img TARA  /  Bab 6 Lima | 28.57%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Lima

Jumlah Kata:1396    |    Dirilis Pada: 28/06/2022

gannya. Tentu saja Tara bangun lebih awal toh dia tidak tidur semalaman ada

h jam weker yang terletak di atas meja nakasnya

jangankan dibangunkan oleh ibunya, melihat ke arah kamarnya pun tidak pernah, ibunya hanya melakukan hal demikian kepada kedua kakaknya dan melewati kamar Tara begitu saja. Kiasan kenangan indah di masa lalu kembali

kan. Kalo gue turun dan ketemu sama nyokap atau bokap, pasti mereka bakalan nggak mood buat sarapan, terus gimana, yah?" jik

Tok

" pinta bik Marwan di balik

n mengetuk pintu kamarnya setiap pagi? "Bibi tolong bawain s

asi goreng yang selalu ia sisihkan untuk anak bungsu majikannya, ia b

h ada Fian dan Naya?" tanya Seina sebenarnya di dalam lubu

yonya i

sendok makan di atas piring. "Bi, sini nampannya biar Naya aja yang bawain buat Tara, Bibi lanjutin kerjaan, yah."

punya kaki buat jalan," tahan Seina sembari menuangkan

!" kali ini Ark

dia kelaparan, jadi maaf kali ini aku nggak bisa mematuhi

ja," lanjut Fian menco

ka terjadi sesuatu kepada Naya?!"

." Fian menarik nafas kasar, ibu dan ayahnya terlalu berlebihan jika Tara memang berniat mence

ya tidak akan membiarkan kamu meng

-

u dikarenakan kedua tangannya sedang menenteng nampan yan

ir rambut hitam pekatnya tanpa bercermin hal itu sudah biasa ga

alnya mama nyuruh bibi ke supermarket." berbohong adalah

bawa aja, tuh, sarapan ke

kondisi sama seperti waktu gue ke sini, mama pasti bakal ngomelin lo la

ngan kedua orangtuanya, jadi dia lebih memilih membukakan p

kl

ngarnya, dulu adiknya adalah seorang yang periang tetapi karena hidupnya yang

enyodorkan nampan

ka dibandingkan dengan kamarnya yang terlihat lebih cerah dan menyegarkan mata. 'Sesuram ini, yah, hidup lo? Gue benar-benar berharap suatu saat gue bisa jadi pundak tempat lo bersandar, sayang ... lo terlalu tertutup,' batin

unya?" tanya Tara yang masih si

beranikan diri menanyakan hal yang mengganj

meneguk kandas susu coklat yang dibaw

jawaban Tara, akhirnya gadis i

bah dua kata, menurutnya lebih baik dirinya send

saja Tara tidak ingin siapa-siapa tahu mengenai hal tersebut. "Ya udah, gue ke bawa dulu, Kak

h dari kamarnya. "Makasih, Kak." senyum manis

-

ggu-tunggu," ujar Vandra tang

berjalan meninggalkan tempat di mana ketiga gadis itu

lo?! Ingat urusan

cegah pergerakannya. "Udah, yah, gue ngg

k lo mana berani lawan gue!" tantang Kania de

bantah Tara gadis itu hanya ingin melalui hari yang tenang tanpa pertengkaran,

t ditampar Fian lagi? Atau takut tambah nggak dianggap sama k

menyangkut tentang keluarga. Tanpa sadar semua siswa maupun siswi telah memperhatikan merek

sayangnya salah satu kakinya tersandung sesuat

sakitan sembari memegan

kejutkan dengan sebuah tangan yang tiba-tiba ada di hadapan mata, ia menepis k

ntu gue, gue b

kakinya terasa sangat menusuk hingga ia kembali terjatu

yang sakit, ia menatap tajam lelaki

udian berjalan ke arah Tara dan menggendo

etawa! Nggak

, dasar cewek gengsian! Bukannya be

nggak lihat fans-fans gue matanya udah melotot hampir kelu

tap gadis yang kini ber

ian itu terlebih Kania yang berstatus sebagai sepupu dekat Agra. Tidak ada yang tidak mengenal dirinya, bukan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY