img Dirka & Viona  /  Bab 9 09 - Ungkapan dan Ide | 50.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 09 - Ungkapan dan Ide

Jumlah Kata:2397    |    Dirilis Pada: 06/02/2022

eberapa wakt

g basah karena embun. Tampak para pelayan di kediaman D

terlihat membersihkan jendela serta. Ada yang

tidak hanya menyiapkan sarapan untuk Tuan muda mereka

membuat pulang terlambat. Jadi Dirka bangun pagi-pagi sekali untuk me

Dirka dibuat kaget, saat melihat Dirka sudah ada di sana yan

" tanya Adrian. Karena tidak biasanya D

kemari," jawab Dirka, tanpa memalingka

u buatkan minuman

kan aku teh tawa

Yuli pun langsung berbalik pergi

atu yang bisa saya

mengambil selembar kertas tebal di sebelahnya. "Oh iya Dri, kapan surat undang

mpai kemarin, Tua

"Hahh, aku malas menghadiri undangan ini. Dr

an Robert yang ditujukan padamu secara langsung. Jika kamu tidak meng

i sebuah kapal pesiar pribadi, mi

irimnya undangan ini. Hanya saja Dirka adalah tipe o

an sebagian orang di pesta seperti itu, yang selalu memasang wajah

Tuan, menurut informasi yang saya dapat. Tuan Anaz

a mengerutka

elayan pribadinya yang menanyakan apakah tu

kah ini se

pelayannya menelponku untuk menanyakan apakah Tuan akan datang, dia

in merasa a

tuan Robert mengundangnya, itu pasti karena dia berharap Tuan akan datang dan

api tetap saja, ini malah terkesan Robert sang

am dan langsung pulang?' batin Dirka seraya berkata. "Ya sudah, pikirkan

dengan nampan berisikan se

menyajikan teh yang

tehnya dan menyeruputnya. "Oh iya, ada hal yan

uli saling p

dis yang, Tuan ceri

ngguk. "Ya,

kepada keduanya. Mulai dari saat di pantai teb

nya dengan sangat serius. Tidak ada yang ber

yelesaikan ceritanya. "Ja

permasalahannya," kata Adrian. Merenung

nggu kabar dari Yunita terlebih dulu, baru mem

ang tuanya. Namun, setelah mengetahui bahwa Viona tidak memiliki siapa-s

kabar dari Yunita. Dia berharap Yunita akan seg

bisa menyerahkan Viona pada ibunya begitu saja

ibunya di saat keadaan Viona seperti ini, bukan

asalah ini pada gadis itu terlebih dulu."

sepengetahuannya. Tapi menurutku itu akan berimbas buruk, jika d

a, jika masalah pribadinya dicamp

rka diikuti gumaman. Dia ragu untuk melakukan saran dari Adrian dan Yuli. Dirin

, tidak ada salahnya mencobanya dengan mengobrol

arus menggunakan cara Elisit

ing cocok untuk mengetahui kondisinya saat ini, yang bah

untuk menggali informasi, yang mana lawan bicara tidak a

ahkan sudah di ajari menggunakan me

erenungkannya. 'Sepertinya t

t yang sama aku juga harus membuat dia terbuk

," sahut Adrian

arang aku akan meng

terlihat saling memandang sesaat, dengan wajah gelisah. Tampak ked

, seolah memberi

menanyakan satu

epalanya. "Tanya saja, ji

kenapa mereka harus meminta iz

yang membuatmu sangat ingin membantu

r pertanyaan itu, Dirk

u tertawa?" tanya

gan yang kalian tanyakan sekarang," ungkap Dirka. Lalu berkata menjawab keduanya. "Alasan aku ped

daku waktu itu … jadi, Adrian, Yuli … terima kasih telah menolongku waktu itu. Terimakasih juga telah menemaniku samp

mendengar ungkapan dan perminta

ir mata Yuli mengal

berubah panik

apa kamu

akan hal yang seharusnya tid

erlihat hanya tersenyum lembut melihat kondisi istrinya.

air matanya, "Hanya saja mengingat kejadian saa

us-elus pungg

a meninggalkannya?" tanya Yuli, sambil ma

balas

tidak memiliki tempat tinggal, serta keber

ingin menolongnya … dan juga maafkan aku karena

al yang egois," balas Yuli

aka lakukanlah. Karena kami pasti akan mendukungmu Tuan. Tapi jika salah, m

ngar keduanya. "Sekali lagi …

nya secara bersamaan sambil me

Dirka sekarang sudah tampak rapi dengan

pengawalan?" tanya Yuli sambil men

gan kirim seseorang untuk membuntutiku, lagi. Aku hanya ingin ke pan

o elite. Tentu dengan ada mereka b

lah adalah saat perjalan

menyuruh seseorang untuk men

t di jalan setiap kali keluar rumah. Lagian aku juga sudah sering kes

tu maksud saya,

ya tidak, patuh da

Dia jelas hanya khawatir padanya. Tapi tetap s

las Adrian dengan waj

ian begitu saja. Walau dia memasang wajah s

membuntutiku," Dirka sek

," bala

r dia sangat lelah dengan sifat over protektif semua bawahannya.

an orang-orang lain yang bisa dengan be

semacam ini lah yang dia dapat. Membuat apa yang s

ada di sebelah Adrian. "Yul, apa ka

kan kamar kosong unt

uk. "Ya kamu b

a … tapi Tuan, apa kamu yakin kala

nnya akan berjalan lancar, sehingg

a akan mau. Tapi paling tidak aku sudah me

gin di bantu, jika tidak ya sudah. Terserah ap

ka dia menolak? Apa kamu

api apakah rasa empati itu memanglah rasa empati atau melainkan rasa lain yang muncul akib

ini. Dia hanya tidak mau tuannya samp

bantu … jika tidak, maka apa yang akan kita lakukan adalah mem

akan membantunya, tida

i itulah,"

. Apa memang, yang dia lakukan ini karena tering

jelas Dirka tahu bahwa ini memang ada kaitanny

u tidak paksa dia

lancar. Bahkan tidak ada perasaan ragu sam

elahnya langsung menol

idak ada bedanya de

p ke arah seorang perempuan dengan wajah konyol. Sedangkan

lah?" Yuli seolah tanpa rasa berdosa ma

a yang baru saja kamu kat

aku yakin dan percaya diri deng

saran seperti itu?" Adrian bahkan tidak menyangka kalimat itu a

tu kepada tua," Yuli menatap bergantian ke ar

tu dipaksa oleh Tuan kita untuk menikahinya. Masalah keturu

nyuruhmu memikirkan

" Yuli dengan tegas mengatakan itu kepad

erkataan Yuli. Dia seperti langsu

batang kara lagi. Jadi ini juga sanga

lu … pola pikir

a tinggal memberinya obat tidur, dan-, mm! Mmmm!" Adrian yang

menghentikannya. Itu

an. "Adrian sisanya aku serahkan padamu, aku

i-hati di jalan

elepaskan tangan suaminya, sambil berteriak da

geluarkan ide gila seperti itu," keluh Di

lan memasang wajah bingung saat melih

salah satu pelayan wanita

rikan diri dari nona Yuli,"

ugaan mereka sang

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY