img Dirka & Viona  /  Bab 10 10 - Sarapan | 55.56%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 10 10 - Sarapan

Jumlah Kata:1988    |    Dirilis Pada: 11/02/2022

" tanya Ayu, sambil

engong, langsung tersad

panik. Memberitahukan pada A

t hitam ini, membuat Yunita d

ika tempatnya akan sebesar ini,' k

u … aku kira ke

nya?" tan

ya itu. "Dia hanya kaget d

t kita pertama kali kemari juga dibuat

gan senyuman. "Kam

juga berasal dari te

tinggal dan tumbuh

atakan. Walau dia tidak tahu apa yang Viona tanyakan,

iona di ajak Ayu dan Yunita untuk sarapan bersama. Tapi siapa sangka te

ita masuk,"

kuti dua wanita berpenampilan nyentrik den

langsung menunjukkan ruangan utama. Mereka

eramaian dari ujung lorong ini. 'A

kantin sekolahnya. Melihat gedung ini juga bagian dari

g lorong. Langkahnya terhenti, matanya membesar. Dia tak me

han?' keraguan muncul di hatinya

nya berkumpul di sini untuk sarapan. Ada di lantai tempat dia berada sekaran

sisi lain tempat Viona berdiri. Viona tidak tahu seperti apa interior di lantai atas. Namun, dia masih bisa melihat kalau disa

benar-benar berbaur menjadi satu dan

han campuran dibanding pa

han sekaligus sekolah sebesar ini yang sanggu

nengah pada umumnya. Melainkan hanya baju biasa dengan ce

ayo," ajak Ayu, sambil meraih

urut dan membiark

ater yang mereka kenakan berbeda-

setiap warna menunjukkan gedung di ma

itu,' bat

yang tadinya asik mengobrol, seketika diam da

rhatian mereka adalah gadis

ah melihatnya," tanya salah satu

balas Siswi satunya yang

aru," sahut siswa berambu

erkataan Kribo dia mengangguk. "Benar, biasanya yan

eka melihat ada anak baru seumuran merek. Biasanya anak yang dib

dia tampak pema

manis," sa

dengan tangannya. "Matamu selalu saja ... kalau melih

n," balas Botak. Tentu saja dia tidak mau

malu sampai merah seperti itu!"

" balas

lu. Bukan karena dia digoda oleh pria atau sebaliknya. Bukan juga karena dia melakukan ke

orang yang ada di sini mengarah k

seperti itu?' batin Viona sambil m

usan pasang mata mengarah padanya dengan wajah pen

eh banyak orang sampai seperti ini banyak dari mereka yang m

ik yang menjadi pusat tontonan. Ayu dan Yunita yang su

un Ayu menuju salah

an untuk sarapan," kata Ayu sambil menunjuk

balas

gkahnya terhenti. "Viona kamu kenapa?

k. "Apa jangan-jangan kamu demam?" tanya Yunita

gan yunita dan menggele

enar demam, aku bisa kena masalah," kata Yunita.

lanya, dan berkata dengan isyarat kepada A

gumam Ayu denga

a kamu malah terta

a malu,"

telah mendengarnya. Lalu menatap ke sekelilingnya. "Kalian jangan

s ini. Apa jangan-jangan anak

nita. Walau dia berbicara dengan nada biasa. Karena keheningan sa

memalingkan wajah mereka, kembali menatap ke

juga mulai berbis

ngar itu? Dia ta

is? Aku nggak mengira kalau hari ini

muda untuk tuan Dirka?" s

aku menjadi gadis itu aku tidak peduli

saat mendengar ucapan temannya itu. "Uwah, dia

Dirka tanpa berlama-lama langsung

suki area parkiran, terlihat ada seorang wanita dengan rambut hitam pendek, serta mengenakan j

sing dengan orang yang s

batin Dirka, saat melihat ada Sus

irka sekarang memasang wajah lela

a Susan sambil berteriak kencang

Dirka. Dia Mungkin tidak pernah berani membuka h

i?" tanya Dirka sambil me

an katanya Tuan sedang menuju kes

heran kalau Susan sampai menyambut kedatangan

i bagaimana?

h bingung. "Bagaimana apan

, "gadis yang aku suruh kamu dan Yunita un

hehe," jawab Susan sambil menggaruk b

ngung. "Lah, kenapa malah kamu nggak ta

kan orang satu ini. Bisa-bisanya dia tida

udah pagi," jelas Susan dengan wajah tampak sangat bersalah. Lalu menunduk d

ekali. Tapi karena ada penyesalan di wajahnya,

ereka sekarang

dengan mata berkeliaran kesana kemar

udah bisa diteba

kalau dia sudah memasang wajah seperti ini. Na

amu juga nggak ta

t Susan dengan

,' batin Dirka. Dari tingkahnya saja itu sebenarnya sudah membuat Dirka ragu, tapi mengingat

an dalam memilih orang. 'Sepertinya tidak ada gunanya memarahiny

a, seolah sudah tidak peduli denga

i begitu saja, membuat Susan seketi

bih baik aku menunggunya d

saat ini adalah menunggu. Lagian selama gadis itu bers

usan pun mempercepat langkahnya menyusul Dirka. "B-biar saya temani

kamu," b

berjalan menu

di dalam gedung, t

? Kenapa sepi sek

ngsung mengerumuninya saat melihat kedatangannya pun tidak ad

ke arah Susan. "San, yang la

ak sarapan. Mungkin mereka sekarang a

pernah dia datang ke sini sepagi ini. Jadi

? Siapa tahu Ayu dan Yunita ju

batas minum teh tawar. Kesana untuk sekalian

kamu sudah

an, meman

ja, sekalian mencari Ayu dan Yunita … sia

a berdua, biar saya saja yang pergi mencarinya. T

lau kamu tidak mau ya sudah aku kesana s

kemauan Tuannya. Walau ini di perkomplekan panti asuhan, tetap

uanya kini pergi

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY