ak bisa jadi seba
-
h makanan sudah berpadu sempurna dengan suara-suara yang sekarang nyaris
ujung. Bukan karena tidak ada bangku yang kosong, melainkan m
Meysha yang bayar." Aundry tampak sangat bersemangat. matanya sesekali me
is satu," jawab Meysha dengan
epada gadis yang sibuk berkut
engan pandangan yang fokus terarah
ah, gue cuma sebentar kok
a matanya menatap ke arah lain. Kalo mereka dipertemukan selalu saja saling
kin gadis yang duduk di sampingnya tengah menunggu kedatangan lelaki yang bernama Raffael di
i balasan, gadis itu kemudia
ebuah nampan. "Pesanan datang, selamat makan semua," ujar Aundry layaknya seor
n keadaan sekitar. Tiba-tiba saja semua penghuni kantin yang sebagian besar dihuni oleh kelas 10 da
da di sini?!" tanya Kania deng
gan pada meja paling ujung yang ditempati oleh tiga or
i membayangkan tubuh arogan memohon untuk kesengsaraannya karena Vandra yakin siapapun yang berurusan dengan Kania akan berakhir di tempat
langsung saja berjalan ke arah yang ditunjuk
r
man gue!" bentak Kania diiringi gebrakan di mej
g datar sedatar wajahnya, ia pun masih setia menya
an sigap menyiram seragam Tara
g malah lo kacangin!" bentak Kania dengan m
at keadaan seragam yang dikenakannya. Gadis itu
is si gadis berwatak seperti seorang lela
n gue, jadi gue juga punya urusan sama lo!" pungkas Kania menatap sengit ke arah Tara
l
ntangan kita. Lo itu masih junior dan gue
u bukan mengenai wajah Kania melainkan Naya. Semua penghuni tercengang termasuk Fian yang sudah ada di k
gin agar Tara tidak menc
urusan gue!" sentak Tara mencoba mengambil jala
gak mau lo berurusan sama dia!" Naya menatap
ndorong Naya menjauh dari hadapannya, alhasil gadis itu jatu
l
an untuk kedua kalinya, tetapi bukan da
a Fian tangannya mengusap sudut bib
nampar dan ngedorong adik gue!" bentak Fian. "
n sengaja melewati dan sedikit menyenggol pundak Tara yang hanya mampu tersenyum miris
yang benar-benar berharga buat lo. Gue juga mau dikhawatirin sama lo, asal lo tau gue lebih sakit
," ucap Fian lembut, lelaki itu kemud
uan aja," pinta Naya, lelaki i
ara sangat tersakiti baik batin maupun fisik dengan a
dis itu memalingkan wajah
ditampar sama kakak sendiri," sindir Kania semba
in di hati, yah, omongan tante girang itu, mending kita ke toilet ganti seragam lo," ajak Mey
Urusan kita belum selesai Tara, tunggu aja
-
ya Tara sembari memasang benda ya
sing-masing. Tapi makasih, yah!" Meysha tersenyu
an." Tara langsung saja menancapkan ga
kan tangan sebagai tanda perpisahan mes
bisa bayangin kalo tadi gue yang ad
Andaikan Tara izinin, gue udah nyuruh bokap a
i fasilitas. Bahkan gadis malang itu membayar uang SPP sekolahnya sendiri. Tak apa, Tara selalu bersyukur karena sang ayah masih memberikan uan