img Dirka & Viona  /  Bab 7 06 - Pulang dan Pesta Gelap | 38.89%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 06 - Pulang dan Pesta Gelap

Jumlah Kata:2405    |    Dirilis Pada: 05/02/2022

g kembali ke kediamannya. Sesampainya parkiran

motornya di deka

muda," sapa Adrian s

as Dirka sambil melepas

u?" tanya Dirka dengan wajah penasaran. Jarang-jar

g tidak, Tuan. Tapi j

wajah konyol mendenga

tanya, dia malah mendapatkan jawaban antara ya d

ya bisa tersenyum

h katakan saja," desak Dirka sa

a takut jika aku marah?' Dirka memikirkan ini di kepalanya. Tapi jika

ang dikenal sangat tekun, telaten, dan k

r aku sulit mau mengata

a itu masih bisa diperbaiki aku tak masalah," Dirka terus menepuk-nepuk pundak anak buahnya itu, berhara

alah itu. Ini masalah

batin Dirka. Kali ini gantian Dir

uli dengan kamu dan Yuli, hanya saja … kamu juga tahu kan, aku jomblo ngerasain masalah pacaran aja gak

orang jomblo ngasih saran kepada.seseorang yang bahkan

o Tuan. Tapi jangan terus masang wajah sedih git

el ya," balas Dirka, me

dak salah, tapi rasanya Dirka seperti d

arnya." Adrian tiba-tiba menunduk dalam-dalam

u tuan. Walau aki sudah memberitahunya kalau ini belum pasti, dan bisa saja kesalahpahaman.

pak sangat rumit sekarang. "Memang Yuli sudah membuat masalah apa? Udahlah, ngo

esuatu, sudah lima jam aku diluar dan tid

n bilang masalahnya gara-gara ka

bukan itu,"

utnya karena semakin dibuat bingung ol

a berjalan mengikuti Dirka di belakan

ayan perempuan yang sudah berjaga, dengan jas rapi. Sama halnya Adrian

ntun ke arah Dirka. "Selamat datang,

ka berjaga di depan pintu seperti ini. Malahan biasany

ian di sini?

ambut kedatanganmu, Tuan," b

dak perlu. Lebih baik mencari kegiatan lain d

n hal yang menurutnya tidak perlu seperti itu. Dari pada berjaga di depan pintu seperti ini,

i sini, Tuan," balas

lah membuat pernyataan yang memb

Jadi kami memutuskan sesekali menyambut mu seperti ini, Tua

olah sudah berlatih menyiapkan jawab

n semuanya menjawab sama, dan juga se

irka merasa ada yang leb

kalian senyum-senyum se

harinya sangat cerah ya tuan," kata salah s

asang wajah ane

t cerah, walau ada sedikit me

ng-burung berkicau ria sekarang,

konyol mendengar yang terakhir. 'Apa

ar mendung, bahkan sesekali awan berkedip, seolah akan menumpahkan hujan. Yang lebih parahnya lagi, jelas tidak ada buru

endekat ke arah Adrian, lalu

ri kelakuan istriku," balas Adria

a sambil memijat pelipisnya. 'Apa mungkin karena mereka terlalu banyak bekerja, samp

p ke arah para pelayannya

kan," kata Dirka sam

para pelayan wanita itu, lang

ian seharusnya ngomong, aku pasti akan memberi kalian cuti. Mana mungkin aku tidak mengijink

salah paham!" seru

tidak mengalami itu semua

siap jika disuruh lari keliling ked

i menyangkal pemikiran Tuan me

"Tuan, sepertinya kamu sudah sa

isa menatap bingung

aiknya kamu masuk dulu saja, nanti

il memasang wajah kosong. Entah kenapa saraf di otaknya mulai ku

i diam di depan pintu. De

' batin Dirka. Sebelumnya dia hanya merasa aneh denga

kebingungannya ada di balik pintu, membuat k

sat sebelumnya, beneran

empat merasa akan ada gosip gak jelas yang beredar tentangnya, dan

tu?" Adrian yang berada di belakangnya menanyakan it

n masuk s

n gak ada a

Namun saat Drika menoleh ke arah mereka, wajah sen

langsung memalingkan wajahnya. Jelas sekali kalau

Dirka hanya bisa me

emasuki rumahnya sendiri, sam

membuka pintu

, datang

ruang utama. Party popper juga di nyalakan

i wajahnya. Bahkan ada yang menangis terharu d

i kepalanya seolah memik

pegang di tangannya seolah terlepas sendiri karena pikirannya ya

ngka akhirnya kamu dapat juga. Walau waktu itu aku dan suamiku hanya sedikit bercanda dan bany

atmu bahagia adalah kebahagiaan bagi kam

itinya dengan mengangguk-angguk penuh makna. Bersam

ang memasang ekspresi be

kenapa?' b

ti ini? dan yang lebih penting kenapa mereka seolah sangat terharu, tapi apa

tiba sebuah pertanyaan bom muncul. "Tuan,

uli, sambil celingukan mencari gad

kerut di keningnya. "Nona muda? Apa maks

sumringah dan haru di wajah mereka, sonta

u sebarkan sekarang. Berita hoax apa lagi

k utama bagi Dirka. Bahwa semua ini pasti ula

rang sekarang b

mulai sedikit panik. Saat dia menatap keara

ilangkan kakinya, dengan tangan bersedekap seraya men

yang sudah kamu sebarkan, Yul?" hanya

di lantai dengan kepala menunduk. Jika di total, ada seratus or

r teh di meja kecil di sebelah Dirka

kit. "Jadi, apa kalian hanya diam? Apa kalian yakin? Atau harus aku buka kandang Belan

emua orang tampa

ng adalah ha

ga harimau siberia, namun mere

h jinak. Mereka adalah peliharaan dirka yang sangat suka bermain, tapi ber

meter, dengan berat sampai 250 kg jelas

rmain, dimana mereka tidak akan segan-segan melompat, membuat mereka semua berubah p

r-benar hanya di hasut oleh nona Yul

iak memprotes sepa

kata Dirka, lalu menye

unduk diam. Adrian yang melihatnya, b

siden ini adalah Yuli? Ap

a Yuli, tapi dia tidak mendengarkan, Tuan." "Nona Yuli tidak hanya m

tah itu wanita atau pria. Sem

ua pelayan serempak. Memben

itu semua kepadaku!" balas Yuli dengan wajah kesal. Dirin

mu ngomong," kata Dirka, la

Yuli dengan wajah s

n tawanya. "Tuan, saya mau ijin k

sana," ba

rdengar suara tawa Adrian yang sangat keras. Yang bahkan

n yang kini tampak berjalan kemba

anya dia bertingkah seperti itu, disaat dia baru saja te

jengkel. Sewaktu Adrian menyadari tatapan istrinya itu

kira itu salah. Mungkin Yuli juga salah paham. Jadi aku tidak akan menghukum kalia

k ada hubungan apa-apa denganku. Lagi pula kami juga baru bertemu, apa kalian tidak.berp

a orang. Bahkan Adrian kali ini

seruan serentak semua pelayannya. "Sepertinya kalian memang h

ana hanya bisa menelan ludah mereka dengan wajah ngeri

den perayaan pesta gelap. Kaki mereka semuanya di ikat dan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY