
kehilangan di
au biasa ia panggil "Nuna" saat kecil dulu, panggilan manja yang perlahan
skan untuk mulai me
ang masih wangi deterjen, album foto kecil, boneka kelinci yang salah satu telinganya robek... dan k
n abu-abu, dengan benang jahit
ajaran. Bukan
buku
p benda i
yentuh, seolah khawatir akan
an dari luka yang belum mengering,
tahan, ia membuk
l 10 J
gar tak membuat orang lain khawatir. Kalau aku mengeluh, nanti dianggap manja. Kalau aku m
ran k
l 17 J
h. Dia sudah kehilangan lebih dulu. Aku tak ingin menj
yang dimaksud dengan "dia". Meskipun tak
ahan, hingga lupa bahwa ada adik yang
ukan hanya sedih, tapi mengarah pada ses
l 5 Fe
bah rumit. Dia bilang semua ini bisa merusak masa depanku dan reputasi
n mem
ya gemetar. Kata- kata yang baru saja ia baca s
ia
put
guru berbicara dengan nada yang sama saat ia mendata
engar... t
alu f
lu ko
ongan itu mulai men
'kelalaian pribadi' sepe
suruh
dit
sesuatu... yang mu
menghangat, bukan karena a
ercampur menjadi satu, me
run. Tapi hujan di dal
jak pemakaman itu, Aldian be
g disemb
belum sepenuhnya reda,
atu per satu kenangan itu datang- tidak
at saat Ar
usia li
cempreng tapi penuh semangat. Mereka bermain petak umpet di halaman rumah, saat matah
, ayo c
emberi petunjuk. Tapi itulah Aruna. Ia tidak pernah
n pura- pura pani
ng! Jangan- janga
tawa keras dari
hanya bisa hidup di
n lain
yang dimasak diam- diam saat ibu tidur siang. Mie yang terlalu asin
gede nanti, kamu ma
ar, aku bakal pura- pura jadi pacar
awa keras
ik! Kakak
ayang, kan,
enatap
ang
getir saat kena
dah, terlalu hidup... unt
ka kelinci tua yang ter
arna- warni. Hasil jahitan pertamanya, saat ia bel
enjahit, hanya de
telah semuan
ianggap biasa, adalah anugerah
ukan ha
eparuh masa
aruh
n untuk terus
anya ting
enangan ya
ng menggantung di
ningan, Aldian mem
irinya sendiri-versi dirinya yang masih lengkap,

GOOGLE PLAY