Kumpulan Cerita Pendek dengan Alur Ringan dengan Akhir yang Bahagia / Bab 1 🌙 Bayangan di Antara Dua Dunia | 10.00%/0/28891/coverbig.jpg?v=0d93453f69657f506fa1d6f8ce3f34b4)
gelam, tapi cahaya jingganya sudah menyala seperti api di ujung dunia. Angin mem
ah lama tak dibacanya; pikirannya terbang entah ke mana. Sejak beberapa minggu terakhir, mimpi
langit. Di hadapannya, seorang gadis berambut perak berdiri dengan gaun putih dan mata
tak begitu cepat, seolah dunia mimpi itu lebih
suri jalan setapak menuju asrama. Namun saat melewati jembatan kecil di atas sungai, langkahnya
Gumamnya, menc
ruang itu sendiri menggenggam tubuhnya. Dunia berputar cepat, la
di rerumputan lembut. Udara di sini ding
mungk
mpi. Ia berdiri, menatap sekeliling: Hutan lebat, sungai je
rlahan. Rambutnya berwarna perak, berkilau di bawah cah
n mem
seperti dal
anya tenang tapi dalam: "Akhirnya
siapa kau?" Raihan m
ratus tahun lalu, tapi jiwamu terlahir kembali di du
menelan
lalu? Semua kata itu berputar
uma mahasiswa
mendekat, lalu menyentuh dada Raihan dengan ujung jarinya. Seketika, cahaya bi
api, dan dirinya yang berdiri di atas menara batu, menahan pintu dimensi agar tak runtuh.
ghilang. Raihan
ni?" Tanyanya dendunia kami hancur tanpa penjaganya. Dan seseorang di
baru. Dua dunia ya
mengawasi, dingin dan tak berperasaan. Ia ingin menyangkal se
Kael." Ucapnya pelan: "
lam: "Kau harus memilih dunia mana yang ingin kau selamatkan. T
ni
malam dan desir ang
r. Ia ingin pulang, tapi kata pulang kini takpadaku dunia yang harus kus
ngulurkan tangan: "Ikut
hutan lenyap, tergantikan kota asing di bawah langit yang pecah. Menara bata hi
-
. runtuh." B
a: "Dan waktu ki
. Dari dalamnya, terdengar jeritan manusi
han menatapnya: "
au yang bisa menutup pintu antara dua dunia. Kar
lau aku
ini perlahan pecah dan berkata lirih: "M
-
angan muncul sosok lain - berwajah sama seperti R
dengan suara yang nyaring tapi datar: "S
nganmu sendiri telah lepas. Ini harga
karuan. Ia tidak mengerti semuanya, tapi sesuatu di da
nia lenyap. Hanya detak
-
menghindari takdirm
ikirannya sebelum semuanya
ya. Mereka kini berdiri di atas menara batu yang hancur separuh, di tengah badai sihir y
rdiri sosok kembar R
Kau terlalu lama bersembunyi di dunia manusia." Katanya dingi
ara memintanya melawan, satu lagi membisikkan untuk menyerah. Ia merasa
.. aku buk
gan Kael: "Tanpamu, aku lenyap. Denganmu, aku tak pe
: "Kau tidak harus melakukannya, Kael
harap pada hal-hal kecil seperti harapan dan cin
muncul rantai gelap berkilau ungu, menghantam ke arah Raihan dan Elara. Mer
emparkan batu kristal kecil
mbentuk lingkaran sihir di sekeliling mereka. Ia merasa kekuatan aneh mengalir
mulai ingat, ya? Rasakan. Itulah mengapa kau harus hila
nyatu, membentuk pusaran raksasa di langit.
tapi energinya mulai menipis: "Raihan! Kalau kau terus
nnya dari jarak dekat. Di balik semua
kan?" Suaranya parau: "Kalau begitu,
mengerti... kita bukan dua hal yang terp
biar luka ini s
han mengalir ke arah bayangannya, menyatu seperti kabut yang bertemu an
-
uhan. Tubuhnya berlutut, nafasnya tersengal. Di depannya, Elara men
ah... apakah aku menyelamatkan
an di langit menutup seperti luka yang sembuh. Tapi di sela cahaya i
irannya: "Kau tak akan pernah b
berlari, menarik tangannya, tapi jembatan ba
ara menggema, lalu
tan, tapi di sebuah kamar rumah sakit. Lampu neon putih menyilaukan
...
sudah sadar. Kau ditemukan pingsan di jembatan
membeku
-gedung kota. Dunia lamanya. Tapi di kaca jendela, bayangan wajah
r suara lembut Elara: "Terima kasih, Penjaga Bay
-
pat ia pertama kali menghilang. Air sungai mengalir ten
u nyata, semoga kau b
jauh, angin berhembus pelan. Air sungai memantulkan d
-
ulis sesuatu di
erpindah dunia, tapi tentang menemukan
lan kaca, sekilas ia melihat siluet Elara tersenyum
-
1

GOOGLE PLAY