. Saat aku mulai membuka mata, dia sudah r
yaku dengan suara masih
nyanya sambil merapikan
," sahutku cepat, lalu segera
s Reyfan tergeletak begitu saja di atas nakas. Aku berjingkat mendekat, tiba-tiba
nebak sebenarnya berapa PIN yang dipakainya. Tapi nyatanya tak ada satu hal pun yang terlintas di kepalaku saat ini. Karena jengkel, akhirnya
ep
nya menyala. Lebih terkejut lagi karena sepagi ini ada
di jogging?
ama pengirim yang
uk pada perempuan yang pagi-pagi buta begini sudah menggoda suami orang. Dalam hati aku bertanya, mungkinkah
apa,
l dari pintu kamar yang memang sedari tadi terbuka. Dan pons
et amat joggingnya?" Aku berusa
terlihat berkilat terkena cahaya lampu kamar yang masih meny
ang?" tanyaku sambil mengulurka
ajakin jogging bareng. Aku mau telpo
Dikiranya aku tidak tahu apa yang sedang dilakukannya? "Oiya Mas. ngomong-ngomong, ponselnya sekarang dikunci ya
ng dari dulu aku ku
au, aku kan nggak perna
et, namun tak ditampakkannya. Aku tahu wajahnya seperti itu pasti karena pesan yang di kirimkan perempuan tadi padanya. Mungkin saat ini
nselku?" Dia terli
ada yang disembunyikan 'kan?" cerocosku dengan banyak per
n?" Aku tahu dia berusaha meyakinkan, meskipun sa
begitu bera
da kalimatnya terdengar sedikit jengkel sekarang. Di
Mas udah selesai ya? Aku mau telpo
cup lembut pipi kanannya. Aku mau lihat Mas apak
Jum untuk menyuapinya, sedangkan aku bermaksud kembali ke kamar ingin segera membersihkan diri. Sebenarnya, juga in
ku itu sedang duduk di pinggir ranjang memegang ponselnya, masih mengenakan pak
Sayang? Nggak
males. Ruslan dihubung
mandi dulu ya, habis
r. Melirik sekilas wajah suamiku yang nampak tidak tenang,
fan sudah tak ada. Entah kemana dia, tapi ponselnya te
dah terlihat segar. Aku sudah bersiap mengetikkan angka 1234 di layar ponsel, namun aku sedikit kaget karena te
kecurigaanku padanya. Menscroll layar dari atas sampai bawah dan aku sungguh tak heran saat pesan dari wanita bernama 'Sha
muanya Mas? Kamu menghilangkan jejak? Aku sudah menduganya, itulah sebabnya kenapa dari tadi kamu tidak turun ke lantai bawah dan me
elnya. Dan kukembangkan senyum manisku padanya yang sedang menggoda Keenan yang
jahnya terlihat lega saat menerima ponsel itu. Dan aku tahu alasannya, karena aku saat ini se