semua. Dan hampir setiap pagi juga, Kaleena harus melihat satu piring ya
itinggal sama sekali. Maklum saja, dia pemegang kantor pusat sedangkan Aiden hanya kantor cabang. Yang dimana ki
ena." sapa Aiden
at pagi juga." s
selamat pagiin!
yum bahagia. Begitu juga dengan Aiden yang malah menahan tawanya, dengan perubahan wajah Kaleena. Kalau
e kantor saya ya. Hari ini jadwal saya penuh, sa
Dia mana ngerti, masuk rua
itu benar-benar
masih muda, dia masih bisa mengendarai motor untuk pergi ke kantor Aiden dengan cepat. Maklum jika jam makan siang, yang jelas
a yang baik untuk ya atau tidak. Dia juga sudah mengambil keputusan bukan? Harusnya Maria itu tidak terlalu mengekang atau melarang Aiden untuk melakukan hal apapun. Aiden bukan lagi anak kecil
seru Kaleena
kkan pisau makannya dan langsung meneguk susu tu
palanya. Setelah itu barulah Kaleena kabur ke dapur sebelum n
puk bahu Kaleena dan membuat wanita itu terjingkat kaget
aja!!" teriak Kalee
dapur? Ada apa sih? Kamu buat masalah lagi
Nggak ya, aku ngg
ngapain
g datang dengan membawa motor. Dia tahu jika jam makan siang pasti jalanan ibukota akan macet. Dan yang lebih hebohnya lagi, Paul langsung menyela dan mengingatkan Maria. Jika kedua cucunya itu sudah besar, dan sudah bisa memut
arah mendengar seruan Kaleena. Dan membuat Kaleena langsung pergi menuju dapur dengan berlari kecil. Rasany
sar gila!! Kamu itu suka
rah nggak jelas. Nggak ingat umur sama sekali. Nggak
h nge
in!
retW
ahkan wanita itu sampai mencari motor bebek yang mudah dig
ngungan Kaleena pun menghampir
a motor bebek ya? Adanya
ingat ini motor, pas jamannya Aiden masih sekolah dan kuliah. Motornya saja masih awet sampai sekara
satu-satunya di rumah ini
a dirumah saja motornya Segede gaban. Iya kalau makanannya tidak semr
tapi yang ada wanita itu langsung menolaknya. Lagian sayang duit kalau buat pesen oje
a Leen? N
aja. Saya mau ke dalam ganti ba
wajah merengek Aiden membuat Magdalena tidak tega. Mungkin itu sudah keputusan dan juga pilihan Aiden, bukannya kata Paul seorang ibu itu hanya bisa memberi restu dan menyetujui apa yang kedua anaknya inginkan? Itula
aget. Dia pun langsung menatap Kaleena yang sudah siap di sampingnya. "Ibu nga
suk. Kamu pergin
nya den Aiden ndak buk? Takutnya, saya
l Aiden pada Kaleena. Dan dia benar-benar dibuat terkejut
puji Magdalena dan membuat
lupa. Jika ponsel yang digunak
rangkat. Hati-
mah ini, dengan mengendarai motor milik Aiden pelan. Sesekali Kaleena bersenandung kecil, sudah lama juga ya ternyata Kaleena tidak menghendaki motor seperti ini. Angin sep
iden. Wanita itu langsung berjalan ke arah ke arah lobi k
asuk. Mau ketemu sama Aiden
ada janji sama Pak Aide
. Tapi yang ada satu satpam lagi keluar dari dalam kantor dan langsung
Bapak keluar ya dari kantor ini
p menahan Kaleena dan meminta wanita itu untuk pergi. Karena kesal den
anggilannya ke lima kali, nyatanya Aiden juga sama sekali tidak menerima panggilan teleponnya. Ini yang terakhir!! Jika A
un langsung mengumpat dengan keras. Dia pun terpaksa menelan t
bentak Aid
mat!!" kekeh orang itu
h!! Gangg
a masuk. Lebih tepatnya sih nggak dibolehin masuk kalau n
a meminta Kaleena mengantarkan makan siang untuknya. "Leena tunggu se
olehkan masuk. Apa mereka tidak tahu, jika Ka
apalagi wajah Aiden yang terlihat sangat marah
a pun langsung mendekat dan menun
ngebolehin aku masuk. Pecat
ji siapapun tidak diperbolehkan ketemu sama Bapak Aiden."
gkar dengan mereka. Tapi yang ada Aiden langsung menepis tangan Kaleena lembut dan menghampiri dua satpam itu. "Ingat baik-baik!! Jika k
berat. Baru kali ini ada satu wanita yang berani, meneriaki nama Aiden sek
retW
atanya Kaleena berpikir jika ini hanyalah akal-akalan Aiden saja, untuk bisa b
amuk." kata Kaleena merengek. Dia sudah se
yang menunduk kebawah. Pria itu fokus dengan fil
kan
eena." sela
rubah posisi duduknya sambil menatap Aiden
duduk di samping Kaleena sambil menepuk puncak kepala Kaleena. Tentu saja wanita itu langsung menepis ta
juga belum bisa pulang cepat. Ditambah lagi, Aiden juga harus pulang tepat jam lima s
makannya aku titipin
mau satu hari ini saja
dak Oma pasti akan marah-marah pada Kaleena. Mendengar kata Oma entah kenapa mendadak Aiden langsung tidak suka. Wanita itu suka sekal
salahin. Padavak ya, aku udah bilang kalau nggak ada pupuk
juga or
gitu banget. Selalu mendukung apapun
mpertemukan dirinya dengan kedua orang tua Kaleena. Sayangnya, wanit
ang." kata Kal
" jawab Aiden sambil menc
retW