atang ke kamar Kaleena dan memintanya membuatkan makanan. Memangnya dia pikir Kaleena siapa?
Alden dengan wajah tanpa dosanya. Seaka
panggil Ald
g berlari ke arah meja makan, sambil
n Al, a
intah Alden melempar gul
i bawah kakinya. Ini kalau bukan karena menyama
itu, sebuah tangan keriput mengambil gul
gkan dasi untuk cucuku. Kamu
menatap Alden yang menatapnya tajam. Dia tah
a kembali. Padahal dia ingin Kaleena yang memasangk
sinya, sini Oma pasangin."
a, nanti saja
duduk di samping Paul. "Jangan n
lden lakukan selalu salah dimata Oma-
lang, dia pun mengambil roti s
tor." ucap Alden dan
Alden, tapi tangannya ditarik oleh Jonat
dan juga Alden. Magdalena tidak suka, tapi tidak ada
u ke kantor." pamit Aiden
dulu?" ucap Maria
aku lupa kalau ada
a Magdalena. Bukannya tidak suka dengan sifat Maria,
an mereka. Memiliki harta yang melimpah, lulusan sekolah dari luar negeri, pemilih pe
saat masih melihat Al
irim pesan pada Kaleena untuk memasangkan dasiny
nap
gue bosen a
Nenek lo suka ngat
kayak yang lainnya. Pilih pasangan hidup sendiri, tanpa di pilihan kayak gini. M
a lebih menyayangi Aiden. Nyatanya pria setengah dewasa itu kadang masih suk
mpai kapan. Tapi jangan sa
o udah tiga puluh tahun. Gue udah d
epala Aiden. "Kalau lo mau nikah mending nikah siri a
Aiden nikah siri itu tidak memiliki surat, dia hanya diwakili oleh teman atau mungkin hanya ada or
boleh ya n
nunggu Oma mati, mending gitu. Nanti Oma ma
h siri?" tanya Aiden dan memb
retW
sama dengan Tiara. Untung saja tadi Magdalena tidak meminta Kaleena u
memiliki sikap lembut, sedangkan Papi-nya yang terlihat tegas dan tidak
adi pagi. Dan belum apa-apa
agi mau memerankan tokoh a
dahal itu laki gue, cuma pengen pa
Betah nggak lo t
Mami-nya sih baik, nggak ada masalah juga.
o betah di sana Lee
g dia masih punya banyak waktu, dia ingin menghabiskan waktunya bersama
erus. Atau mungkin menjadi simpanan om-om tidak masalah, asalkan tiap bulan ada pemasukan. Tidak harus bekerja dari m
memang beresiko, tapi dia harus tau resiko apa yang dihadapi Tiara. Dan mengingatkan
g sebelum Mami Alden pulang. Atau mungkin Oma-nya pulang, mengingat tadi men
n nyariin pembantu baru dua hari
ngat ya status lo lebih
ecilnya dan pergi dari kafe. Tapi tak sengaja Kaleena men
aleena memungut kertas itu dan
Kaleena saat tau sia
ngak, menatap Kaleena yang tampak berb
u disini juga
emenin tem
bawah. Baju putih yang menutupi leher, celana putih panjang, dan ju
nakan kemeja hitam kebesaran yang sangat kontras de
t Nyonya nyariin pas saya nggak di
ar saya kasih berkas ini dulu. Kamu tu
uar dari bibirnya, Aiden sudah pergi lebih dulu. Men
ara menyenggol baju Kaleena berha
a menggeleng seakan tidak setu
itu langsung mengajak Kaleena untuk pe
da Aiden malah menggenggam tangan Kaleena dengan erat. Dalam hati Kaleena berdoa
retW
rga Alden. Malam ini Kaleen ingin sekali membuat ayam panggang, dan juga ikan, say
naganya habis
aku jadiin topi
ng bikin
ng masuk ke dapur dengan senyum lebarnya. Wanita p
kin puding?" t
ang membuat pudin
tinya aku sudah lama sek
nya, dan memotongnya untuk Magdalena. Tak lupa ju
lahap satu potong puding yang baginya sangat lembut dan enak.
ya saya mau makan ini p
Nyon
masak sejak kecil. Coba saja kalau tidak, mungkin dia jug
ak akan membuat perut Kaleena kenyang. Tapi belum juga tangannya menyentuh makanannya, sebuah notif masuk ke benda pilih berwarna gold di sampainya. Ternyata pesan dari Alden, yang
ap sekeliling dapur ini sepi, Kaleena segera berjalan cepat menuju
a beres
ra membantu babu yang lain membersihkan meja. Tapi pan
belum makan?" tanya
m pulang Kal, ja
eena memastikan, tapi dia juga be
nti kalau lapar dia
dengan cepat Kaleena pun segera menuju ke kamarnya. Dan betapa terkejutnya saat melihat
masuk kamarku?" p
k. Dan sekarang bagaimana bisa Alden masuk ke kamarnya dengan gampangnya? Kamar ini tidak memiliki jende
adi saya bisa masuk kapanpun s
u ini aku
Alden dan mengantongi kunci cadangan kamar Kaleena. "Sekarang duduklah, dan kita ma
n. Menikmati makan malam ini tenang. Sesekali melirik Alden yang tampak
en. Lalu kembali lagi ke kamar, dan berharap Alden sudah pergi. Ny
u pun dia lama dia ini tidak masakan. Hanya saja, Kaleeja takut jika ada orang lain
n di cafe, ngapain?" tanya Alden tanpa
erlahan, "Oh tadi, aku ngopi sama Tiara. Pas mau pulan
p Kaleena, dia ingin tahu baga
e dari tempat aku ngopi ke rumah
na, kalau dia memiliki suami kaya raya yang setiap bula
taksi online kamu bisa telepon saya. Nanti saya je
arusnya kamu senang pas aku pulang
gan dia. Kamu belum tahu bagaimana sikap adik sa
ptopnya. Seulas senyum terukir di wajah Kaleena, apa mungkin Alden cemburu saat Kaleena
n Kaleena pun menatap wanita
yak gitu? Belajar gila
ru lihat aku sama Aiden." ucap K
at semula, dan dia pun segera pergi dari kamar Kaleena. Bukan cem
retW