/0/8033/coverbig.jpg?v=989e96229e1a0f0e5f3caeba6798b3fd)
Mira tidak menyangka, Bos songong dan menyebalkan yang berada diperusahaan tempat dirinya magang adalah kakak tirinya yang baru, dan kehidupan Mirapun berubah drastis. Pertengakaran dan perdebatan terus saja muncul baik dari Adam dan juga Mira, bahkan Mira slalu dibuat kesal oleh Adam karena sifatnya yang sangat menyebalkan. Sifat Mira yang menyebalkan dan menggemaskan membuat hati Adam mencair dan membuat Adam jatuh cinta kepada Mira, namun Adam sadar tidak seharusnya dia tidak mencintai adik tirinya tersebut hingga akhirnya Adam menghindari Mira terlebih sepupunya Fauzan menyatakan bahwa dirinya menyukai Mira dan ingin menjadikan mira kekasihnya. Mira yang merasakan adanya perubahan dari Adam membuat dirinya merasa kehilangan, Hingga terjadi kecelakaan yang menewaskan kedua orang tua mereka membuat Adam harus menikah dengan Mira, dan bagaimana kehidupann rumahtangga mereka?, apakah akan Bahagia atau tidak? Terlebih ada Rania sahabat Adam yang sangat terobsesi dengan Adam dan akan merebut Adam dari Mira.
Drama atau serial merupakan hal yang sangat aku sukai, namun aku bukan wanita yang penuh drama ya jelas sekali tidak, karena hidupku dari dulu slalu nyaman dan tak banyak drama seperti kaya drama drama yang sering aku tonton, aku penyuka drama jelas semua drama hampir semua sudah aku tonton, dari drama Malaysia, Korea, Thailand, China, Turkey dan terakhir adalah serial India.
Semuanya aku suka tidak hanya ceritanya yang menarik namun karena pemainnya yang memang jelas buat diriku cuci mata, dari Hyunbin, Mark Prin, Jhony, semuanya merupakan lelaki tempatku berhalu, ya aku suka berhalu memiliki kekasih yang tampan seperti mereka namun sialnya sampai umurku yang ke dua puluh tahun ini aku masih sendirian alias jomblo.
Walaupaun aku jomblo tapi aku bahagia karena kata Mama Risti yang tak lain adalah Mama kandungku, buat apa pacarana jika nantinya malah berakhir tak bahagia dan juga lebih baik jomblo dan melakukan hal-hal yang bermanfaat dari pada memikirkan pasangannya yang sedang apa, sudah makan atau belum, dan terlebih aku tidak mau jika pasanganku melarangku untuk menonton drama-drama, no tidak aku terima menjadi kekasih mereka jelas.
Akhir-akhir ini aku sedang menyukai drama korea, terlebih drama CLOY yang sedang tenar-tenarnya bahkan artis Indonesia pada mengidolakan Oppaku tersayang, siapa lagi jika bukan Oppa Hyunbin calonku dimasa depan, bahkan saking fansnya sama drama CLOY artis Ashanty melakukan fotoshoot dengan suaminya Mas Anang dengan tema seperti Yoon Se- ri dan Ri joung Hyeok, uluh-uluh romantisnya aku juga ingin seperti itu namun sayangnya pasanganku belum ada terlebih Oppa Hyunbin sedang jauh disana jadi tunggu sampai dia ke Indonesia dan mendatangiku dialam mimpi tentunya, ya kali dialam sadar itu sangat mustahil dan kalaupun beneran tentunya aku sudang pingsan duluan .
"Hiks... Hikss... cinta terhalang negara sebelah" keluhku dan air mataku keluar melihat adegan perpisahan Yoon Se-ri dengan Ri Joung Hyeok, ya memang sebegitu lebaynya aku jika menonton drama terlebih drama menyedihkan aku harus menyiapkan tisu berkotak-kotak dan esok paginya aku akan diomeli kanjeng Risti karena sudah mengotori kamarku sendiri.
"MIRA....!!!!" Astaga kanjeng Mama sudah memanggil itu tandanya sebentar lagi akan mendapatkan omelan darinya karena seharian ini aku berada didalam kamar untuk menyelesaikan drama, lantas dengan gegas kuhapus air mataku dan merapikan kamarku yang sudah seperti kapal pecah, namun sialnya belum selesai membereskan kerushuanku pintu kamar sudah terbuka, ah sial Kanjeng Risti kan memiliki kunci kamarku dan sialnya setelah mengunci pintu, kuncinya tidak kugantuungkan begitu saja dipintu, jadi siap-siap pemirsa dengarkan omelan dari si Kanjeng, satu... dua... tiga... dan...
"Astagfirullah Mira!!!, ini kamar apa tempat pembuangan sampah!, ini sudah siang mira menjelang Sore lagi, dan kamu sejak tadi berada dikamar, dan astaga drama lagi drama lagi!!!" teriak Mama Risti dengan wajahnya memerah karena amarah, akupun hanya meringis tak berdosa
"Kamu anak perawan Mira, bukan bujangan..."
"Kalau aku bujangan lelaki dong Ma.."
"Kamu ini bantah aja ya, dan juga pasti dari malam kamu lembur nonton drama lagi ya?" tanyanya dan akupun mengangguk tak berdosa
"Ya Allah Mira, apa hidupku hanya untuk menonton drama saja apa?"
"Engga Mama, kan tadi pagi udah nyuci baju, nyuci piring dan nyapu, kalau udah selesai ya Mira baru nonton drama, dan juga Mama ini tuh hari terakhir libur semester jadinya Mira mau puasin nonton drama dan selesaiin sebelum besok sibuk denngan kegiatan kuliah Mama"
"Alasan saja kamu, udah sekarang pokoknya bersihin ni kamar setelah itu kamu mandi dan anterin jahitan ini ke rumah Tante Mirna, cepetan"
"Lah Mama ini dramanya tanggung Mama... nanti sorean aja ya"
"Ini juga udah sore Mira, cepetan anterin jahitan ini, Mama mau nyelesain jahitan yang lainnya lagi"
"Tapi Mama..."
"Mira.. jangan membantah lagi cepat lakuin, kalau engga uang jajan kamu Mama potong"
"Yah Mama engga asyik, main potoong uang jajan aja"
"Ya makanya nurut, udah cepetan beresin terus mandi, kamu belum mandi kan dari pagi" kata Mama dan akupun hanya menyegir tak berdosa, karena sungguh tadi pagi karena drama CLOY setelah selesai mencuci baju aku tidak mandi dan hanya ganti baju saja
"Udah cepetan ya, awas kalau malah nonton drama lagi, bukan uang jajan aja yang Mama potong tapi leptop kamu juga Mama sita" kata Mama dan langsung keluar dari kamarku, ya ancaman Kanjeng Risti sudah keluar dan aku sebagai sosok yang tidak mau uang jajan dan leptop disita memutuskan untuk menuruti si Kanjeng Mama, Oppa Hyun lanjut nanti malam lagi ya, kataku dengan menatap wajah Oppa Hyun yang sedang berderai air mata akibat perpisahannya dengan Yoon Se- ri.
***
Malam harinya sebelum berkutak dengan leptop dan melanjutkan menonton Oppa, tentunya aku harus mengisi amunisiku terlebih dahulu dengan makanan lezat masakan kanjeng Risti dong, didepanku sudah terhidang makanan sederhana namun tak kalah nikmat dengan makanan restoran bintang lima, astaga bintang lima pernah kaya kamu pernah makan direstoran seperti itu saja Mira,
"Mira bukannya semester enam ini kamu ada magang?" tanya Mama kepadaku, aku yang masih asyik mengunyah mengangguk
"Iya Ma kenapa memangnya?"
"Kamu berniat mau magang dimana?"
"Entah masih bingung Ma, tapi penginnya sih dekat-dekat sini aja" jawabku dan Mama mengangguk paham
"Engga mau magang diperusahaan besar di Jakarta?" tanya Mama kepadaku
"Engga lah kejauhan Mama, males disana terus juga kalau jauh pasti makan biaya banyak dan juga akan jauhan sama Mama dan aku engga mau itu" jawabku santai, karena sungguh aku tidak pernah berjauhan dengan Mama terlebih lagi aku tak pernah pergi sendirian dan tentu Jakarta bukanlah tempat yang tepat untuk diriku magang, ya walaupun pengalaman yang didapan disana jelas lebih banyak apalagi jika diperusahaan besar.
"Ya sudah terserah kamu saja sih, tapi kalau kamu mau magang di Jakarta nanti Mama bantuin cariin perusahaan yang bagus"
"Eh..., emang Mama tahu perusahaan besar di Jakarta?" tanyaku penasaran pasalnya Mama yang ahlinya bidang menjahit masa tiba-tiba tahu perusahaan besar di Jakarta kan aneh sekali kan, dan juga akhir-akhir ini aku merasa Kanjeng Risti ini seperti ada yang beda darinya namun entah apa yang membuat Kanjeng Risti ini berbeda perlu aku selidiki tentunya.
"Ya tahu ya enak saja, kan Mama sering lihat berita di televisi dan juga ponsel Mama, emangnya Mama kantrok gitu" kata Mama tak terima, ya kanjeng Risti emang bukan Mama Mama katrok kok, Kanjeng Risti bisa dibilang Mama muda yang masih sangat cantik jelas, umurnya masih tiga puluh delapan tahun sudah memiliki anak sebesar diriku, ya kanjeng Risti dengan Romo Gunawan dulu menikah muda, Mama yang setelah lulus SMA langsung dinikahi oleh Papa yang umurnya lima tahun lebih tua dari Mama, namun sayangnya saat umurku baru delapan tahun Papa sudah meninggalkan kami karena penyakit gagal ginjang yang dia derita, hingga akhirnya Mama membesarkan diriku sendirian tanpa adanya Papa, sebenarnya banyak lelaki yang mendekati Mama, namun Mama selalu menolak, dan sebenarnya bukan Mama yang menolak tapi terlebih aku karena lelaki-lelaki yang mendekati Mama rata-rata lelaki yang bagiku tidak pas untuk Mama, entahlah karena aku masih merasa belum rela memiliki Papa baru, walaupaun kebersamaanku bersama Papa Gunawan hanyalah sebentar tapi aku masih mengingatnya slalu.
"Oke Mama, tapi yang penting aku cari perusahaan yang ada didaerah sini saja"
"Ya terserah kamu saja, yang penting kamu nyaman sama tempatnya dan juga belajar yang benar"
"Siap kanjeng Mama.." kataku dan langsung mendapatkan pelototan maut oleh si Kanjeng Mama
"Selesai makan, langsung cuci piringnya ya Mama mau nyelesaian jahitan, dan juga jangan tidur malam-malam, awas aja kalau sampai jam sembilan malam kamu masih berada didepan leptop dengan menangis tak jelas karena drama, langsung Mama sita leptop kamu" kata Mama membuatku mengerucutkan bibirku sedih, ya kali sampai jam sembilan baru selesai nonton satu episode diriku, karena aku tipikal nonton drama tidak dicepat-cepatkan karena ingin menghayati setiap adegannya, dan jika seperti ini aku harus waspada sama Mama, iya mana mungkin aku bisa tidur jika belum menyelesaikan dramanya Oppa Hyunbin, yang ada aku malah tidak bisa tidur memikirkan bagaimana dengan endingnya, aku harus siap-siap memasang telinga dengan teliti jika sudah mendengarkan suara kaki melangkah langsung kutaruh leptop dikolong tempat tidur, supaya kanjeng Mama tidak curiga seperti yang sudah-sudah.
Haris dan Lidya sedang berada di ranjang tempat mereka akan menghabiskan sisa malam ini. Tubuh mereka sudah telanjang, tak berbalut apapun. Lidya berbaring pasrah dengan kedua kaki terbuka lebar. Kepala Haris berada disana, sedang dengan rakusnya menciumi dan menjilati selangkangan Lidya, yang bibir vaginanya kini sudah sangat becek. Lidah Haris terus menyapu bibir itu, dan sesekali menyentil biji kecil yang membuat Lidya menggelinjang tak karuan. “Sayaaang, aku keluar laghiiii…” Tubuh Lidya mengejang hebat, orgasme kedua yang dia dapatkan dari mulut Haris malam ini. Tubuhnya langsung melemas, tapi bibirnya tersenyum, tanda senang dan puas dengan apa yang dilakukan Haris. Harispun tersenyum, berhasil memuaskan teman tapi mesumnya itu. “Lanjut yank?”
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
Kedua orang yang memegangi ku tak mau tinggal diam saja. Mereka ingin ikut pula mencicipi kemolekan dan kehangatan tubuhku. Pak Karmin berpindah posisi, tadinya hendak menjamah leher namun ia sedikit turun ke bawah menuju bagian dadaku. Pak Darmaji sambil memegangi kedua tanganku. Mendekatkan wajahnya tepat di depan hidungku. Tanpa rasa jijik mencium bibir yang telah basah oleh liur temannya. Melakukan aksi yang hampir sama di lakukan oleh pak Karmin yaitu melumat bibir, namun ia tak sekedar menciumi saja. Mulutnya memaksaku untuk menjulurkan lidah, lalu ia memagut dan menghisapnya kuat-kuat. "Hhss aahh." Hisapannya begitu kuat, membuat lidah ku kelu. Wajahnya semakin terbenam menciumi leher jenjangku. Beberapa kecupan dan sesekali menghisap sampai menggigit kecil permukaan leher. Hingga berbekas meninggalkan beberapa tanda merah di leher. Tanganku telentang di atas kepala memamerkan bagian ketiak putih mulus tanpa sehelai bulu. Aku sering merawat dan mencukur habis bulu ketiak ku seminggu sekali. Ia menempelkan bibirnya di permukaan ketiak, mencium aroma wangi tubuhku yang berasal dari sana. Bulu kudukku sampai berdiri menerima perlakuannya. Lidahnya sudah menjulur di bagian paling putih dan terdapat garis-garis di permukaan ketiak. Lidah itu terasa sangat licin dan hangat. Tanpa ragu ia menjilatinya bergantian di kiri dan kanan. Sesekali kembali menciumi leher, dan balik lagi ke bagian paling putih tersebut. Aku sangat tak tahan merasakan kegelian yang teramat sangat. Teriakan keras yang tadi selalu aku lakukan, kini berganti dengan erangan-erangan kecil yang membuat mereka semakin bergairah mengundang birahiku untuk cepat naik. Pak Karmin yang berpindah posisi, nampak asyik memijat dua gundukan di depannya. Dua gundukan indah itu masih terhalang oleh kaos yang aku kenakan. Tangannya perlahan menyusup ke balik kaos putih. Meraih dua buah bukit kembarnya yang terhimpit oleh bh sempit yang masih ku kenakan. .. Sementara itu pak Arga yang merupakan bos ku, sudah beres dengan kegiatan meeting nya. Ia nampak duduk termenung sembari memainkan bolpoin di tangannya. Pikirannya menerawang pada paras ku. Lebih tepatnya kemolekan dan kehangatan tubuhku. Belum pernah ia mendapati kenikmatan yang sesungguhnya dari istrinya sendiri. Kenikmatan itu justru datang dari orang yang tidak di duga-duga, namun sayangnya orang tersebut hanyalah seorang pembantu di rumahnya. Di pikirannya terlintas bagaimana ia bisa lebih leluasa untuk menggauli pembantunya. Tanpa ada rasa khawatir dan membuat curiga istrinya. "Ah bagaimana kalau aku ambil cuti, terus pergi ke suatu tempat dengan dirinya." Otaknya terus berputar mencari cara agar bisa membawaku pergi bersamanya. Hingga ia terpikirkan suatu cara sebagai solusi dari permasalahannya. "Ha ha, masuk akal juga. Dan pasti istriku takkan menyadarinya." Bergumam dalam hati sembari tersenyum jahat. ... Pak Karmin meremas buah kembar dari balik baju. "Ja.. jangan.. ja. Ngan pak.!" Ucapan terbata-bata keluar dari mulut, sembari merasakan geli di ketiakku. "Ha ha, tenang dek bapak gak bakalan ragu buat ngemut punyamu" tangan sembari memelintir dua ujung mungil di puncak keindahan atas dadaku. "Aaahh, " geli dan sakit yang terasa di ujung buah kembarku di pelintir lalu di tarik oleh jemarinya. Pak Karmin menyingkap baju yang ku kenakan dan melorotkan bh sedikit kebawah. Sayangnya ia tidak bisa melihat bentuk keindahan yang ada di genggaman. Kondisi disini masih gelap, hanya terdengar suara suara yang mereka bicarakan. Tangan kanan meremas dan memelintir bagian kanan, sedang tangan kiri asyik menekan kuat buah ranum dan kenyal lalu memainkan ujungnya dengan lidah lembut yang liar. Mulutnya silih berganti ke bagian kanan kiri memagut dan mengemut ujung kecil mungil berwarna merah muda jika di tempat yang terang. "Aahh aahh ahh," nafasku mulai tersengal memburu. Detak jantungku berdebar kencang. Kenikmatan menjalar ke seluruh tubuh, mendapatkan rangsangan yang mereka lakukan. Tapi itu belum cukup, Pak Doyo lebih beruntung daripada mereka. Ia memegangi kakiku, lidahnya sudah bergerak liar menjelajahi setiap inci paha mulus hingga ke ujung selangkangan putih. Beberapa kali ia mengecup bagian paha dalamku. Juga sesekali menghisapnya kadang menggigit. Lidahnya sangat bersemangat menelisik menjilati organ kewanitaanku yang masih tertutup celana pendek yang ia naikkan ke atas hingga selangkangan. Ujung lidahnya terasa licin dan basah begitu mengenai permukaan kulit dan bulu halusku, yang tumbuhnya masih jarang di atas bibir kewanitaan. Lidahnya tak terasa terganggu oleh bulu-bulu hitam halus yang sebagian mengintip dari celah cd yang ku kenakan. "Aahh,, eemmhh.. " aku sampai bergidik memejam keenakan merasakan sensasi sentuhan lidah di berbagai area sensitif. Terutama lidah pak Doyo yang mulai berani melorotkan celana pendek, beserta dalaman nya. Kini lidah itu menari-nari di ujung kacang kecil yang menguntit dari dalam. "Eemmhh,, aahh" aku meracau kecil. Tubuhku men
Jatuh cinta bisa terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali pada istri orang. Itulah yang terjadi pada Alex Spencer, pria pengangguran yang hidup menumpang pada istrinya, Tracy. Pesona Tessa membuatnya jatuh cinta teramat jauh. Sedang, Tessa merupakan istri Kapten Pasukan Elit Angakat Darat Salvador, Leo Willborwn. Jika dibandingkan dengannya, jelas Leo jauh lebih baik dari segi apa pun. Hanya saja, Tessa sering kesepian saat suaminya pergi bertugas. Kesempatan itu pun Alex gunakan untuk menjerat Tessa dalam hasrat gilanya. Mampukah Tessa menahan derasnya godaan birahi?
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Awalnya, Krystal hanya meminta pertolongan pada Kaivan untuk meminjam uang demi mengobati adiknya yang sakit. Namun, semua niat Krystal tidak bisa gratis begitu saja. Ada harga yang harus dibayar. Menjadi istri kedua dari seorang Kaivan Bastian Mahendra adalah syarat utama yang harus Krystal lakukan. Hubungan rumit layaknya sesuatu hal yang tak mungkin, mampukah Krystal bertahan?