img Kau Bukan Sahabatku-Kau Perusak Rumah Tanggaku  /  Bab 6 menunggu di depan lobi apartemennya | 31.58%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 menunggu di depan lobi apartemennya

Jumlah Kata:2220    |    Dirilis Pada: 02/07/2025

lampu-lampu kota yang berkelip seolah menertawakan kehancuran hati Putri. Namun, kali ini, air mata yang mengalir di

campuran khawatir dan lega. Begitu melihat Putri keluar dari taksi

a?" bisik Maya, men

an sahabatnya. "Aku sudah bi

ang. "Bagus. Ayo, masuk.

esar rumahnya dengan Dimas, apartemen ini terasa lebih hangat, lebih aman, dan bebas dari bayang-bayang pengkhianat

. Aku sudah siapkan sesuatu yang ringan," kata

ua emosinya tumpah ruah. Tangisnya kembali pecah, namun kali ini bukan tangis ketidakberdayaan, melai

a. Aroma sup ayam hangat yang disiapkan Maya sedikit membangkitkan selera makannya

gugatan cerai dan menghubungi pengacara," cerita Put

dia tidak siap. Dia pikir kamu akan terus

" kata Putri tegas. "Aku akan pastikan dia

menyarankan Putri untuk mengambil cuti beberapa hari dari pekerjaannya untuk menenangkan dir

idur nyenyak untuk pertama kalinya setelah malam pengkhianatan itu terungkap

ak untuk alasan pribadi yang mendesak. Atasannya, yang mengenal Putri sebagai

Dimas d

. Siang itu, ponsel Putri berdering tanpa henti. Nama Dimas tertera di

pernikahan kedua. Kurang dari satu jam kemudian, ponsel Putri kembali berdering, kali ini bukan hanya Dimas, tapi juga nomor tak dikena

n, sebuah pesan

jukan gugatan cerai?! Dan pembatalan pern

embalasnya. Ia tersenyum tipis. Ini a

kenal kembali masuk. Kali ini, Putri memutuskan untuk

ingin membatalkan pernikahanku dengannya?!" Suara Rina terdengar panik

ng dan dingin. "Kenapa? Kamu masih bertanya kenapa, Rina? Ka

. Ini tidak seperti yang Kakak kira. Kak Dimas.

i suamiku, kau tahu itu kan? Di balik punggungku! Setelah semua kebaikan yang kuberikan padamu, set

mohon... Aku b

gkhianatiku dengan cara yang paling keji. Dan aku akan pastikan kalian berdua m

hatinya merasa sedikit lega. Ia telah menghadapi salah s

s kembali menelepon. Putri me

ak Dimas, suaranya dipenuhi amarah. "Pembatalan pernikahan i

tidak akan menceraikan Rina? Bukankah ia berjanji akan menc

marin kau berjanji akan menceraikannya demi aku. Sekarang kau b

erdengar sangat frustrasi. "Kamu harus menarik gugatan cerai itu, Putri!

h mati. Dan aku tidak akan menarik gugatan cerai itu. Bersiaplah, Dimas.

mendengarkan kebohongan atau janji palsu. Ada yang aneh dengan Dimas. Sik

tuasi dan Menca

ar Maya, setelah Putri menceritakan percakapannya dengan Dimas

. Ada sesuatu yang lain yang dia sembunyikan. Ken

as. "Mungkin... R

ika Rina hamil, itu akan menjelaskan mengapa Dimas begitu panik dan tiba-tiba tidak mau menceraika

ka ini akan mengubah segalanya. Tidak hanya perce

pi bagaimana caranya? Kamu sudah tidak tinggal

menghubungi beberapa orang. Teman-teman Dimas

erinya informasi. Ia tahu ini akan sulit, karena mereka pasti a

is yang ramah dan cukup dekat dengannya. Putri sering menitip makana

bisa menimbulkan kecurigaan. Ia memilih mengirim pesan singkat, menanya

ir ini sibuk sekali ya? Sampai tidak ada wak

t kemudian, B

sibuk. Ada beberapa proyek besar yang sedang dikejar. Tapi...

Rina tidak hanya menikah dengan Dimas, tapi juga sering ikut campur urusan kantor Di

membal

ring ke kantor Dimas? Mema

membal

a... sering menemani Pak Dimas. Kadang mereka makan siang ber

nya di luar kantor, tapi juga di lingkungan kerja Dimas, semua orang

a pada Bella, karena itu akan menimbulkan kecurigaan. Ia h

emeriksa akun Rina secara publik. Dengan tangan gemetar, ia membuka Instagram, mencari nama Rina Adinda Putr

pakaian longgar, dengan tangan mengelus perutnya yang sedikit membuncit. Di foto lain, ia terlihat sedang berada di klinik kandungan, memegang se

nduga, tapi melihat bukti itu dengan mata kepalanya sendir

. Tidak hanya suaminya yang direbut, tapi juga masa depan yang seharusnya ia bangun bersama Dimas, kini telah diberikan

u. Ia menunjukkan ponselnya pada Maya,

ulat terkejut. "Ya Tuhan, Put

ma terpukul. Ini bukan lagi sekadar perceraian biasa. In

r matanya kembali mengalir. Bukan air mata kesedihan, melaink

ini," kata Maya, menenangkan diri. "

segera memberitahukan kabar ini kepada pengacaranya. Informasi ini adalah

tidak ingin orang tuanya panik atau sakit hati. Ia akan menunggu sampai ia benar-

membiarkan mereka hidup bahagia di atas penderitaanku. Anak itu... anak itu akan

i Hidu

kan diri dengan rutinitas baru di apartemen Maya. Setiap pagi, ia akan bangun, berolahraga ringan, dan mempersiapkan diri unt

an moral, tapi juga membantu Putri dalam hal-hal praktis, seperti menemani Putri memb

ambahkan poin mengenai kehamilan Rina sebagai bukti pengkhianatan yang lebih berat. I

akan dampingi Anda. Anda tidak perlu bicara banyak, biar saya yang bicara. Tujuannya

rus bertemu Dimas, dan mungkin juga Rina, di hadapan ha

gis. Putri terus mencari informasi tambahan, meskipun ia tahu ia harus b

ditulis tangan, berisi permohonan maaf, penyesalan, dan janji untuk memperbaiki segalanya. Dimas bersumpah bahwa Rina telah m

itu hanya terdengar seperti kebohongan yang lain, sebuah upaya untuk memanipulasinya. Ia merobek surat

total. Ia tidak lagi Putri yang naif dan buta. Ia adalah Putri yang telah terluka parah, namun bangkit dengan tekad baja. Ia akan menghadapi badai

Dan ia memiliki Pak Danu, pengacara yang akan berjuang untuknya. Badai di luar masih berkecamuk, na

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY