img Kau Bukan Sahabatku-Kau Perusak Rumah Tanggaku  /  Bab 9 Bulan-bulan berlalu dengan cepat | 47.37%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Bulan-bulan berlalu dengan cepat

Jumlah Kata:1783    |    Dirilis Pada: 02/07/2025

menguras energi, waktu, dan emosinya. Proses pembuktian berjalan lambat, dengan pihak Dimas dan pengacaranya, Bapak Herman, terus mencoba segala cara untuk memperlambat p

onal, seolah cangkang baja telah terbentuk di sekeliling hatinya. Setiap kali ia melihat Dimas dan Rina duduk di seberang meja, ia merasaka

Pengulu

oses lagi dengan alasan Dimas sedang dalam perjalan

CEO yang sangat sibuk. Ia sedang berada di [negara tertentu] untuk sebuah proyek pe

alis terangkat. Ini adalah t

nghambat jalannya persidangan. Klien kami, Ibu Putri Wijaya, telah memberikan bukti-bukti kuat, termasuk akta nikah kedua dan bukti kehamil

klien Anda, namun persidangan ini harus tetap berjalan. Jika Bapak D

Dimas untuk tidak lagi mencoba mengulur waktu. Putri merasa sedikit

ma" Dimas, yang bersaksi bahwa Putri adalah istri yang dingin dan tidak perhatian. Saksi itu

an kerja Putri yang memuji profesionalisme dan keseimbangan hidup Putri, serta foto

l yang berdedikasi sekaligus istri yang sangat mencintai dan mendukung suaminya. Bukti-bukti yang kami miliki menunjukkan bahwa

Hakim kembali menegur pihak Dimas karen

an pa

semakin membengkak, dan wajahnya yang tadinya tampak menantang, kini seringka

n sesuatu. Putri menduga, Rina mulai merasakan beratnya konsekuensi dari perbuatannya. Ke

Rina sebagai saksi. Ini adalah pertama kalinya Put

ucat. Ia mengangkat tangan unt

ai pertanyaan, "Anda mengakui telah

gguk pelan.

tu masih terikat pernikahan sah dengan

alu menjawab

kannya?" tanya Pak D

k gelisah. "Saya... saya mencintai Kak Di

Sebuah kebohongan

elah menghancurkan sebuah pernikahan yang harmonis, dan m

aya... saya minta

engar hampa di telinga P

nikahinya, seperti yang sebelumnya ia klaim?" ta

Ia melirik Pak Herman yang tampak gelisah. Lalu,

ang, termasuk Dimas dan Pak Herman. Dimas langsung

'tidak sepenuhnya

a-kaca. "Kami... kami saling mencintai. S

tuk mengklaim bahwa ia "dipaksa" atau "khilaf". Ini menunjukkan bahw

"Terima kasih atas kejuj

kuan Rina menjadi poin penting yang

ngan yang

k keuangan. Ia curiga Dimas mungkin telah mengalihkan sebagian asetnya a

umen kepemilikan aset lainnya. Ia juga menghubungi beberapa kenalan di bidang keuangan dan real estat

li itu mempresentasikan analisis laporan keuangan Dimas, menemukan beberapa transak

as Satria untuk menghindari pembagian harta gono-gini. Ada beberapa transaksi yang tidak waj

. "Keberatan, Yang Mulia! Tuduhan ini tidak be

rsebut, Bapak Dimas," kata Hak

an bahwa itu adalah investasi bisnis, namu

as. Ia tahu Dimas adalah seorang pria yang licik, da

: Antara Kelelaha

t ia merasa sangat lelah, ingin menyerah saja dan melupakan semuanya. Mimpi buruk tentang Dimas dan Rina masih seri

ke sidang, mendengarkan keluh kesahnya, dan bahkan memasak makanan kesukaan Putri untuk menghi

r. Ia mendesain dengan lebih intens, lebih fokus. Karya-karyanya menjadi lebih berani, mencerminkan

ya. Ia mengikuti kelas yoga dan meditasi, mencoba menenangkan pikiran dan jiwanya yang bergejolak. Ia juga mulai me

entang menemukan kembali dirinya sendiri. Ia belajar bahwa ia lebih kuat dari yan

ik yang T

etelah ahli keuangan mempresentasikan bukti transaksi m

a telepon dari nomor tidak dikenal. Awalnya ia ragu

Putri terden

a terdengar serak, dan Putri bisa

angka Rina akan menghubunginy

s... dia berubah. Dia sering marah-marah padaku. Dia bilang aku

ak merasa iba. Rina p

arah padaku. Mereka bilang aku sudah mencoreng nama b

duga. Rina, yang tadinya tampak menant

nkan dariku?" tanya Putr

n menarik kesaksianku. Aku ingin... aku ingin mengatakan yang sebenar

angat menguntungkan baginya. Pengakuan Rina secara terbuk

faatkanmu'?" tanya Putri, m

mengatur semuanya, pernikahan rahasia itu. Dia menjanjikanku hidup bahagia, tapi sekarang dia hanya

dalam dari yang ia kira. Dimas adalah dalang

" tanya Putri, nada suaranya sedikit melu

Kak Dimas. Tapi aku tidak tahan lagi. Aku ti

lah kesempatan emas. Ia harus

ak bisa menjanjikan apa pun padamu. Hubungi pengacaraku, Bapak Da

Rina, lalu menutup telepon. Ia menoleh pada May

gis. "Dia bilang dia tidak tahan lagi. Dia mau mengatakan yang sebenarnya, bahwa Dimas ya

taga, Put! Ini gila! Ini adal

ng percaya. Aku akan menunggu Pak Danu bicara dengannya

ang campur aduk: lega, marah, dan juga sedikit harapan. Harapan bahwa keadilan akan segera

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY