eberapa wakt
g basah karena embun. Tampak para pelayan di kediaman D
terlihat membersihkan jendela serta. Ada yang
tidak hanya menyiapkan sarapan untuk Tuan muda mereka
★
membuat pulang terlambat. Jadi Dirka bangun pagi-pagi sekali untuk me
Dirka dibuat kaget, saat melihat Dirka sudah ada di sana yan
" tanya Adrian. Karena tidak biasanya D
kemari," jawab Dirka, tanpa memalingka
u buatkan minuman
kan aku teh tawa
Yuli pun langsung berbalik pergi
atu yang bisa saya
mengambil selembar kertas tebal di sebelahnya. "Oh iya Dri, kapan surat undang
mpai kemarin, Tua
"Hahh, aku malas menghadiri undangan ini. Dr
an Robert yang ditujukan padamu secara langsung. Jika kamu tidak meng
i sebuah kapal pesiar pribadi, mi
irimnya undangan ini. Hanya saja Dirka adalah tipe o
an sebagian orang di pesta seperti itu, yang selalu memasang wajah
Tuan, menurut informasi yang saya dapat. Tuan Anaz
a mengerutka
elayan pribadinya yang menanyakan apakah tu
kah ini se
pelayannya menelponku untuk menanyakan apakah Tuan akan datang, dia
in merasa a
tuan Robert mengundangnya, itu pasti karena dia berharap Tuan akan datang dan
api tetap saja, ini malah terkesan Robert sang
am dan langsung pulang?' batin Dirka seraya berkata. "Ya sudah, pikirkan
dengan nampan berisikan se
menyajikan teh yang
tehnya dan menyeruputnya. "Oh iya, ada hal yan
uli saling p
dis yang, Tuan ceri
ngguk. "Ya,
★
kepada keduanya. Mulai dari saat di pantai teb
nya dengan sangat serius. Tidak ada yang ber
yelesaikan ceritanya. "Ja
permasalahannya," kata Adrian. Merenung
nggu kabar dari Yunita terlebih dulu, baru mem
ang tuanya. Namun, setelah mengetahui bahwa Viona tidak memiliki siapa-s
kabar dari Yunita. Dia berharap Yunita akan seg
bisa menyerahkan Viona pada ibunya begitu saja
ibunya di saat keadaan Viona seperti ini, bukan
asalah ini pada gadis itu terlebih dulu."
sepengetahuannya. Tapi menurutku itu akan berimbas buruk, jika d
a, jika masalah pribadinya dicamp
rka diikuti gumaman. Dia ragu untuk melakukan saran dari Adrian dan Yuli. Dirin
, tidak ada salahnya mencobanya dengan mengobrol
arus menggunakan cara Elisit
ing cocok untuk mengetahui kondisinya saat ini, yang bah
untuk menggali informasi, yang mana lawan bicara tidak a
ahkan sudah di ajari menggunakan me
erenungkannya. 'Sepertinya t
t yang sama aku juga harus membuat dia terbuk
," sahut Adrian
arang aku akan meng
terlihat saling memandang sesaat, dengan wajah gelisah. Tampak ked
, seolah memberi
menanyakan satu
epalanya. "Tanya saja, ji
kenapa mereka harus meminta iz
yang membuatmu sangat ingin membantu
r pertanyaan itu, Dirk
u tertawa?" tanya
gan yang kalian tanyakan sekarang," ungkap Dirka. Lalu berkata menjawab keduanya. "Alasan aku ped
daku waktu itu … jadi, Adrian, Yuli … terima kasih telah menolongku waktu itu. Terimakasih juga telah menemaniku samp
mendengar ungkapan dan perminta
ir mata Yuli mengal
berubah panik
apa kamu
akan hal yang seharusnya tid
erlihat hanya tersenyum lembut melihat kondisi istrinya.
air matanya, "Hanya saja mengingat kejadian saa
us-elus pungg
a meninggalkannya?" tanya Yuli, sambil ma
balas
tidak memiliki tempat tinggal, serta keber
ingin menolongnya … dan juga maafkan aku karena
al yang egois," balas Yuli
aka lakukanlah. Karena kami pasti akan mendukungmu Tuan. Tapi jika salah, m
ngar keduanya. "Sekali lagi …
nya secara bersamaan sambil me
★
Dirka sekarang sudah tampak rapi dengan
pengawalan?" tanya Yuli sambil men
gan kirim seseorang untuk membuntutiku, lagi. Aku hanya ingin ke pan
o elite. Tentu dengan ada mereka b
lah adalah saat perjalan
menyuruh seseorang untuk men
t di jalan setiap kali keluar rumah. Lagian aku juga sudah sering kes
tu maksud saya,
ya tidak, patuh da
Dia jelas hanya khawatir padanya. Tapi tetap s
las Adrian dengan waj
ian begitu saja. Walau dia memasang wajah s
membuntutiku," Dirka sek
," bala
r dia sangat lelah dengan sifat over protektif semua bawahannya.
an orang-orang lain yang bisa dengan be
semacam ini lah yang dia dapat. Membuat apa yang s
ada di sebelah Adrian. "Yul, apa ka
kan kamar kosong unt
uk. "Ya kamu b
a … tapi Tuan, apa kamu yakin kala
nnya akan berjalan lancar, sehingg
a akan mau. Tapi paling tidak aku sudah me
gin di bantu, jika tidak ya sudah. Terserah ap
ka dia menolak? Apa kamu
api apakah rasa empati itu memanglah rasa empati atau melainkan rasa lain yang muncul akib
ini. Dia hanya tidak mau tuannya samp
bantu … jika tidak, maka apa yang akan kita lakukan adalah mem
akan membantunya, tida
i itulah,"
. Apa memang, yang dia lakukan ini karena tering
jelas Dirka tahu bahwa ini memang ada kaitanny
u tidak paksa dia
lancar. Bahkan tidak ada perasaan ragu sam
elahnya langsung menol
idak ada bedanya de
p ke arah seorang perempuan dengan wajah konyol. Sedangkan
lah?" Yuli seolah tanpa rasa berdosa ma
a yang baru saja kamu kat
aku yakin dan percaya diri deng
saran seperti itu?" Adrian bahkan tidak menyangka kalimat itu a
tu kepada tua," Yuli menatap bergantian ke ar
tu dipaksa oleh Tuan kita untuk menikahinya. Masalah keturu
nyuruhmu memikirkan
" Yuli dengan tegas mengatakan itu kepad
erkataan Yuli. Dia seperti langsu
batang kara lagi. Jadi ini juga sanga
lu … pola pikir
a tinggal memberinya obat tidur, dan-, mm! Mmmm!" Adrian yang
menghentikannya. Itu
an. "Adrian sisanya aku serahkan padamu, aku
i-hati di jalan
elepaskan tangan suaminya, sambil berteriak da
★
geluarkan ide gila seperti itu," keluh Di
lan memasang wajah bingung saat melih
salah satu pelayan wanita
rikan diri dari nona Yuli,"
ugaan mereka sang