hnya. Niatnya menikmati hari senggangnya
pi mau bagaimana lagi, nyawa seseorang tentu j
il sebuah dompet. Itu bukan dompetnya, melainka
pontan memasang ekspres
h dompet dari gadis yang tak berdaya,"
a gadis itu, dan di mana rumahnya," balas Dirka, b
g mengambil semua isinya dan membuang sisanya. Lagian untuk apa dia melakukan itu. Dari mana juga a
elisah seperti itu. Kalau kamu terus memasang wajah
ertingkah seolah tidak mendengar apa-apa, dan menghiraukan Ayu yang be
alah terlihat seperti
menyimpan komentar menyakitkan itu, untuk dirimu sendiri saja," tegur Dirka sambil t
tidak peduli dengan siapa yang baru dikenalnya, kini
Kejujuran Ayu benar-be
u untuk dirinya sekalipun. 'Entah bagaimana bisa seperti ini? Kenapa
perasaannya terlukai untuk kesekian kalinya, Di
utinya. Terlihat senyum jahat di wajahnya, entah kenapa dia
uti aku,"
r," balas Ayu, dan mempercep
★
asang wajah lurus tanpa ekspresi melihat Ayu yang
nya itu, entah kenapa terasa se
usnya mengajar anak-anak
an masalah itu. Aku sudah menyu
santainya melemparkan tanggu
nya di dalam kelas. Aku bahkan selalu memberi pelajaran
ih mementingkan untuk menemaniku,
esuatu." Ayu berakting hanya untu
" balas Dirka dan be
utinya di belakang seperti anak ayam y
★
? Lalu kenapa kamu mengambil kart
a yang sedang direncan
orang tuanya." Dirka menghentikan langkahnya, dan berbalik menatap
siapa yang Adrian dan Yuli kirim u
nangkap orang ini. Melihat dari gerak geriknya saja. Ayu sudah paham, bahwa orang yang membuntuti tuanny
"Tidak perlu, aku yakin dia akan kelua
u bawahan Adrian atau Yuli, tidak mung
rjalan di depannya. "Tapi, tolong ijinkan saya menemanimu Tuan. Bisa saja dia o
balas Dirka. Lalu b
★
kungan sekitarnya. "Siapa kamu, keluar! Tidak perlu ber
ng menutupi separuh wajah bagian bawahnya melompat dari atas pohon, dan langsung mem
dah membuntutimu, Tuan muda," salam pemu
Apa kamu bawahannya
akan pemuda ini. Mereka adalah pasukan mata-mata yang berada di baw
salah satu bawahan kak,- maksu
gikutiku?" Dirka langsung
, untuk mengamati, dan menjagam
ang lain, s
hanya saya sendiri yang
lah yang memerintah mereka mengikutiku. Tapi rasanya mu
rang lain yang belum diketahui, entah siapa
na atasanmu?
arang sedang menu
i, benar-benar gagal total. Tapi Dirka juga merasa senang karena dia ti
u sekarang. Tapi sebelum it
a tiba-tiba dia disuruh ikut dengan Tuannya. "Maafkan saya tua
ahu juga Yunita untuk me
an," sahu
am di belakangnya. "Yu, kamu jaga dan temani gadis itu,
ng hati, Tua
★
r, sedangkan Lingga me
snya. Dia sekarang hanya mengenakan kemeja putih polos dengan celana
uda dariku," kata Dirka, sambil melirik wajah Li
, Tuan," balas Lingga,
g dua tahun lebih muda darinya. "Entah ke
kenapa
satu pasukan elit di bawah komando Yunita. Yang juga merupakan
yang lain, jelas saya tidak ada apa-apan
ta suka merendah,
annya adalah orang-orang berkeahlian khusus. N
t Dirka tidak habis pikir, bagaimana Adrian dan Yuli bisa menemukan anak berbakat seperti
Tuan untuk saat ini. Aku takut jika orang lain mendengarn
lanya penasaran. "Tapi
hanya akting un
rti itu. Tapi bagaimana a
dengan namaku
enjadi taruhannya, jika kak,- maksudku Nona Yunita tau kalau aku
n apa jadinya jika orang lain mendengar kamu
hal yang tidak umum. Itu pasti akan menimbulkan tanda tanya bagi orang lain. Siapa tahu jika rasa pen
akan. Tapi tetap saja dia tidak bisa menyetujui permintaan tuanny
au aku memanggilmu B
saran dari Lingga. "Baiklah sep
, sepertinya sarannya diter
… entah kenapa aku seperti teringat dengan nama seb
Viola, Violet." Dirka membayangkan salah satu jenis bu
a dia yang selalu melakukan perjalanan bisnis keluar negeri, membuat Dirka ti
ika diijinkan bolehkan saya juga mengirim foto
k?" gum
ngetahui dari mana keluarganya berasal, dan di ma
Tapi hal seperti itu memang perlu untuk dilakukan? Pikirnya. 'Tapi
itu." Dirka menyet
mengirimkan foto kartu pelajar
★
nduduk, entah kenapa perkampungan ini terasa sangat sunyi. Bahkan Dirka s
kir di sepanjang jalan Desa. Namun, tidak ada
n rumahnya memang di d
uan,- maaf maksud say
n memanggilnya Tuan. Beruntung tidak ada siapa-siapa di
Dirka. "Apa sebaiknya aku tanya
pikirkan. Tapi sayangnya tidak ada satupun orang yang bisa ditanyai. De
yang pergi menanyakannya, Bos." L
tanya pada siapa?"
h warga yang ada di tengah-tengah," kata Lingga sam
ndongak melihat ke atas. Namun karena terlalu silau dia
ilewati oleh motor, Bos. Jadi biarkan saya saja y
gga, Dirka percaya bahwa Li
," balas Dirka
turun dari motor dan perg
★
hirnya kembali. Tapi raut wajahnya sepert
Dirka curiga bahwa sepertinya a
na?" tan
r ada di desa ini, Bos," kata
rti itu? Sudah katakan saja, jad
Yang ada kendaraan alat beratnya. Disana a
kenapa?" bali
nona Viona, Bos. Rumahnya sudah diratakan karena
ulu, apa
kan semua informasi yang didapat dari
engan bank. Dia juga memberi tahu Dirka, bahwa ayah Viona sudah meni
irumah itu. Namun para warga tidak tahu dimana dia
a, karena hanya informasi itu
atkan informasi ini," Lingga menepuk-nepuk
ta ini lebih rumit dari ya