ti, tapi sudah satu bulan ini dan tak kunjung datang. Makanya Kaleena diterima bekerja disini. Tida
pun menatap satu-persatu daftar minuman pagi keluarga ini. Baru kali ini Kaleena mene
at untuk Aiden, entah dia siapa yang Kaleena yakin kalau Aiden ini adik Alden, karena namanya hampir sama. Keti
sesuai dengan apa yang ditulis, tapi Kaleena masih merasa an
husus untuk pagi hari?" guuman Kaleena saat m
tu dan menyamakan dengan notenya. Dan b
iapkan air putih untuk suaminya. Tapi tulisan untuk Alden ti
pagi minum soju." g
ingin. "Saya tidak suka minum kopi atau teh dipagi hari, karena bisa membuat gigi saya kuning. Setiap pagi siapka
pa yang dikatakan oleh Alden.
yur, tapi saya suka
dan mencatat apa yang dikatakan
pasangin d
gak, dia pun menatap dasi hitam di genggam
ika ada orang yang melihatnya nanti. Dan mengira jika Kaleena mengg
kenapa harus nyuruh aku?" ucap
kaki Kaleena. Tidak mungkin jika dia menarik
Harusnya ini pekerjaan ka
a tampak baik-baik saja dengan sikapnya yang nyebelin. Saat ini
diatas meja dapur, dan meraih dasi
g dia buat di atas meja makan. Hingga satu persatu anggota keluarga ini berk
a di depan Kaleena. Semoga saja nanti saat Kaleena menua masih ada or
ah dapur?" tanya Magdalena
Mami ini nggak salah menyajikan minuman
bilang kalau Kaleena pembantu, tapi tidak masalah demi hidup
at se
Al, Mami udah ngasih dia n
nama aku disana. Dan dia bing
a langsung menepuk jidatny
mulu yang di ingat
kena, gue diem Bang." sa
Kaleena tolong sajikan makanan untuk kami."
retW
hanya bagian masak dan ini belum masuk waktunya makan siang. Dia masih memiliki
dan tidak ada notif sama sekali kecuali dari Tiara. Dia ini cukup bawel, dia sendiri yang mengirin
. To
ari rebahannya, tangannya meraih engsel
Kaleena saat tau siapa yan
temanku ya, tadi aku pangg
n, iya saya
untuk teman Aiden dan juga Aiden. Tidak mungkin hanya me
k hanya Kaleena, kenapa juga untuk m
. Tapi Den Aiden nggak mau, maunya kamu yang buat."
ok, kan udah t
en Aiden nggak s
up. Dan dihidangkan untuk kedua teman Aiden, tak lupa juga Kalee
ntik gini." ucap sal
makan siang dia harus memasak. Padahal baru kemarin dia menikmati menjadi ratu, dan sekarang
ding, dan meneliti banyaknya sayur. As
atap majikan perempuannya masuk ke dapur. Kalau di lihat Ibu Alden ini sangat baik
api kalau mau masak sedikit saja buat Aiden sama Alden, apalagi dis
a B
asak. Dia tidak mungkin masak dengan dua menu, lebi
semuanya pun selesai. Kaleena segera meng
an dulu." ucap
kita makan. Baru habi
a temannya. Tak lupa juga menyiapkan air minumnya dan menawark
h, jadi jangan di ta
aa
ingat-ingat saja s
dapur. Sekarang giliran menyiapkan makan untuk Alden. Menung
makan siang Den Alden ke k
ekarang
den nggak bisa pulang, jadi dia mint
kat dengan kantornya. Atau tidak sebenarnya dia
antornya. Setelah mengganti bajunya yang lebih rapi, Kaleena pun pergi. Ta
ucap Kaleena menatap Aide
Kamu mau
r den Al, mau ngan
ji mewahnya, "Bareng saya saja, k
pi
gak papa
engah jam lagi, Aiden tidak ingin kedua temannya ini terlambat dan kalah tender.
duduk disampingnya. Di dalam mobil pun mereka berdua hanya diam, Kaleena yang sibuk memperhatika
menikah ya." tanya Aid
k, "Iya den, saya
u? Dan kenapa membia
i itu pada Aiden, tapi dia tahan saat dia ingat jika kel
ergi ninggali
nita di sampingnya ini cantik walaupun cuma modal lipstik saja. Secara fisik tidak
an dilandasi denga
an. Hingga akhirnya dia hanya mamp
. Nyatanya dia menikah den
ki nenek yang sangat baik, dan neneknya itu meminta cucunya untuk membuat Kaleena jatuh cinta, kalau bisa menikah dengan Kaleena se
nfaatkanmu ya."
depannya, yang bertuliskan Jonathan Crop. "Ma
pon aku aja." kekeh Aiden dan membuat Ka
retW
ujuan kamu tingga
sampingnya. Matanya menatap wanita di sampingnya ya
ada, ke
ya tujuan, tapi ng
tahu kenapa Alden tidak memberitahu ke
sama suamiku? Aku sudah seperti simpanan
an membersihkan cairan keruh di pangkal pahanya. Lalu menga
lden belum siap jika kedua orang tuanya tahu kalau dia sudah menikah
, begitu juga dengan Kaleena yang langsu
di rumah sendiri." ucap Ald
rus menjawab ucapan Alden. Tidak ada gunanya juga dia menjaw
sangat enak." uc
nas yang seharusnya untuk dia, tapi di
lden meraih gelas i
i juga
u menatap jam dinding kamar Kaleena. Ini susah jam dua belas malam, mana mungkin ada penghuni rumah ini yang masih b
nggak ada orang?" tan
sini semua p
yang ketuk pi
dia tidak tahu. "Jam segini mana ada
?" teriak seseorang di ba
am, dia tahu betul suara siapa itu. K
malam-malam begini kesini, ga
na nampak panik, dia pun menatap sekeliling kamar yang sempit ini. Tidak mungkin Alden b
h tempat tidur aja ya." u
i tempat tidurnya di bawah. Walaupun dia sendir
a bisa bersembunyi di balik pintu,
u dengan tangan gemetar. Sesekali melirik Al
h wajah Aiden yang tampak m
buatkan makan?" ucap
mau dibua
saja yang penti
nggalkan Alden di dalam kamarnya yang te
retW