gga masing-masing deru napas berat yang saling bersahutan terdengar begitu jelas bahkan menyayat kalbu di
hitam tengah berdiri menatap dengan sorot terluka ke arah brankar rumah sakit tempat di mana sebuah tubuh mungil terbaring.
anak saya?!" bentak pria paruh baya pada g
ab gadis kecil tersebut dengan suara yang gemetar
Si gadis kecil hanya bisa tertunduk dalam. Tidakkah orang menyadari siapa yang paling terluka? Apa ada orang yang mau sosok yang paling dekat dengannya terluka bahkan kehilangan hak untuk melihat du
Pa, ... in
o lo sengaja dorong Tiara. Kecil-kecil udah pintar aja jadi orang munafik! Besar mau jad
ibu akan merangkul dirinya, memberinya semangat, bukan malah menyuguhkan tuduhan yang bahkan ia tak mengerti. Tuhan apakah ia
yang beribu sayang gadis yang diajaknya bicara hanya memalingkan muk
berlakulah layaknya penumpang. Ya, saya tidak ingin reputasi saya hancur, jadi jangan mengira saya melakukan itu karena saya perduli sama kamu, tidak sama sekali! Penjahat tetaplah penjahat m
selalu meretakkan dan meninggalkan lubang yang tak terobati di batinnya. walau begitu, selalu ada harap ji
a lo nanti pas kalah balapan, bukan?" tanya pemuda bernama Devon
ngkus menahan tawa. Kemudian, menutup kaca helm fullface yang sempa
ke arah kain kecil yang dipegang oleh gadis berpakaian minim dimana berd
pang jelas di wajah, suara deru motor terdengar keras memekakkan telinga, tetapi hal tersebut tidak mem
*
yang mal
ra, mendesah kesal disertai dengan pukulan keras pada helm tanda
beberapa kali bahu lelaki tersebut. "Oh, yah?
g saling beradu terdengar. "Lo!" Jika saja tidak ada orang di sana, Devon
ggak akan ada yang berubah, cuman cowok sok kek lo perlu dikasih tahu tem
ng berlari dari arah yang berlaw
kasar dengan mata melayang kemana-
at menikmati amukan singa," ujar Devon melambaikan tanki muda yang baru saja datang, dadanya naik t
ng banget malam ini," p
a kali gue bilang jangan balapan! Lo tahu, 'kan, aki
dengar kalimat yang lagi diutarakan Raff
kan? udahlah, Ra, gue butuh pembuktian bukan cuman
Malam ini adalah kesekian kalinya ia tertangkap basah adu kelihaian di atas aspal oleh kakak super prot
a, gimana kalo rekan bisnis Om Arka ngel
nutupi wajah. "Nggak mungkin klien papa ngelihat gue, ini udah larut, Kak. Lagian kuran
k pernah kenal!" ancam Raffael dengan tatapan serius yang mengarah pada Tara. Tara benci itu, ia tak akan pernah mampu jauh dari Raffaell
Gue mau pulang dulu mama sama papa pasti khawatir nyariin gue
al