gi tuannya, yang tampak me
kenapa Tuan terlihat sangat pedu
rang. Melihat ekspresi tuannya, cukup bagi dia unt
ama kalinya dia menemani l
panti asuhan dan sewaktu dirinya masih berumur 8 tah
an yang sekarang, menurutnya sangatlah
ertatapan mata secara langsung dengannya. Ini seperti dia melihat ular berbi
pada umumnya. Tertawa, merenung, bercanda
i tuannya. Mengetahui bahw
tepat di hadapannya dan dia dibuang ke laut begitu saja. Saat dia terbangun dirinya sudah berada di rumah sa
n tuan Darwis entah apa yang terj
ih berumur 7 tahun. Dia saat itu sedang berlibur bersama keluarganya. Karena insiden itu Lingga harus melihat
gingat apa yang terjadi setelahnya. Saat terbangun dia mendapati dirinya sudah berada di ru
ahui sebuah fakta bahwa yang menjadi korban dalam insiden itu tidak hanya dirinya masih
ihan. Pilihan itu adalah menggapai apa yang ingin dicapai, atau bekerja untuk keluarga Hek
ahkan sama seperti latihan pasukan tentara elit harus mereka jalani. Hingga akhirnya mereka diangkat menjad
bertemu Darwis. Tapi apa yang dia dapat a
arwis. Lingga bersumpah akan membalas semua itu,
★
ku lakukan sekara
rannya sendiri. Mengetahui fakta men
a bertindak seperti itu, karena masalah asmara remaja, atau ada masalah di da
apa yang akan kita lakuka
ia sama sekali tidak tahu dimana keluarga Viona terutama
gan tega meninggalkan anakny
Tapi Bos, terkadang berita dari seseorang belumlah tentu
napa ibunya yang pergi meninggalkannya, sebaiknya aku tanyakan ini langsung saja padanya,"
ngan Nona Yunita saja, Bos." Lingga mengambil smartphone-nya, dan langsu
ak khusus sebagai Spy, dia pasti memiliki pemiki
kan tunggu dia disin
sahut
★
ai motor sportnya. Eksistensi nyentrik itu dengan santainya berkend
m panjangnya yang diikat ke belakang terurai mengikuti le
an berdiri di belakang Dirka dengan badan te
hat tingkah Lingga tiba-tiba berubah seper
n perubahan drast
gguku cukup lama," kata Yunita, s
ja sampai sini, iya kan?" jawab Dirka semba
ataannya. Sebuah tinju langsung mengenai wajahnya deng
ah konyol melihat Yunita yang tiba-t
ya Lingga sambil memegangi pipiny
at menjawab pertanyaan, Tuan?" b
erasa ngeri ketak
a sekali lagi. Dirka menghentikannya. "Yunita,
, Tuan!" seru Yunita sambil menunj
a dan Dirka. Keduanya mal
amkan itu secara bersamaan. Di mana letak tidak
ha memanggilmu dengan sebut
itu kamu memukuln
k sopanan, Tuan. Karena dia anak buahku. Jadi sudah jadi tanggung jawabku untuk m
r! Kamu salah paham!" Dirka la
nita memiringkan
Dirka menghela napas panj
nya kepada Yunita, apa alas
ngguk, memahami apa yang Dirka jelaskan padanya.
raan begitu saja. Seolah tidak terjadi
★
kan Lingga agar tidak perlu memanggilnya dengan sebutan Bos lagi. Lagipula
jelaskan mengenai Viona yang ternyata hidup sendiri, dan
emegangi dagunya. Dia memikirkan sesuatu
mbari menatap ke arah Dirka. "Tapi Tuan, jika boleh
rang, yang bahkan baru ditemuinya. Jika gadis ini adalah kenalan lama, atau mitra bisnis, mungkin
irka juga terlihat tertarik, dia
jauh. Pertanyaan dari Yunita seolah me
i padanya?' Dirka bahkan menanyakan
a. Kamu selalu tampak tak peduli dengan orang di sekitarmu, terutama perem
kan apa yang dirasakannya. Tentu
ik untuk tuannya, bahkan jika perlu dia bisa saja menyingkirkan semua pria yang menjadi saingannya. Mungkin terlihat kejam, tapi bagi Yu
emperoleh jawaban itu. Hingga teringat b
m. "Aku juga tidak mengerti—," ucapnya dengan n
, tatapannya tampak sangat kosong. Yang tidak bisa dibaca
kali melihat tatapan
elihatnya, aku seperti meliha
uga mengingatkannya di mana insiden meninggalnya kakek dan nenek tuannya, yang juga m
u akan mencari semua informasi
asih," ba
eh ke arah Lingga. "Apa kamu su
ubungi, baru Ruqi
menyadari, kenapa cara Lingga me
bersamanya, dia menye
uhnya untuk melacak no
kepalanya. Dia penasaran sia
aku ingin tolong."
juga adit, untuk melacak kerabatnya dan mencari i
gga mengangguk d
sebelumnya, Tuan. Tapi sepertinya masalah in
ibunya yang menghilang, dan ayahnya yang sudah meninggal. Mulai di mana mere
lah," bal
r akan hal itu. Tapi karena Yunita sudah berpenga
menjaga seorang gadis di panti asuhan. Apakah gadis yang dimaksud a
juga sudah memberitahumu, ya. Tapi kalau itu
a. Itu karena Yunita pernah menghancurkan komplotan pembunuh bayaran, seorang diri
. Tapi Dirka sama sekali
siapa yang satun
gaan saya mungkin
, bukankah dia sedikit bermasalah?" Lingga menyel
ap juga bukan dia," balas
ngkatan denganmu itu, yang kemana-mana
salah." Yunita mengang
dengan perhitungan. "Mungkin tak masalah, selama dia bisa mengontrol dirinya dan menjaga gadis itu dengan baik
ampak puas dengan kep
Walau sebenarnya Dirka juga berpikir, apa ini k
secara sembunyi-sembunyi. Tapi yang jadi masalah adalah orang ini yang suka memuji-muji dirinya se
mana kamu setelah
n Adrian dan Yuli." Dirka berbalik ke arah Lingga. "Li
nyerahkan kartu pelajar Vio
ngan wajah bingung. "
epada Wali kelasnya, siapa tahu gadis ini juga punya masalah eksternal dengan teman-tema
k, T
anya, dan menyerahkannya kepada Lingga yang b
ingung kenapa tiba-tiba
membelikan mereka mainan. Beli saja semua yang ada di sana, dan
ik tu
ka jajanan, terserah apa itu, selam
k Tu