ri Wijaya, tempat ini bukan hanya tentang hukum, melainkan medan pertempuran untuk mendapatkan kembali martabat dan kehidup
g terlihat licik. Di samping Dimas, Rina duduk menunduk, sesekali mengelus perutnya yang semakin membuncit. Kehadirannya di setiap sidang, seolah ingin menunjukkan p
i perselingkuhan hingga pernikahan kedua yang disembunyikan, dan puncaknya, kehamilan Rina. Setiap kata yang diucap
Sang Pe
ya pernikahan kedua antara klien kami, Bapak Dimas Satria, dengan Saudari Rina Adinda Putri. Namun, kami menolak tuduhan perselingkuha
asik: khilaf dan tekanan emosional. Seolah-olah i
ngakhiri pernikahan ini. Justru, klien kami memohon kepada Ibu Putri untuk mempertahankan rumah tangga yang telah mer
sudah ada anak di antara mereka? Bagaimana bisa ia berbagi suami
ah darah daging klien kami. Klien kami memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk menafkahi anak tersebut. Oleh karena itu, kami memo
untuk mempertahankan pernikahan mereka. Dimas menghindari tatapan Putri, namun Rina kini mengangkat kepala
tanpa izin istri sah, apalagi dengan sepupu kandung istri sah sendiri. Mengenai anak yang dikandung Saudari Rina, itu adalah konsekuensi dari perbuatan melawan hukum y
hak sudah menyampaikan tanggapannya. Sekarang kita masuk ke taha
an Bal
kit tegang, namun juga penuh kekuatan. Pak Danu mula
apak Dimas Satria dan Saudari Rina Adinda Putri, yang dilaksanakan
n Dimas dan Rina, bertukar cincin, memotong kue, dan berdansa mesra. Wajah Dimas terlihat puc
dari Lisa dan wedding organizer. "Dan yang paling penting, kami mengajukan salinan akta nikah resmi antara Bapak Dimas Satria dan Saudari
terdengar bisikan dari beberapa pengunjung sida
an kedua yang sah secara hukum, namun tanpa izin istri pe
kami ingin menekankan bahwa klien kami telah mengakui kesalahannya dan bersedia untuk memp
Putri untuk menggugat cerai dan membatalkan pernikahan kedua tidak dapat dinegosiasikan h
yum polos atau tatapan manja. Rina tampak ketaku
a Putri, yang menunjukkan adanya hubungan asmara yang terjalin selama berbulan-bulan sebelum pernikahan kedua ini terjadi. Kami juga m
yang Putri dapatkan dari ponsel Dimas, serta foto-foto Rina yang mengisyaratka
yang akan dihadi
a kali mengetahui dan memberikan bukti video ini. Dan juga beberapa saksi yang akan menguatkan bukti bahwa
ang Meng
i Putri harus datang ke pengadilan, ia mempersiapkan mentalnya. Ia bertemu
gaja menemukan video pernikahan itu, dan betapa terkejutnya ia mengetahui bahwa mempelai wanit
etar di hadapan hakim. "Dia wanita paling setia yang saya kenal. M
ri berkaca-kaca. Dimas menunduk, t
as Putri, mencoba menunjukkan bahwa Putri adalah istri yang kurang perhatian atau
kurang mendapatkan perhatian yang cukup dari Ibu Putri. Ibu Putri terla
a ingin membantah keras tuduhan i
poligami tanpa izin," kata Pak Danu tegas. "Faktanya, klien kami adalah istri yang sangat suportif, sel
kepada Dimas saat Dimas sering pulang malam, menunjukkan kepedulian dan kekhawat
a semakin yakin dengan keputusannya. Dimas tidak hanya seorang pe
uensi
dari skandal ini. Kabar perceraiannya, dengan semua detail mengerikan tentang per
ri menangis tak henti-henti, tidak menyangka putri kesayangannya harus mengalami hal
n penuh mereka. "Jangan khawatir, Nak. Ayah dan Ibu akan selalu ada untukmu. Kita akan p
natan Dimas dan Rina. Namun, ada pula yang mencoba membela Rina, terutama dari pihak kelua
gganggunya. Di kantor, meskipun rekan-rekannya bersimpati, ia tahu bahwa gosip tentang diri
kan membiarkan pandangan orang lain menghancurkannya. Ia terus bekerja, fokus
i menarik diri dari proyeknya, khawatir dengan citra perusahaan yang kini dikaitkan dengan skandal pribadi CEO-nya. Rina, yang dulunya gadis manis dan polos
n dan
ng mengamuk. Ada saat-saat ia merasa sangat lelah, sangat sedih, dan sangat ingin menye
sihat bijak Pak Danu, dan wajah orang tuanya yang terluka namun penuh kasih sayang. Ia juga me
h cara untuk melepaskan beban di dadanya. Ia juga mulai lebih sering berolahraga, me
dari berbagai pihak, memeriksa setiap bukti dengan teliti. Prose
ng, namun di balik ombak itu, ada matahari terbit yang indah. Itu adalah metafora untuk kehidupannya. Badai
kit dari puing-puing kehancuran ini menjadi wanita yang lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih tangguh dari sebelumnya. Pertarungan di ruang sidang hanyalah permul

GOOGLE PLAY