EBINGUNGAN DA
u terdengar seperti
an ketakutan. Di luar sana, Queen Dior berdiri. Sahabatny
ya mengatakan bahwa ada
an buka," bi
li menoleh ke pintu. Tatapan
ara Queen terdengar
ong buka. Aku tahu
ya sudah berada di gagang pintu, t
di sini, Queen?"
ni
"Aku... aku hanya khawatir. Aku tahu ada
mencoba mencari kepastian
anya," bisiknya. "A
ngerutka
mengambil keputusan, suara
mbuat darah N
uc
ri
ah dia tahu bahwa pada akhirnya dia ak
ungnya menempel ke dinding. N
ada santai. "Aku tidak suka menunggu. Dan kau, Luca
tangan. "Pergi d
ri balik pintu. "Kau ta
akin meningkat. Namun, di saat yang sama, dia tidak b
en
Kenapa dia datang tepa
mung
esaikan pikirannya, suara kli
pintu itu
Nadine
ENARAN YANG ME
pengkhianatan bisa datang dari
iri di sana dengan ekspresi yang su
ri
ya menatap lurus ke arahnya, seolah m
, semuanya m
n Dior dengan keke
anya hampir tak terdengar, tetapi
birnya, tidak bisa
ucas sudah meng
gkhianat
menarik napas dalam. "Lucas, ini
h? Lalu jelaskan padaku, Queen. Kenapa kau ada di sini? Kenapa Adrian ju
tidak bisa lan
elangkah masuk ke dala
tanya tenang. "Lucas, kau
tapannya penuh kebencia
kau bisa menang melawanku? Aku bi
njunya, siap menghan
an mengangkat satu tangan, memberi is
"Aku lebih kuat. Aku lebih berkuasa. Dan
s te
saat dia me
bisa melindungi Nadine. Dia p
dia s
yang terobsesi. Dia adalah anc
cepat atau lambat, dia
NYERAHAN YANG
ingin b
n me
hnya tidak
ecewaan yang begitu dalam. "Kau..
h air mata. "Nadine, aku tidak in
e bergetar. "Kau h
n te
, semuanya m
ditahan. Dia tertawa kecil, tetapi
hampir berbisik. "Aku mempercayaimu, Qu
ngis. "Nadine, a
gkah maju, menarik Nadin
aan ini," katanya din
ersentak
-dalam, lalu membisikka
ne. Tidak peduli ke mana kau per
n jantungnya be
, yang berdiri diam d
u ini a
bisa menye
ada ya
itu mulai menghi
a keluar dari apartemen,