ni, sed
kan konsentrasiku yang sedang berselancar d
, segera saja kutekan nomor kont
ami memang tak saling bertegur sapa lagi. Tepatnya sejak dia meng
kamu s
h. Ada apa, Dam? Tumben c
kabar kamu aja. Bisa ketemu nggak?
kara
u nggak sibuk si
gimana kalau kita ketemuan di rumah Bapak aja lagi?" usulku
ya aja, Han. Aku cuma mau kasih info kamu
m? Kok aku jad
ada hubungannya dengan yang kemarin kok. Tapi aku b
emang nggak lagi fokus mikir ke situ. P
adi kalau gitu aku skip
irim ke aku. Siapa tau
omong-ngomong kamu
info peluang bisnis. Tapi
apaan?
-cari info
u mau berbi
gitu. Tapi apa ya ya
h baik lho kalau dijalanin sesuai pa
ayaknya udah nggak pernah lagi mikirin baka
ng yang lebih berbakat. Yang penting sesuai sama minat kamu.
pikirkan mateng-mateng dulu. Soalnya tadi juga bing
di internet harus ekstra
Banyak peni
n, soalnya kita kan nggak saling kenal, ya kan? Makanya yang tadi aku
ucapku bercanda. Adam pun segera terkekeh senang. Seperti
. Aku lupa kalau Adam itu pengusaha muda yang sukses sekarang. Dia berhasil membangun perusahaan start up digital marketing usai kuliah S1nya. Dan sek
an pesan. Saat kubuka, ternyata dia mengirimkan beberapa gam
t informasi tentang gadis i
seorang mahasiswa. Di dalamnya berisi foto close up, nama, te
r masih sangat muda. Dia baru menginjak tahun ke 2 di kampus itu. Sun
ang dikirimkan Adam. Dan hei, bagaimana mungkin aku sampa
tu familiar bagiku. Jl Cempaka no. 25, benarkah penglihatanku? Refleks ku kucek ke
tulisan itu yang terbaca. Benarkah ini? Gadis itu tinggal disana? Di Jl Cempaka no. 25? Tapi bu