KABUR TAPI
rai Queen melesat menembus jalanan sepi. Nadine duduk di kursi peca
yang terkulai lemah di kursi belakang, darah
ernapas?" suara
ya tegang. "Dia masih hidup. Tapi kita harus segera memba
at dada Nadine
membiarkan mereka
ya-sorot matanya yang penuh obsesi, tatapan gila yang meny
ma kalinya, ia berhasil ka
nnya: sam
laju leb
bibirnya, pikiran
yian. Tempat yang bahkan Adri
mpat seperti itu
AMUKAN DAL
engah jalanan koson
mbara dengan kemarahan yang ha
telah
alinya, ia kehi
akan membiark
egang. "Tuan Callway, mereka melarikan diri ke arah tim
tapan yang cukup untuk m
dingin seperti es. "Dan sekarang kalian
lan ludah, tidak
lam, mencoba menahan am
isa kehila
n membiarkan
ogoh ponselnya dan m
njawab dengan nada t
idak peduli apa yang harus kalian lakukan. Temukan Nad
on te
an mata, menari
ng terkepal
a masala
akan bisa l
MBUNYIAN
il di depan sebuah kab
tkan kening. "
"Tempat persembunyian yang aman. Milik keluarga tema
enatap s
nya diterangi oleh cahaya redup dari bulan. Tempa
cukup aman un
mobil, sementara Nadine dengan ha
at mereka membaringkannya d
sampingnya. "Kau ha
meski wajahnya pucat. "
K di sudut ruangan. Nadine membantunya membersihkaitu, mereka akhirny
e tahu ini b
dak akan
NUH UNTUK MENDAPA
ota, Adrian duduk di kantorny
di lantai, tubuh mergan suara bergetar. "Kami kehilangan jejak mereka. Sep
ni
tidak m
kosong ke depan,
a
A
n menggema di
e lantai dengan darah m
bisu, tidak b
pistolnya, wajah
tanya dingin. "Atau kalian ak
hnya mundur, ketakutan
pas panjang, menat
bisa bersembu
menemu
rapa lama waktu
akan membiarka
– HARUS TE
duduk di dekat jendel
rasa lega karena
rasa takut masih me
g kau pi
s membuatn
meski wajahnya ma
Aku hanya berpikir... sam
alam-dalam. "Selam
setuju dengan Lucas. Kita harus bertahan. Ki
meski hatinya masih
tahu s
kan kembal
berapa keras pr
rus b
i dalam hati
lum be