ke apartemen milik pria itu. Dan yang lebih jelas lagi, apartemen ini satu lingkup dengan apartemen milik Alden. Hanya saja
Padahal selama ini Kaleena sudah memberikan hal yang terbaik untuk Maria. Mengesampingkan egonya untuk meracuni wanita itu, dan berbuat baik. Ditambah lagi Kaleena jug
tersenyum sesekali melirik ke arah Kaleena. Wanita itu tidak menyentuh pizza-nya sepoton
makan? Katanya pecinta pi
ini dia makan pizza sedangkan nanti pulang dari sini. Tenaganya harus habis ber
. Ku mohon." r
g ke rumah. Oma pasti
alau kita nggak pulang. Mendin
ering cukup laka sejak tadi. Dan Kaleena tidak ada niat untuk membuka ponselnya. Karena kesal dengan ponselnya yang terus berbunyi, Kaleena pun meng
gkat telep
alkon apartemen ini dan menekan tombol hijau dan
lo
itu tiba-tiba saja mengomel ketika Kaleena tidak menerima sambungan teleponnya. Dengan terpaksa juga, Kaleena harus berbohong jika dia m
bawa hapenya!! Nggak mau
lagi. Tidak jadi satu minggu seperti apa yang dikatakan beberapa hari lalu. Karena pekerjaannya sudah hampir selesai. Dia
tentu saja dia tidak bisa menolak. Kaleena menutup sambungan teleponnya, ketika dia membalik badanny
apan disitu?" tany
mu telepo
uk Aiden dengan jari telun
"Penasaran janda kayak k
i suami yang dimana suaminya itu sedang ada di luar kota. Dan yang jelas sua
yang telepon aku pria?"
ps!
ah Tiara. Tidak ada kata lain selain Tiara. Untung saja Kaleena itu pintar, mengganti nama Alden di ponseln
enar. Apalagi selama ini Aiden taunya Kaleena selalu bersama dengan Tiara. Ti
u ngantuk. Mau mandi
ngguk. "Kita pulang sekarang. Tadi ma
tidaknya, Kaleena terhindar dari omelan Maria untuk hari i
retw
di meja makan. Tapi ketika melihat Maria, Kaleena langsung berlari ke dapur. P
nyi pagi-pagi begini. Capek
? Mana
anita itu yang tengah sibuk mencari sesuatu yang disebut oleh Kaleena. Radio yang dimaksud Ka
dengan begitu gemas. "Sudah tau kalau Maria suka ngomel. It
ok. Kamunya aja
itu kok. Semua orang udah pada tidur, kakinya masuk kam
dia pulang sore, atau mungkin semua orang masih berjaga. Yang ada Kaleena malah di omelin
ian pekerjaan mereka itu sangat banyak. Ditambah lagi, Kaleena juga harus menguru
oti untuk dia sarapan. Jangan sampai dia pingsan karena belum makan. Bersenandung ria, Kaleena memilih
buang!! Berani ya kamu!!" seru
menoleh. Menatap Maria yang enta
sar bunga
kan banyak uang untuk bunga ini." sela Maria cepat. Dia pun
ya karena bunga mati, Kaleena sampai didorong hingga terjatuh. Wanita
ji kamu aja nggak cukup buat bayar bunga ini!
idup lagi." jawab Kaleena akhirnya. Sudah cukup!! Dia sendiri juga tidak tahan jik
mu membant
ng menahan tangan itu, dengan celengan kepala. Maria yang memang marah pun langsung men
, jangan harap kamu bisa hidup tenang di r
apa yang Maria lakukan selama ini. Jika wanita tua itu suka seenaknya pada Kaleena, dan juga menyakiti perasaan Kaleena dengan ucapannya. Kaleena selalu dikatakan
pa?" tanya Aid
uma bunganya gimana? Kan udah mati, ng
tanpa di kasih tahu pun, Kaleena juga tahu jika bunga mati itu harus segera dibuang. Nanti jika Aiden pulang dari kantor, jika ada
rja belum ada satu bulan saja sudah disuruh ganti bunga. Walaupun Alden memberi banyak uang, ta
ar. Kamu nggak per
usan
a. Wanita itu sendiri langsung mengambil bunga mati dan membuangnya. Peduli setan jika Maria akan terus mengomel terus menerus. Toh, bunga yan
gila!!" dumel
eetW
terhempas, ketika Magdalena mendatangi Kaleena dan meminta wanita itu untuk menemani Aiden ke sebuah acara bisnis. Biasanya acara ini dihadiri oleh Alden dan juga Aiden. Mereka a
dengan pita bunga, dengan make-up natural dan juga ada beberapa helai rambut yang di mana Magdalena sengaja tidak meny
." Kata Kaleena lebih dulu. Sebelum wanita
u bisanya
unya juga bagus cocok kalau dipakai sepatu. Saya tak
a meminta Kaleena untuk memilih satu dompet, yang menurutnya sangat cocok dengan baju yang dia kenakan. Kalau dilihat wanita itu sa
a Magdalena dengan suara lembutnya. Wanita itu bahkan
i depan ruangannya. Yang dimana wanita itu pasti langsung mencibir Kaleena yang mengenakan semua pakaian dan
Maria tidak akan tahu, dan tidak akan marah-marah. Karena ini semua Magdalena yang me
saja jangan sampai nenek sihir berambut putih. Sayang seribu sayang, doa tinggallah doa. Bukannya bertemu de
barang kamu. Mami yakin, sebentar lagi itu
idak memiliki mulut bs sekalian. Agar wanita itu tidak suka berbicara s
capkan wanita itu. Dan jangan salahkan Kaleena jika dia aka
retW