itu dengan menyusun strategi, seolah ia sedang merancang sebuah bangunan kompleks dengan presisi seorang arsite
jam. Adrenalin dan tekad membakar semangatnya. Ia melirik Dimas yang masih pulas di sisi ranjangnya. Sebuah ekspresi damai yan
ia gunakan untuk perjalanan singkat, dan mulai memasukkan barang-barang itu secara diam-diam. Ia melipatnya serapi mungkin, memastikan tidak menimbulkan suara yang bisa membangunkan Dimas. Ia juga memasukkan semua dokumen penting yang ia temuk
mengambil beberapa kalung dan anting yang tidak terlalu mencolok namun sangat berarti baginya, lalu menyimp
kan sarapan seperti biasa, membuat kopi hitam kesukaan Dimas dan menyiapkan roti p
n matanya langsung tertuju pada Putri. "Pagi, Sayang," sapanya, suaranya sedikit canggu
membalas tatapan Dimas. Ia meleta
masih marah. Tapi kumohon, bisakah kita bi
h kesedihan, namun tanpa emosi yang meledak-ledak. Ia teringat nasihat Pak Danu: jangan biarkan
Putri, mencoba menahan suaranya agar tidak bergeta
rat bagimu, Putri. Aku memang bajingan. Tapi percayalah, aku ti
ayaanku," jawab Putri lirih, pura-pura menunduk. Ia tahu Dimas menghar
"Aku akan menceraikan Rina. Aku akan pastikan di
nya secara sah di hotel mewah? Setelah mereka menjalani hidup layaknya suami istri? Da
edang berada di ambang kehancuran. "Aku... aku butuh berpikir jernih. Aku akan p
u yakin mau ke kantor? Kamu
mbil tasnya. "Aku tidak bisa h
ngan. Dimas mencoba memeluknya dari belakang, namun Putri dengan halus men
a berhasil keluar dari rumah itu tanpa menimbulkan kecurigaan, membawa serta bukt
i dan Membangu
ngsung disambut dengan pelukan hangat.
embawa beberapa barang penting dan juga a
awal yang baik. Kamu harus tetap tenang s
n bukti foto/video lainnya kepada Pak Danu melalui email, seperti yang disarankan. Ia juga mulai membuat daftar rinci aset
, membantunya mengingat detail. "Apakah ada aset yang atas na
i menikah, tapi setelah menikah, kami membeli beberapa aset bersama, termasuk rumah
" kata Maya. "Pastikan kamu punya semua b
. "Rasanya seperti s
tidak sendirian. Aku bersamamu. Dan Pak Danu
sehatannya juga. "Kamu harus makan, Putri. Dan isti
enghiburnya, dan memberikan dukungan moral yang tak ternilai harganya. Ia juga membantu Putri mencari beberapa apartemen
nginap di sini, May," kata Putri
kalau kamu ingin mencari tempat sendiri, itu ju
k badan dan akan bekerja dari rumah hari itu. Ia tidak ingin rekan kerjanya melihat
erus-menerus memikirkan pengkhianatan Dimas. Ia mendesain sebuah proyek baru, menuangkan sem
bukti. Ini sangat kuat. Saya sudah mulai menyusun gugatan cerai. Saya juga sudah mengajukan permohonan pembekuan se
Pak?" tanya
ui, Anda bisa mempertimbangkan untuk meninggalkan rumah. Saya akan memberikan pemberitahuan resmi kepada Bapak Dimas
empat tahun ini menjadi saksi bisu kebahagiaannya. Namun, itu juga r
ri mantap. "Saya akan
i Awal dan
yambutnya di ambang pintu, wajahnya terlihat lega.
, senyum palsu yang ia paks
k percaya, tapi Rina... dia yang mendekatiku duluan. Aku... aku awalnya menolak, tapi dia terus-menerus menggodaku. Aku ak
ga bersalah besar, tapi Dimas tidak bisa lepas tangan begitu saja. Ia adalah pria dewasa,
u berbulan madu dengannya, kau berbagi ranjang dengannya, kau mengucap janji suci d
Ia menyadari Putri tahu lebih banyak dari
menikah, dan bagaimana kalian menjalani hidup layaknya suami istri di belakang punggungku. Aku tahu setiap kebohongan yan
sa berkata-kata. Ia jelas tidak men
mana kamu tahu?" ta
" jawab Putri dingin. "Kami mungkin terlihat lemah saat menangis, ta
. Beri aku satu kesempatan lagi. Aku akan tinggalkan semuanya untukmu. Aku akan mencerai
lir, namun bukan air mata kesedihan, melainkan air mata kemarahan. "Kau sudah me
bisa lagi tinggal di sini bersamamu.
mu mau ke mana?"
egas. "Aku sudah menyiapkan sem
utri! Kamu tidak bisa pergi! Ini rumah
i adalah tempat di mana kau mengkhianatiku. Dan aku
"Putri, kumohon! Jangan lakukan ini! Aku berjan
nya. Ia akan segera mengepak barang-barangnya. "Aku sudah menghubungi pengacara, Dimas," kata Putri, tanpa
Dimas. Ia mematung, tak bisa berkata-kata. "P
an semua hakku terpenuhi. Termasuk harta gono-gini. Aku juga akan mengurus pembatalan
ni bukan lagi amukan emosional yang bisa ia bujuk. Ini adalah keputus
utri," kata Dimas, suaranya lemah. "Kita sudah b
"Kau sudah menghancurkan fondasi pernikahan kita. Dan aku t
a, beberapa kenang-kenangan dari masa kecilnya. Barang-barang yang menjadi bagi
penyesalan, kepanikan, dan sedikit kemarahan. Ia tahu, ia telah kehilangan Putri. Bukan ha
p Dimas untuk terakhir kalinya. "Aku akan pe
a membuka pintu depan rumah, udara malam yang dingin menyambutnya. Ia tidak menoleh ke belakang. Ia melangkah keluar dari rumah itu, dari k
aat mobil mulai bergerak, Putri melirik ke belakang untuk terakhir kalinya. Rumah mewah itu kini terlihat dingin dan tak berjiwa di matanya. Ia tidak