g kembali ke kediamannya. Sesampainya parkiran
motornya di deka
muda," sapa Adrian s
as Dirka sambil melepas
u?" tanya Dirka dengan wajah penasaran. Jarang-jar
g tidak, Tuan. Tapi j
wajah konyol mendenga
tanya, dia malah mendapatkan jawaban antara ya d
ya bisa tersenyum
h katakan saja," desak Dirka sa
a takut jika aku marah?' Dirka memikirkan ini di kepalanya. Tapi jika
ang dikenal sangat tekun, telaten, dan k
r aku sulit mau mengata
a itu masih bisa diperbaiki aku tak masalah," Dirka terus menepuk-nepuk pundak anak buahnya itu, berhara
alah itu. Ini masalah
batin Dirka. Kali ini gantian Dir
uli dengan kamu dan Yuli, hanya saja … kamu juga tahu kan, aku jomblo ngerasain masalah pacaran aja gak
orang jomblo ngasih saran kepada.seseorang yang bahkan
o Tuan. Tapi jangan terus masang wajah sedih git
el ya," balas Dirka, me
dak salah, tapi rasanya Dirka seperti d
arnya." Adrian tiba-tiba menunduk dalam-dalam
u tuan. Walau aki sudah memberitahunya kalau ini belum pasti, dan bisa saja kesalahpahaman.
pak sangat rumit sekarang. "Memang Yuli sudah membuat masalah apa? Udahlah, ngo
esuatu, sudah lima jam aku diluar dan tid
n bilang masalahnya gara-gara ka
bukan itu,"
utnya karena semakin dibuat bingung ol
a berjalan mengikuti Dirka di belakan
★
ayan perempuan yang sudah berjaga, dengan jas rapi. Sama halnya Adrian
ntun ke arah Dirka. "Selamat datang,
ka berjaga di depan pintu seperti ini. Malahan biasany
ian di sini?
ambut kedatanganmu, Tuan," b
dak perlu. Lebih baik mencari kegiatan lain d
n hal yang menurutnya tidak perlu seperti itu. Dari pada berjaga di depan pintu seperti ini,
i sini, Tuan," balas
lah membuat pernyataan yang memb
Jadi kami memutuskan sesekali menyambut mu seperti ini, Tua
olah sudah berlatih menyiapkan jawab
n semuanya menjawab sama, dan juga se
irka merasa ada yang leb
kalian senyum-senyum se
harinya sangat cerah ya tuan," kata salah s
asang wajah ane
t cerah, walau ada sedikit me
ng-burung berkicau ria sekarang,
konyol mendengar yang terakhir. 'Apa
ar mendung, bahkan sesekali awan berkedip, seolah akan menumpahkan hujan. Yang lebih parahnya lagi, jelas tidak ada buru
endekat ke arah Adrian, lalu
ri kelakuan istriku," balas Adria
a sambil memijat pelipisnya. 'Apa mungkin karena mereka terlalu banyak bekerja, samp
p ke arah para pelayannya
kan," kata Dirka sam
para pelayan wanita itu, lang
ian seharusnya ngomong, aku pasti akan memberi kalian cuti. Mana mungkin aku tidak mengijink
salah paham!" seru
tidak mengalami itu semua
siap jika disuruh lari keliling ked
i menyangkal pemikiran Tuan me
"Tuan, sepertinya kamu sudah sa
isa menatap bingung
aiknya kamu masuk dulu saja, nanti
il memasang wajah kosong. Entah kenapa saraf di otaknya mulai ku
★
i diam di depan pintu. De
' batin Dirka. Sebelumnya dia hanya merasa aneh denga
kebingungannya ada di balik pintu, membuat k
sat sebelumnya, beneran
empat merasa akan ada gosip gak jelas yang beredar tentangnya, dan
tu?" Adrian yang berada di belakangnya menanyakan it
n masuk s
n gak ada a
Namun saat Drika menoleh ke arah mereka, wajah sen
langsung memalingkan wajahnya. Jelas sekali kalau
Dirka hanya bisa me
emasuki rumahnya sendiri, sam
membuka pintu
, datang
ruang utama. Party popper juga di nyalakan
i wajahnya. Bahkan ada yang menangis terharu d
i kepalanya seolah memik
pegang di tangannya seolah terlepas sendiri karena pikirannya ya
ngka akhirnya kamu dapat juga. Walau waktu itu aku dan suamiku hanya sedikit bercanda dan bany
atmu bahagia adalah kebahagiaan bagi kam
itinya dengan mengangguk-angguk penuh makna. Bersam
ang memasang ekspresi be
kenapa?' b
ti ini? dan yang lebih penting kenapa mereka seolah sangat terharu, tapi apa
tiba sebuah pertanyaan bom muncul. "Tuan,
uli, sambil celingukan mencari gad
kerut di keningnya. "Nona muda? Apa maks
sumringah dan haru di wajah mereka, sonta
u sebarkan sekarang. Berita hoax apa lagi
k utama bagi Dirka. Bahwa semua ini pasti ula
rang sekarang b
mulai sedikit panik. Saat dia menatap keara
★
ilangkan kakinya, dengan tangan bersedekap seraya men
yang sudah kamu sebarkan, Yul?" hanya
di lantai dengan kepala menunduk. Jika di total, ada seratus or
r teh di meja kecil di sebelah Dirka
kit. "Jadi, apa kalian hanya diam? Apa kalian yakin? Atau harus aku buka kandang Belan
emua orang tampa
ng adalah ha
ga harimau siberia, namun mere
h jinak. Mereka adalah peliharaan dirka yang sangat suka bermain, tapi ber
meter, dengan berat sampai 250 kg jelas
rmain, dimana mereka tidak akan segan-segan melompat, membuat mereka semua berubah p
r-benar hanya di hasut oleh nona Yul
iak memprotes sepa
kata Dirka, lalu menye
unduk diam. Adrian yang melihatnya, b
siden ini adalah Yuli? Ap
a Yuli, tapi dia tidak mendengarkan, Tuan." "Nona Yuli tidak hanya m
tah itu wanita atau pria. Sem
ua pelayan serempak. Memben
itu semua kepadaku!" balas Yuli dengan wajah kesal. Dirin
mu ngomong," kata Dirka, la
Yuli dengan wajah s
n tawanya. "Tuan, saya mau ijin k
sana," ba
rdengar suara tawa Adrian yang sangat keras. Yang bahkan
n yang kini tampak berjalan kemba
anya dia bertingkah seperti itu, disaat dia baru saja te
jengkel. Sewaktu Adrian menyadari tatapan istrinya itu
kira itu salah. Mungkin Yuli juga salah paham. Jadi aku tidak akan menghukum kalia
k ada hubungan apa-apa denganku. Lagi pula kami juga baru bertemu, apa kalian tidak.berp
a orang. Bahkan Adrian kali ini
seruan serentak semua pelayannya. "Sepertinya kalian memang h
ana hanya bisa menelan ludah mereka dengan wajah ngeri
den perayaan pesta gelap. Kaki mereka semuanya di ikat dan