img Cinta Segitiga Yang Rumit  /  Bab 4 dalam pelukan | 16.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 dalam pelukan

Jumlah Kata:1917    |    Dirilis Pada: 03/07/2025

n emosional. Ia menangis hingga air matanya habis, mencurahkan segala kepedihan, kekecewaan, dan kehampaan yang telah lama menggerogotinya. Daniel tidak me

atur, dan napasnya yang menenangkan, seolah menjad

merasa malu dengan penampilannya yang kaca

iknya, suaranya serak. "Ak

Alana. "Tidak apa-apa, Alana. Terkadang, kita memang butuh me

tisu pada Alana. Alana menerimanya denga

p," kata Daniel lagi, suaranya penuh pengertian. "T

alah jangkar. Mereka duduk di sofa ruang tamu yang temaram. Alana sesekali melirik Daniel, melihat raut wajahnya yang ser

lamarnya, motif sebenarnya di balik pernikahan itu, bagaimana Raihan tidak pernah menyentuhnya, hingga kembalinya Sasha dan peng

ya menunjukkan simpati dan kemarahan yang samar. Ketika Alana selesai bercerita, keheningan me

" Daniel akhirnya berkata, suaranya rendah,

ta kembali menggenang. "Aku merasa

. "Tidak, Alana. Kau bukan bodoh atau naif. Kau adalah orang yang tulus, dan

am diri Alana. Ia menatap mata Daniel, dan untuk pertama kalinya d

kan sekarang, Daniel?" tanya A

antumu melewati ini." Ia berhenti sejenak. "Kau pantas mendapatkan kebahagiaan, Alana. Kau pantas mendapatka

cana ke depan, hanya berbicara tentang hal-hal ringan, mencoba mengalihkan pikiran Alana dari kesedihan. Kehadiran Daniel saja sudah c

asa lega dan juga tekad yang samar. Ia tahu ia tidak bisa terus-menerus hi

menghindari kontak mata. "Aku... aku minta maaf soal k

r. "Tidak apa-apa, Ra

kata apa lagi. Alana tidak menunggu. Ia lan

hu kebenaran di balik senyum palsunya. Mereka sering menghabiskan waktu makan siang bersama, atau terkadang Daniel akan menunggunya di lobi setelah jam kerja untuk mengobrol

Alana sudah makan, atau menawarkan untuk mengantar Alana pulang jika hari sudah larut. Alana merasakan getaran aneh setiap kali Daniel berada di dekatnya. Hatinya yang beku perlahan mulai merasa

lang bersama, bahkan ada desas-desus bahwa Sasha sudah sering menginap di apartemen Raihan. Alana mendengar semua itu, tetapi ia sudah tidak merasa sesakit d

gan Raihan dan Sasha. Raihan terlihat terkejut melihat Alana bersama Daniel, apalagi Daniel tampak begitu

h, meskipun ada nada dingi

aniel. Alana." Ia menatap

ah, kalian makan siang be

-lah yang menjawab. "Ya, kami ada b

li melirik Alana dengan pandangan menyelidik. Alana merasa sedikit puas melihat ketidaknyamanan Raih

rgi, Daniel menatap Alana.

k-baik saja. Aku justru se

bagus. Berarti kau suda

setidaknya ia tidak lagi merasa hancur. Kehadiran Daniel memberinya kekuatan, me

erada di rumah. Ia tidak lagi pulang larut malam, dan ia mencoba berbicara lebih banyak dengan Alana. Perubahan

ang ke kamar Alana. Ala

tanya Raihan, suaranya terdeng

kunya, menatap R

menjaga jarak. "Aku... aku mel

lana bert

anmu," kata Raihan, nada suaranya sedik

aihan? Kau ingat saat kau terang-terangan mengejar Sasha, bahka

. "Aku tahu aku salah. Aku akui

asaanku. Dia peduli padaku. Dia ada saat aku merasa

ih mencintai Sasha, itu pasti. Namun, melihat Alana yang mulai dekat dengan pria lain, seorang CEO tampan pula,

anya terdengar putus asa. "Tapi tolong, jangan dekat-dekat

gan dingin. "Mereka bicara tentang kau dan Sasha. Mere

si. "Aku tidak bisa melepaskan

aranya tenang namun penuh tekad. "Aku tidak ingin menja

mbelalak. "Kau

u tidak bisa terus-menerus hidup seperti ini

Tapi ia juga tidak ingin reputasinya hancur karena perceraian, apalagi jika Alana yang me

inggalkan Alana dengan perasaan lega bercampur takut. Lega karena ia sudah mengung

tang ke kantor seperti bi

kekhawatiran di matanya. "Aku melihat Raiha

bicara dengannya, Daniel. Aku meng

m lega muncul di bibirnya. "Itu keputusa

l. Ia tahu, langkah ini adalah langkah besar, langkah yan

a untuk "mempertahankan" pernikahan mereka, namun Alana tahu itu hanya karena ia merasa terancam oleh Daniel

etiap sentuhannya, setiap kata-kata perhatiannya, semuanya mengatakan hal itu. Alana, yang selama ini mengira hatinya sudah beku, merasakan ada bunga-bung

seperti klien atau rekan kerja, melainkan makan malam yang santai di seb

. "Aku tahu kau sedang dalam proses yang sulit. Ta

r kencang. Ia tahu ap

harus berkata apa, Da

senyum lembut. "Aku hanya ingin kau tahu. Aku ak

," terasa begitu berharga. Setelah sekian lama merasa tidak berharga,

ba berbicara, namun kata-kat

ya erat. "Tidak apa-apa. Nikmati saja

ngkin melibatkan Daniel. Ia tahu bahwa perjalanan masih panjang. Ia harus menyelesaikan masalah dengan Raihan, menghadapi perce

ari Daniel, yang seolah-olah mengambil apa yang selama ini ia miliki, meskipun ia sendiri tidak pernah menghargainya. Konflik akan semakin memanas. Pilihan yang berat terben

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY