img Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati  /  Bab 15 Merayu Pria Kaya  | 1.13%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Bab 15 Merayu Pria Kaya
Jumlah Kata:651    |    Dirilis Pada:18/11/2021

Mengenakan setelan jas yang dibuat dengan rapi, sosok Kusuma terlihat sangat tinggi dan kuat. Berdiri di sana berdampingan dengan Lutfi, dia memancarkan aura yang begitu dominan.

Meskipun dia sudah menyelamatkannya, perasaan kesal melintas di mata Dewi. Orang terakhir yang ingin dilihatnya sekarang adalah playboy terkutuk bernama Kusuma ini.

Kusuma memandang Lutfi dengan dingin dan berkata dengan suara yang menusuk tulang, "Enyahlah!"

Melihat Kusuma yang melindungi Dewi, Lutfi dengan cepat memahami keadaan dan meminta maaf dengan tergesa-gesa, "Maafkan saya, Tuan Hadi. Saya tidak tahu dia adalah wanitamu. Saya tidak akan melakukannya lagi!"

Kemudian dia berlari kabur penuh dengan rasa takut dari sana.

Para penonton yang ada di dekat situ tidak berani berhenti dan menatap. Mereka segera mengalihkan pandangan mereka dan pergi untuk mengobrol dengan tamu lain.

"Kurasa, aku harus mengucapkan terima kasih." Dewi menatap Kusuma dengan pandangan tidak suka sebelum berbalik untuk pergi.

Namun, sebelum dia bisa mengambil satu langkah, Kusuma sudah terlebih dahulu meraih pergelangan tangannya dan menariknya kembali untuk menghadapnya.

Kusuma menatapnya, matanya dipenuhi dengan penghinaan. "Yah, aku minta maaf jika aku sudah mengacaukan rencanamu untuk bisa merayu seorang pria. Apakah kamu marah padaku?"

Dewi mengerutkan kening dengan sinis. "'Merayu seorang pria? Apa yang sedang kamu bicarakan?"

Kusuma berteriak, "Kamu berpakaian sangat seksi tetapi kamu tidak berbicara dengan orang lain. Apakah ini caramu untuk merayu pria kaya? Kamu tampaknya lebih licik dari wanita biasa. Sayang sekali kamu tidak terlihat begitu menarik."

Kusuma merendahkannya tanpa henti.

Dewi tidak mau diam saja dan menelan penghinaannya.

Jadi, dia berpakaian begitu seksi?

Selain lengan dan bahunya, tidak ada bagian lain dari tubuhnya yang terlihat dalam gaun ini.

Ingin merayu pria kaya?

Bagaimana bisa?

Semua orang sudah menyaksikan bahwa Lutfi-lah yang mendekatinya terlebih dahulu. Apakah ini juga bagian dari rencananya untuk bisa merayu pria kaya?

"Apakah kamu itu sudah gila?" Dewi bertanya dengan gigi terkatup.

"Apa? Apakah kata-kataku tadi itu tepat sasaran?" Kusuma mencibir dengan agresif.

Tepat ketika Dewi hendak membalas ucapan itu, sebuah suara terdengar dari belakangnya. "Dewi?"

Yang mengejutkannya, itu adalah Kuncara Lukito, rektor kampusnya. "Oh, Tuan Lukito... Selamat malam."

"Aku sudah mendengar tentang apa yang terjadi di sekolah kemarin. Itu semua salahku. Aku benar-benar meminta maaf."

"Eh... Tidak usah dipikirkan! Itu semua hanya sebuah kesalahpahaman, dan semuanya sudah diselesaikan." Merasa malu, Dewi langsung merasa menyesal sudah datang ke pesta terkutuk ini.

"Terima kasih sudah begitu pengertian. Izinkan aku untuk memperkenalkan pacarku kepadamu. Ini Kumala Sondakh. Kumala, ini Dewi Nayaka, seorang mahasiswi di kampusku."

Dewi tersenyum pada Kumala dengan sopan. "Senang bisa bertemu denganmu, Nona Sondakh."

Selama percakapan ini terjadi, ada banyak pertanyaan muncul di benaknya. Dia tidak kenal dekat dengan Kuncara, dan mereka tidak pernah berbicara dengan satu sama lain secara pribadi sebelumnya. Jadi mengapa Kuncara tiba-tiba merepotkan diri untuk menyapanya?

Kumala menjabat tangan Dewi dan berkata dengan suara lembut, "Dewi, aku sudah mendengar banyak tentangmu! Jadi rumor yang aku dengar itu benar. Kamu memang sangat cantik!"

Dewi sedikit tersipu, tersanjung oleh pujian yang diberikan oleh Kumala. Tapi apa yang dia maksud ketika tadi dia mengatakan bahwa dia telah mendengar banyak tentang dirinya?

"Aku harus berterima kasih kepada Kusuma karena meminta departemen terkait untuk menyelesaikan masalah di kampus kemarin. Kalian berdua benar-benar ditakdirkan untuk bertemu," ucap Kuncara sambil tersenyum nakal.

"Aku rasa tidak!"

"Saya rasa tidak!"

Dewi dan Kusuma berseru bersamaan.

Kemudian, mereka bertukar pandang dengan kesal sementara Kumala yang melihat itu, tertawa terbahak-bahak. "Aku punya firasat kalian berdua akan menjadi akrab. Pokoknya, ayo kita pergi, Kuncara. Kita seharusnya tidak mengganggu waktu mereka lebih lama lagi."

Kuncara mengangguk dan pergi bersama Kumala sambil bergandengan tangan.

Dewi menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan amarahnya. Ketika Kuncara dan Kumala akhirnya berada di luar jangkauan pendengaran, dia menoleh ke Kusuma dan mendesis, "Kamu terus muncul entah dari mana. Apa kamu hanya sedang mencoba menarik perhatianku?"

"Tergantung. Apakah aku sudah mendapatkannya sekarang?"

"Ya. Kurasa rencanamu itu berhasil."

Begitu dia selesai berbicara, Dewi tiba-tiba meraih dasi Kusuma dan tersenyum menggoda padanya. Kemudian, berdiri berjinjit untuk mendekati wajah Kusuma.

Sebelumnya              Selanjutnya
img
Konten
Bab 1 Perjanjian Perceraian Bab 2 Tangkap Wanita Itu Bab 3 Memamerkan Cinta Mereka Bab 4 Kamu Tidak Mampu untuk Membelinya Bab 5 Tidak Pantas Untuk Memasuki Mal Ini Bab 6 Berikan Aku Informasi Tentang Wanita Itu Bab 7 Memberimu Pelajaran Bab 8 Aku Tidak Ingin Menjadi Kotor Bab 9 Menabrak Kusuma Bab 10 Keributan Bab 11 Permintaan Maaf Bab 12 Bicarakan Ini Secara Langsung Bab 13 Merasa Ragu Untuk Bercerai Bab 14 Peluncuran Produk Bab 15 Merayu Pria Kaya Bab 16 Terjatuh Bersama Bab 17 Satu Triliun Rupiah Bab 18 Video
Bab 19 Ke New York
Bab 20 Apakah Dia Bertemu Lawan Sepadan
Bab 21 Kusuma Menggoda Dewi
Bab 22 Kusuma Tahu Kebenarannya
Bab 23 Pindah Rumah
Bab 24 Diantar Ke Universitas
Bab 25 Bukan Seorang Pria
Bab 26 Kakak
Bab 27 Markas Besar Grup Hadi
Bab 28 Saya Ingin Anda Mencicipinya
Bab 29 Hangus
Bab 30 Kado untuk Kusuma
Bab 31 Siapa yang Menindas Pacarku
Bab 32 Tomboi Apa-apaan Ini
Bab 33 Aku Ingin Meminta Maaf Kepadamu
Bab 34 Sebuah Pertarungan
Bab 35 Dia Layak Mendapatkannya
Bab 36 Jiwa Pemberontak
Bab 37 Menjauh Dari Kusuma, Sang Dosen
Bab 38 Sayangku
Bab 39 Hukuman
Bab 40 Di Kuburan
Bab 41 Aku Pria yang Sudah Menikah
Bab 42 Dia Sangat Tampan
Bab 43 Aku adalah Suamimu
Bab 44 Kelas Menari
Bab 45 Kelas Bahasa Inggris
Bab 46 Pelajaran Bahasa Inggris
Bab 47 Kamu Menang
Bab 48 Kembali Dari Singapura
Bab 49 Sakit Kepala
Bab 50 Kebenaran Telah Terungkap
Bab 51 Tidak Tahu Malu
Bab 52 Pencium yang Baik
Bab 53 Mereka Bersama-sama Menipuku
Bab 54 Sebuah Konfik
Bab 55 Tidak Ada yang Boleh Keluar
Bab 56 Berlutut Dan Minta Maaf
Bab 57 Kamu Tidak Perlu Melakukan Apapun Selain Menghitung Uang
Bab 58 Seorang Pria Yang Picik
Bab 59 Apa Kamu Tinggal Dengan Seorang Pria
Bab 60 Sungguh Kejutan yang Hebat!
Bab 61 Pengertian dan Kartu VIP
Bab 62 Kamu Bernilai Sepuluh Triliun
Bab 63 Lepaskan Sepatumu
Bab 64 Aku Sudah Menikah
Bab 65 Tertangkap Basah
Bab 66 Tenangkan Suamimu
Bab 67 Di Bioskop
Bab 68 Hati yang Patah
Bab 69 Datang Untuknya
Bab 70 Hancurkan Toko Sialan Ini
Bab 71 Pria yang Tidak Fleksibel
Bab 72 Kamu Berani Menyebut Kusuma Hadi
Bab 73 Menikahi Galila
Bab 74 Lebih Sering Mengenakan Gaun
Bab 75 Ini Istriku
Bab 76 Berhati-hatilah Dengan Megan
Bab 77 Pertengkaran
Bab 78 Hadiah
Bab 79 Lakukan Apa Pun Untuk Kalian
Bab 80 Tiga Syarat
Bab 81 Berjalan Di Atas Landak Tanpa Alas Kaki
Bab 82 Memberi Tamparan Di Wajahnya
Bab 83 Tamparan
Bab 84 Maafkan Aku
Bab 85 Seorang Pria yang Tidak Bersalah
Bab 86 Bersikap Baiklah Pada Dirimu Sendiri
Bab 87 Terluka
Bab 88 Jatuh Cinta
Bab 89 Rayuan
Bab 90 Di Rumah Sakit
Bab 91 Hati-hati
Bab 92 Kusuma, Aku Menyukaimu
Bab 93 Aku Sudah Mendengar Apa yang Kamu Katakan
Bab 94 Ayo Pulang
Bab 95 Apa yang Hendak Kamu Beli
Bab 96 Beraninya Kamu
Bab 97 Kamu Tidak Membutuhkan Seorang Istri
Bab 98 Apakah Kamu Sedang Mencoba untuk Meminta Maaf
Bab 99 Biarkan Aku Menghangatkanmu
Bab 100 Istriku yang Keras Kepala
img
  /  14
img
img
img
img