a, tadi dia minta sama saya untuk
a B
an tahu kamar itu banyak sekali berkas, Lagian Al kadang
n tahu cucu pertama oma ini keras kepala.
au mendadak Kaleena khilaf dan mencuri di kamar Alden. Mana mungkin dia mencuri di kamar suamin
a!! Pergi adalah pilihan yang tepat, Kaleena juga tidak peduli kalau dia dicap pembantu tidak tahu sopan s
i sekitar rumah. Padahal tadi, setelah Alden pergi dia juga ikut pergi. "Ucapan Om
buat Kaleena kesal. Jangan sampai Kalee
anis gula Kaleena mengangguk. "Nggak pap
ingnya. "Iya, jadi
nget ini masih pemula. Nanti kalau udah lama, mungkin K
en terus saja mengikuti Kaleena hingga ke dapur. Bahkan Mbak Putri dan juga Mbok As
tin saya? Saya mau ker
jadi gugup di depan Kaleena. Ini pertama kalinya dia seperti i
ngkir coklat panas. Sesekali Kaleena melirik Aiden yang sama sekali tidak pergi dari dapur. Bukannya risih, tapi lebih tidak
erah dia pergi. Bukannya Aiden pergi juga, yang ada Aiden malah
Nanti kalau Oma tau saya di ma
ta tolong Kaleena sama k
olong ap
ang di sampingnya. Mengaku sebagai kekasih Aiden, atau mungkin mengaku sebaga
a sore kok. Kamu bisa nggak bantu saya, datang ke acara tunangan tema
ngan teman aden sendiri? Yang benar
minta Kaleena untuk pergi sendiri. Yang ada
. Temenin saya datang ke sana dari pada
uruh datang sendiri. "Oh saya pikir, saya pergi ke
danya Kaleena mau kan pe
kan?" Tanya Aid
mau. Jam ber
ja. Saya sedikit malas jika banyak orang, dan ingin cep
retW
kamar Alden. Katanya ini permintaan Alden, yang ingin setiap hari Kaleena membersihkan kamar Alden. Dan kali ini Kaleena b
baju yang di atas tempat tidur pun tidak ad
istirahat dari pekerjaanya. Makanya dia beralasan jika pr
tanya, untuk mengusik rasa lelahnya. Tapi belum juga dia terlelap tiba-tiba saja pintu kam
afasnya lega, dia pikir Oma at
an dahi berkerut, tanda dia
ami kamu." dengus Kaleena dan kembali
ta itu yang memejamkan matanya tanpa beban. Alden tahu wanita itu sangat lelah dengan pekerjaan rumah. Padah
a, kepalang menunduk mengecup bibir Kaleena singkat
menatap Alden yang ternyata sudah berada di atasnya. Mata Kaleena mengerjap beberapa
l.
bir Kaleena beberapa kali, walaupun tidak ada lumatan tapi Kaleena tahu jika suaminya ini mengi
ya. Lalu melirik sejenak ke arah pintu mamat ini, takut-takut kalau Mami-nya atau mungkin Oma datang dan memer
tau nggak nanti malam kalau
an takutnya ada orang ganggu kan nggak enak. Apalagi pas klimaks, udah mau keluar tapi
na heran, baru kali ini dia ditolak da
ni masih siang aku
masalah kal
den menatap menatap Kaleena heran. "Aku nggak mau ya pas klimaks tiba-tiba ada orang gedor-gedor
gak di samping Kaleena. "Baru kali ini
g harus dia kerjakan, kamar suaminya ini sudah rapi dan bersih. Kaleena pikir mung
retW
iba-tiba saja mengirim sebuah gaun dan juga stiletto pengeluaran terbaru dan diyakini K
ingin berdebat dengan wanita tua yang terus saja mengomel sepanjang masa. Kaleena m
yata Aiden sudah menunggunya disana. Dengan nafas terenga
Tanya Aiden bingung. Mengambil stil
n. Dia pun menarik kakinya, tapi yang ada kakinya mal
seksama. Meneliti riasan dan juga cara berpakaiannya. Tidak a
ki, hingga bercermin di kaca mobil Aiden. Dia hanya takut saja ka
saat beberapa kali dipanggil t
menatap Kaleena heran, "
lamun? Lihatin saya kayak gitu? Ada yang
ggak ada yang salah." Ja
am mobil Aiden pun menjelaskan, jika Kaleena hanya boleh memanggil pria itu dengan nama tanpa ada embel-embel. Dan disana pun A
n mewah yang diyakini Kaleena adalah hotel bintang sepuluh. Jalan masuk ke lobby hotel pun juga dipasang k
k Aiden dan membuat
aling risih kalau dipanggil dengan sebutan Kal. Semua teman da
, Le
tel setelah mengisi daftar nama tamu. Memang masih sepi, karena aca
ng sudah bermake-up tebal menghampirinya. Bahkan tanpa malu wanita itu la
h janji. Selamat ya semoga
tinggallah Kaleena seorang diri disini seperti orang bodoh. Ini yang paling dibenci Ka
ingat cerita podcast yang menceritakan tentang hantu yang masih gentayangan di hotel. Atau arwah-arwah gentayangan yang bunuh
eorang ditabrakkan di pintu. Lorong ini mencapai batas tapi, masih
dia lihat adalah Aiden yang memepet dan mulai mencium wanita itu dengan membabi
t, itu cewek udah pun
dan sudah tidak menemukan siapapun. "
seseorang tepat d
Ucap Kaleena tanpa sadar dan masih terus menatap s
imana Aiden. Tapi melihat pria yang bersandar di dinding hotel
en tersenyum. "Tadi kamu kenapa cium dia.
a aku ciu
Kaleena meniruk
leena dengan kedua tangan kekarnya. Hal pertama yang dilihat ad
r Kaleena, "Kamu yang minta...," u
dulu merasakan sesuatu yang kenyal menyentuh bibirnya. Awalnya Kaleena kaget, dia sempat mendorong tubuh Aiden. Tapi belum tenaganya tak cukup kuat
lah kamu be
retW