img Ciuman Hangat Tuanku  /  Bab 1 Kelab Santiago | 12.50%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Ciuman Hangat Tuanku

Ciuman Hangat Tuanku

Penulis: Tagetesnim
img img img

Bab 1 Kelab Santiago

Jumlah Kata:1058    |    Dirilis Pada: 08/09/2022

rempuan--dengan baju yang hanya terdiri dari bahan yang tak seberapa alias minim. Mereka berteriak senang tatkala Sang DJ memainkan musik semakin keras. Asap rokok beserta bau minuman se

dangan seorang gadis berwajah tirus yang sejak tadi hanya berdiri dengan bodoh sekal

an menekankan kuku-kukunya di kulit gadis itu sampai membuat gadis itu sedikit meringis. Namun, tidak ada pelunakan dari sikapnya

nurut. Lakukan apa pun yang nanti diperintahkan Nyonya Amora. Kau dengar itu?" desis wa

ingin ikut Bunda saja ke Prancis," cicit Rania dengan tatapan memelas. Ta

dia tekan semakin kuat. "Dengar anak manis, kau tahu ayahmu sedang sekarat di rumah sakit, kan? Kita b

japkan matanya saat air mata mulai

ruk tubuh seorang lelaki berjaket biru tua yang hanya menatapnya sekilas

mu itu! Kau hanya harus bekerja di sini, bukan menangi

arena ayahnya--Richard Knighton, menikah dengan Kate di belakang Felly, bundanya. Rania ingin ikut bundanya yang lima bulan lalu memutuskan untuk pergi ke Prancis. Tapi Rania tidak bisa pergi karena harus menyelesaikan ujian akhir di sekolah yang diadakan sebulan lagi waktu itu. Rania sudah menduga dari awal, bahwa hidupnya tidak akan baik-ba

erlakukannya seperti puteri kesayangan, mendadak berubah menjadi kejam sejak kehadiran Kate. R

katakan!" Kate mencekal lengan Rania dengan keras hingga lagi-lagi

skanmu?" Suara nakal itu berasal dari seorang wanita bertubuh ramping dengan r

Mereka saling memeluk dan memberikan kec

t-sakitan," balas Kate dengan

Kate?" Wanita itu terkekeh, sedangkan Rania terdiam syok lantas memi

hartanya," jawab Kate tanpa ragu. Rania bergeming dengan mata membulat mendengar penutu

usik yang semakin keras. "Kau hebat, Kate! Lalu, apakah ini anak tirimu y

engatakan bahwa apa yang dikatakan Amora itu benar, Rania segera membalikkan badan untuk berlari. Dia harus segera melarikan diri dari tempat tersebut. Na

na kau!?"

menyaksikannya. Meski Rania menjerit kesakitan. Meski Rania meminta tolong dengan lantang. Seolah kejadian seperti itu adalah hal yang biasa. Sekarang Rania paham apa yang pernah bundanya

ate menatap tajam Rania. "Turuti perintah Nyo

ba melihat anak tirinya tersebut dalam kondisi memprihatikan seperti itu. Sebab baginya, Rania bukan seorang anak manis seperti yang pernah dia kataka

but dengan keras sebelum Rania bisa melarikan diri. Jerit ketakutan ga

g yang aku janjikan padamu," u

nang bisa berbisnis deng

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY