img Kau Bukan Sahabatku-Kau Perusak Rumah Tanggaku  /  Bab 4 pikirannya tak henti | 21.05%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 pikirannya tak henti

Jumlah Kata:2267    |    Dirilis Pada: 02/07/2025

sebelumnya. Ia tidak tidur semalaman. Matanya terasa panas dan bengkak, namun pikirannya tak henti berputar, merangkai setiap kepingan puzzle

dak bisa lagi tenggelam dalam kesedihan. Ia harus bertindak. Dengan langkah gontai, ia menuju kamar mandi. Cermin memantulkan bayangan

h blouse putih polos dan celana panjang hitam, seolah ia akan pergi bekerja, padahal hatinya sedang hancur lebur. Ia mengikat rambutnya

song ke luar jendela. Wajahnya sama-sama terlihat lelah dan putus asa. Ia pasti

erdengar lega namun penuh kekhawatiran. "Aku... aku

ergerak tenang, seolah tidak ada yang terjadi. Ia tidak ingin Dimas tahu bahwa ia telah mengumpulkan bukti, bahwa

, Putri. Dan kamu berhak marah. Aku memang pantas menerimanya. Tapi...

eh, menatap mata Dimas yang memohon. "Aku tidak ingin mendengar apa

, Put

kuti aku," kata Putri dengan nada final. Ia meraih tasnya

tah lagi melihat tatapan dingin di mata Putri. "Baik

ang dingin menyambutnya, membersihkan sedikit sesak di dadanya. Ia mengeluarkan kunci mobilnya dan melaju pe

kirannya kosong selama beberapa menit pertama, hanya ada rasa hampa. N

n Sang

agaimana ia akan mengatakannya? Bagaimana ia akan memulai kisah kehancuran ini? Maya adalah saha

at. "Putri! Aku khawatir sekali! Ada apa? Kenapa kamu terlihat begin

Maya, tangis yang selama ini ia tahan di depan Dimas, di dalam mobil, kin

ya, dan membiarkannya meluapkan semua emosinya. Ia tahu, jika Putri sudah

di sofa, menyodorkan segelas air putih dan sekotak tisu. "Tenang, P

n Rina di laci pakaian Dimas. Setiap kata yang keluar dari bibirnya terasa seperti duri yang menusuk kembali lukanya sendiri. Maya mend

uti ruangan. Maya menatap Putri dengan tatapan tida

seolah takut mengganggu kesunyian. "Aku... aku tidak percaya. Dimas?

rcaya. Tapi semua buktinya ada. Aku melihatnya dengan mata

utri lagi. "Ya Tuhan, Put. Aku sangat, sang

utri, suaranya parau. "Aku merasa bodoh. Ba

alah mereka. Mereka yang brengsek. Mereka yang bajingan. Kamu tidak pernah

emosional Putri. Ia merasa sedikit lega. Setidaknya a

Duniaku hancur. Aku tidak bisa lagi melihat Dimas. Aku

daknya tidak sekarang. Yang paling penting adalah dirimu sendiri, Put.

Keadil

u butuh pengacara. Pengacara perceraian yang bagus. Kita harus pastikan kamu m

kit berbinar. "

eman lamaku, namanya Pak Danu. Dia pengacara keluarga yang san

ama. Maya menjelaskan situasi Putri secara singkat, tanpa menyebut nama lengkap, hanya memberikan gamb

ah mengakhiri panggilan. "Dia mengosongkan jadwalnya untukmu. Dia bilan

ya di ujung terowongan. "Terima kasih banyak,

enyum tipis. "Kita sahabat. Sudah

Mereka makan siang bersama, Maya mencoba menghiburnya dengan cerita-cerita lucu, dan sesekali mereka membahas strategi awal. Maya menya

tor itu terlihat megah dan profesional, menimbulkan sedikit rasa g

lipis, berkacamata, dan tatapan mata yang tenang namun tajam. Ia menyambut Put

aya sudah menjelaskan sedikit tentang situasi Anda, Ibu Putri. T

an Rina, hingga penemuan video dan akta nikah. Ia menunjukkan semua bukti yang ia miliki: video dan

tatannya. Ekspresinya tetap tenang, namun Putri bisa melihat ada

ta dan menunjukkan semua bukti. "Pengkhianatan yang dilakukan oleh suami Anda ini sangat fa

ebagai istri sah, serta konsekuensi hukum bagi Dimas. "Karena pernikahan kedua ini dilakukan tanpa sepeng

dibatalkan". "Jadi, saya tidak perlu khawa

nting sekarang adalah proses perceraian Anda dengan Bapak Dimas. Dengan bukti pengkhianatan ini, Anda memiliki

yarankan untuk fokus pada perceraian dan pembatalan pernikahan kedua terlebih dahulu. "Melaporkannya ke polisi akan membuat kasus ini menja

ingin publisitas. Ia hanya ingin

ah selanjutnya,

mendaftarkannya ke Pengadilan Agama. Ketiga, kita akan mengurus pembatalan pernikahan kedua Bapak Dimas dengan Saudari Ri

g pembekuan aset. "Maksudnya... D

alihan aset, kita bisa mengajukan permohonan pembekuan sementara agar tidak a

. Setidaknya, ada seseorang y

i hadapan Dimas. "Jangan biarkan Bapak Dimas tahu bahwa Anda sudah menemui pe

Ia akan melakukan apa p

ti salinan KTP, Kartu Keluarga, buku nikah, dan bukti-bukti kepemilikan aset bersa

pak Dimas mencoba menjelaskan, dengarkan saja, tapi jangan tunjukkan bahwa Anda sudah ta

Diri dan Ren

ebih baik. Beban di dadanya belum sepenuhnya hilang, t

ka masuk, Dimas langsung menghampiri. "Kamu su

n isyarat untuk tetap tenang. "Aku lelah, Dimas. A

ekali, Putri. Aku m

ranya sedikit meninggi. Ia tidak ingin ber

uarkan semua dokumen yang diberikan Pak Danu. Ia mulai menyusun daftar barang-barang penting yang perlu i

in. Tinggal bersama Dimas di bawah satu atap, menget

ri luar pintu kamar, setelah Putri me

jawab Putri melalui pintu. "Aku tidak

nggal d

kecil. Atau mungkin tingga

sul Maya. "Aku punya kamar kosong.

engar tawaran Maya

ukan waktunya untuk sungkan. Aku akan

erti beban yang terangkat. Setidaknya, ia

mua barang sekaligus. Ia akan mulai dengan barang-barang penting yang tidak akan dicurigai

mah, mobil, rekening bank, investasi. Ia harus memastikan i

ya bicara, Putri hanya menjawab, "Aku sudah tidur, Dimas. Aku t

h. Ia tahu Dimas mungkin frustrasi, tapi ia tidak peduli. Ini adalah bagian dari strategin

ng tak berdaya. Ini adalah air mata kesakitan yang bercampur dengan tekad baja. Ia telah melewati malam terburuk dalam hidupnya, namun ia tahu, ini han

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY