my – Area Latihan – Pagi Har
iptakan simfoni kehidupan akademi. Suara dentingan senjata dari area latihan berpadu dengan tawa ria
, sementara mantel panjang berwarna hijau kebiruan miliknya menari lembut mengikuti setiap langkahnya yang anggun. Helaian rambut
r megah yang memadukan unsur klasik dan modern-pilar-pilar putih menjulang dengan ukiran rumit, sementara panel-panel energi magis berpendar
isa merasakan berbagai tatapan penasaran yang diarahkan padanya-seorang pendatang baru yang berjalan berdampingan dengan salah satu instruktur paling di
ya ke akademi ini. Dadanya terasa berat saat menyadari kedamaian yang ia saksikan saat ini mungkin
ra Luna mengalun lembut, nyaris sep
g pertahanan kita. Sudah saatnya kau
a. Kata-kata Luna terasa menggema dalam benaknya, seperti mantra yang perlahan mengungkap rahasia-rahasi
uktur bangunan itu seolah menantang gravitasi, dengan sudut-sudut tajam yang memantulkan cahaya pagi dalam kilauan memukau. Pintu otomatis mendes
pesawat-pesawat yang terlibat dalam simulasi pertempuran udara. Tiap pesawat holografik bergerak dengan presisi mengagumkan, meninggalkan jejak energi magis yang berpendar keb
mbut cokelat keritingnya yang berantakan. Bibirnya membentuk senyum lebar yang khas, matanya tersemb
tihan apa pun yang kalian mau. Ada
Para siswa mengangguk, melanjutkan pekerj
mengamati. Matanya melirik para siswa-santa
tuk irama pada konsol, t
ni sudah seper
ontras. Pesawatnya kehilangan kendali. Fru
nda tolol-kenap
ang, bergerak hati-hati saat pesawatnya me
berlebihan. Pe
itu dengan senyum samar, seol
komando... ta
imuti ruangan dengan aura tegas. Rambut biru tosca berkilau di bawah proyeksi cahaya, telinga berbu
seharusnya sedang mempersiapkan latihan langsun
nnya kontras dengan sikap teguh Alina.
a suasana adem. Kalau mereka t
gannya kritis, menyapu para siswa dengan ketelitian yang taj
u santai, mereka bisa te
eras. Mata Drifter beralih antara keduanya. Luna Sabriel, yang berdiri diam d
n, tetapi Jaxon yang pertama kali memecah kesunyian,
a? Dengan cara yang klasik-simulasi duel.
g halus tersungging di bibirnya. Itu adalah senyum yang berbahaya dala
enang, kamu yang mena
pinya sedikit ditarik ke belakang
kamu yang mentraktir makan sian
sesuatu yang lebih dalam: siapa yang benar-benar memahami komando, siapa yang bisa memi
Alina? Ayo tunjukkan pada mereka apa y
gai, jari-jarinya me
saja,
encondongkan badan, penuh semangat,
mah cuma lawa
Lorcan, dan suaranya, meskipun p
ng, Lorcan. Awas kal
mengangkat tangannya, suaran
can. Kami akan bu
Alma, mengangguk tegas, sikap tenangnya
imulasi – Bebera
alitas dan ilusi. Deru halus mesin Command Nexus beresonansi, seperti detak jantung mekanis, menghenta
biru dingin memantul di wajahnya yang tenang, tetapi sorot matanya tajam, penuh perhatian. Suaranya
er, empat Corvette. Kapal kecil dioperasikan oleh siswa.
h langit virtual, setiap garisnya bersinar seperti bilah cahaya, detailnya begitu sempurna hin
ikan seluruh sistemnya melalui Command Nexus. Dengan kapasitas peluncuran ratusan Skystriker, ini bukan hanya alat
ang rapi, tubuh besar mereka seolah menari di sekitar kapal induk, membentuk perisai bergerak. Ia
ng sekitar 500 hingga 800 meter. Kapasitas 300 orang, tapi fokusnya adalah ad
at, hampir seperti kilatan cahaya yang melompat dari satu tempat ke tempat lai
Skystriker, tapi ideal untuk pengintaian atau serangan cepat. Jika d
ai namun penuh kendali. Tangan Jaxon bergerak lincah di atas kontrol, setiap gerakan menunjukkan kepercayaan diri seorang veteran. T
mbali memenuh
langsung melalui Command Nexus, setiap gerakan mereka terhubung dengan pikir
ak yang dilemparkan dari jarak jauh, setiap lintasannya seperti tarian di udara. Ia bisa merasakan
Jaxon terdengar, tenang
cepat, tetap ta
yang memimpin, tetapi setiap gerakannya memiliki presisi, setiap perintah yang dia berikan memancar dengan keyakinan mutlak. Di bawah kendalinya,
g-masing. Lorcan tampak penuh energi. "Maju!" serunya, sementara Sloane hanya mendengus pelan
sinya bersinar di bawah cahaya layar, sementara tangannya yang cekatan mengendalikan formasi kapal Skyship di bawah komandonya. D
awan," suara Alina terdengar tenang, tetap
an yang melindungi predator terbesar mereka. Flagship Valdaros milik Jaxon maju agresif, menyerang tanpa henti, tetapi Alin
egang. Lorcan kehilangan formasi
ntara di dekatnya, Alma
esarmu sebelu
rhenti tiba-tiba, meninggalkan lampu-lampu redup yang berdenyut pelan, seolah kehabi
tara mereka. Jaxon bangkit dari kursi
kat kedua tangannya, berpura-pura menyerah, tet
gkah tenang, matanya penuh ke
Jaxon," ucapnya pend
kelompok ini-kompetisi mereka lebih dari sekadar latihan. Itu adalah bagian
urkuasinya berkilau di bawah cahaya lembut layar, gerakannya tampak begitu alami saat dia
telitian, seperti seseorang yang t
alan kemarin, ya? Saya Alina Wals
tap pada Alina, dengan intensitas yang sea
er lembut n
saya D
di samping Drifter, senyum lebar dan sikap santainya mengisi ru
dari masa lalu, y
an teatrikal dalam gerakan itu-seolah dia sedang menyampaikan punchline dari le
lli. Senang ber
nstruktur ke lainnya. Ekspresinya tetap netral, tapi ada
er terukur
rtemu kali
enyum tipis terkembang di bibirnya. Pandangannya beralih dari Jaxon ke Alin
ereka berdua dengan na
a... saya ad
rasa ingin tahu, menungg
bertemu dengan pandangan mereka,
ip langsung besok. Saya rasa akan sangat be
ekatnya, tangannya terlipat di dad
bercanda, namun ada rasa ing
napa gak? Pengala
da, senyumnya semakin lebar. Suaranya ber
? Siap lihat yan
ahu di matanya. Pikirannya melayang pada ide untuk melihat semuanya-mer
ih tegas sekarang
engalaman ba
a penuh pertimbangan, seolah ingin merangkai kata-kata berikutnya dengan hati-ha
p tenang, namun ada se
era kamu, sudah a
lain sebelum kemba
ndalikan salah satu S
model Skystriker yang ramping itu. Dia me
ikan secara man
ikit kepala, suaranya
a hanya menonton... saya belum yak
rsenyum lebar, m
rung. Cara kontrolnya mirip
nda, namun ada tant
coba
il yang penuh apresiasi, n
in lai
atanya, pengakuan diam-diam bahwa terkadang membiarkan seseorang memil
gkah mundur dengan penghargaa
bulan depan, kalau ka
untuk masa depan, pilihan yang tetap ada di tangan Drifter. Drifter
ali ini, seolah ide itu sud
as
kar beberapa kata lagi, namun atmosfer terasa berbeda sekarang-lebih santai, lebih akrab. Luna Sabriel, yang sebel
mereka. Dinding batu seakan berbisik dalam keheningan, membawa berat dari banyak tahun yang terlewati. Dia menangkap bagaimana mata D
keheningan, terdengar santa
g harus dip
sekilas beral
u itu beda dengan meng
an, suaranya rendah, seakan be
lain, rasanya seperti sudah ada di sini sejak
kiran yang terpendam. Kata-kata itu seakan menggantung di antara mereka, tak terucapkan, penuh m
elan, suaranya seperti
ang, rasanya kita masih belajar tentangnya
n. Mereka terus berjalan, keheningan semakin tebal, dinding-dinding seolah melengkung, meregang mengitari mereka. Rasanya sepe
seperti melihat sesuatu yang melampaui batu-batu akademi, sesuat
ggak pernah benar-benar meninggalkan tempat yang sudah kamu s
lama dari biasanya-seperti kenangan jauh, gema dari sesuatu yang belum sepenuhnya dia pahami. Mereka terus berjalan,
e Bandara Nethia – Area dermaga
hadapannya dengan struktur kotak yang memanjang, desainnya jelas dimaksudkan untuk mengangkut banyak penumpang. Tangannya meraih peganga
tan. Mereka semua berkumpul untuk simulasi hari ini, menciptakan atmosfer antisipasi yang hampir bi
ristal mereka memantulkan cahaya matahari dalam ribuan spektrum warna yang memukau mata. Sungai Eirda membelah lanskap kota seper
esin anti gravitasi yang khas. Di kejauhan, Bandara Nethia mulai tampak, strukturnya yang megah me
man rendah dan berat dari mesin skyship yang digerakkan oleh generator Evocyte. Suaranya
gan yang aneh di tengah hiruk-pikuk bandara. Mereka melangkah
g bergerak dengan presisi, yang lain lebih pendek dan kokoh, dirancang untuk pekerjaan berat. Gm mereka seolah hendak merobek langit, warna abu-abu gelap mereka kontras dengan birunya atmosfer N
na mengalun lembut di sampingnya. "Kamu a
a struktur megah di hadapannya. Detail-detail arsitek
hidungnya menangkap aroma khas logam dan ozon dari mesin-mesin canggih di sekitarnya. Dinding-dinding eleva
k cepat di antara Command Nexus mereka masing-masing, jari-jari menari di atas panel kontrol holografik yang berpendar dal
bawa. Sepatu botnya bersandar di atas konsol, posturnya tampak malas, namun matanya yang tajam tak pernah berh
ntras dengan ketegasan dalam kata-katanya. Matanya melirik ke layar holografik yang menampilkan kapal Alina, seringai
arinya bergerak gelisah. Matanya melirik Drif
ni, Kak," suaranya lembut
ipis menghangatkan wajahn
o, R
yang dingin, postur tubuh mereka santai tapi siap bergerak ki nanti kamu bisa modar," godanya, suar
an senyuman tipis yan
Sepertinya kemarin kamu kala
ah masam, bahunya
kontrol Command Nexus yang
ng familiar. Ia melangkah mendekat, sepatu botnya mprediksi-kamu yang pert
ereka. Matanya yang tajam seperti menusuk udara di antara kelompok itu, membuat suasana menjadi sunyi
a ke posisi masing-masing," ucapnya den
ngkah yang sedikit tergesa, sesekali melirik malu ke arah Luna. Seragamnya yang rapi berdesir pelan saat ia be
mbawa jejak kenakalan saat ia menyenggo
an nikmati per
kan singkat sebagai jawaban. W
ngkat, suaranya t
nsolnya menyala terang. Tidak ada gerakan lain darinya, namun tiba-tiba, s
ngan mulus ke bagian lambung skyship. Layar-layar yang tadinya gelap perlahan memudar menjadi transparan, memperlihatkan pemandangan dunia luar. Hitam pekat langit me
mbawa mereka ke atas. Skyship meluncur mulus, menembus awan-awan kristal yang memantulkan cahaya. Se