menatap ke arah papan tulis, sementara gadis yang duduk di ba
erbayang di benaknya. Bukan karena ia suka pada pria itu, melainkan karena pria itu adalah teman d
ada dirinya sendiri. Akan tetapi suaranya masih bisa d
k mau yah punya teman penghuni rumah sakit jiwa!" ucap Meysha dengan mata yang masih t
pala Meysha dengan keras.
ubun-ubunnya. "Iya, Ra, tapi nggak us
jar Tara diiringi kekehan
bakalan ada di samping lo terus," batin Meysha
? hah?" tanya ibu Tiwi yang sukses meny
aran sejarah sama Tara," bohong Meysha gadis itu mala
i, dia kurang di akhlak aja," puji bu Tiwi kepada Tara, tetapi gadis yang dipuj
ra berbunyi karena menurut mereka pelajaran sejarah adalah pelajaran yang paling membosanka
yi lima menit yang lalu. Akan tetapi, Tara masih setia
tir deh," ajak Meysha sambil m
erbangun dari tidur singkatnya, gadis i
ap Aundry menaik turunkan alisnya secara bersamaan. Rasa semangat untuk seger
saat terbangun dari tidur, Tara kini meregangkan otot tangan mau
peneraktir untuk berjalan meninggalkan kelas yang membuat otaknya linglung setiap saat jika su
idak? Yang ditawarinya Tara yang menerima tawaran malah orang lain. Merasa sudah begitu sepi, gadis berambut hitam
-
hong sama teman kecil lo. Maaf, yah, gue kasihan kalo sampai dia tahu apa yang sebenarnya terjadi sama lo.
berhasil membuat Tara terkejut seperti maling yang ter
likkan badan membelakangi kaca wastafel. Mi
o itu," jawab gadis tersebut ia m
, Tara berusaha berjalan dan menghindari tiga ga
ujar Kania mendorong bahu Tara keras
p tajam ke arah Tara, satu tangannya meremas kuat pipi gadis yang merupaka
das tidak perduli apa pangkat dan jabatan orang tersebut. Dengan segera ditepis
hubungan, kan, sama Agra?" tanya V
n hari ini. Yah, lelaki asing yang menolongnya
jar Clara mengompori. Sepertinya Tara t
eperti mencari seseorang. Matanya berkali-kali meliri
lelaki yang bernama Davin-salah
Pake nanya lagi, yah, pasti si cewek yang tadi Agra gendong ke U
percaya matanya melotok ke depan
gi jatuh cinta, nih," goda Adol sambil sesekali
n gadis jutek berwajah manis. Pandangannya berakhir di meja yang terletak cukup jauh darinya. Di sana ta
entar," ujar Agra berjalan mengik
dua sejoli itu serempak s
menanyakan sosok yang mungkin telah membuat
ke," ujar Aundry dengan raut wajah kesal karena h
sebelah abang, mau nebeng di sini, yah!" ucap Adol den
dan Davin sudah duduk sedari tadi sehingga
ini," ungkap Meysha dengan wajah panik yang terpampang jela
anya Agra denga
ra sendiri yang salah bukan Tara." Meysha mencoba memberitahu
ng beranjak dari kursinya dan berla
Gue nggak nyangka padahal mereka baru ketemu tadi pa
na dengan wajah tampan Agra," balas Aundry sembari menatap layar po
ar-benar tulus sama
menatap layar ponselnya tanp
-
buat ngasih dia pelajaran karena udah berani deketin Agra dan mac
oleh Kania, sementara Clara berada di depan pintu toilet untuk be
uu
tu terkejut karena yang terkena siramannya bukan
r saja. "Aduh jantung gue, kenapa sih?" batin Agra. Tapi ia tidak terlalu memikirkannya, ia ber
ini dengan lelaki yang masih asing baginya. Sama dengan Agra, jantung Tara juga berdetak tak karuan. "Aduh, jan
skan ikatan yang ada di tangan Tara, pantas saja gadi
ini?!" bentak Ag
ra," ujar Kania tidak
tnya," geram Agra, "gue kecewa sama lo! sebagai keluarga pemilik sekolah ini, seharusnya lo itu jaga sikap jangan semena-mena sama orang. Awas aja
gan Tara dan menariknya kelua
alan pernah biarin sepupu gue jatuh di tangan lo." Kania b
merasakan pipinya
ushing juga, yah," ujar Agra yang
Agra. "Ahh, nggak, nggak mungkin, lo salah liat kali,"
cantik kok kalo lagi blushing, jadi nggak usah di
etus Tara kemudian berj
enapa gue semarah itu, yah?" tanyanya pada diri sendiri, lelaki