img Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati  /  Bab 16 Terjatuh Bersama  | 1.21%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Bab 16 Terjatuh Bersama
Jumlah Kata:786    |    Dirilis Pada:18/11/2021

Senyum menawan yang ditunjukkan Dewi membuat jantung Kusuma berdegup kencang.

Wanita ini mungkin menjengkelkan, tetapi dia tidak bisa menyangkal daya tariknya padanya.

Dengan cepat dia tersadar dan mencibir dengan jijik. Kemudian dia menarik diri secepat mungkin dari Dewi.

Tepat saat dia mundur selangkah, senyum ganas muncul di wajah Dewi. Pria ini telah jatuh tepat ke dalam perangkapnya. Dewi mengangkat lengannya yang ramping dan mendorong dada bidangnya dengan keras.

Rupanya, Kusuma sekarang sedang berdiri tepat di sebelah kolam renang. Kolam itu sama sekali tidak dalam, tetapi akan sangat memalukan jika Kusuma terjatuh ke sana.

Kusuma langsung menyadari apa yang ada di pikiran Dewi.

Melihat betapa sombongnya dia, Kusuma tidak mau begitu saja membiarkan rencana Dewi berhasil. Dia bertindak cepat dan meraih gaun Dewi, yang secara efektif menarik wanita itu ke dalam pelukannya...

Kemudian datang suara tercebur yang besar!

Suara air yang keras dari kolam menarik perhatian semua orang.

"Tuan Hadi!" ada sebuah suara yang berteriak ketakutan. "Nyonya Hadi!"

Ketika Edi melihat apa yang terjadi, dia bergegas ke sana dengan cepat, kepanikan tertulis di wajahnya.

Kusuma keluar dari kolam dengan tubuh yang basah kuyup. Selain merasa malu, kurang lebih dia baik-baik saja karena dia mengenakan jas.

Dewi, di sisi lain, dalam keadaan kacau. Kusuma secara tidak sengaja merobek gaunnya dan memperlihatkan kulit putih mutiaranya. Gaun merah anggur itu basah kuyup sekarang dan itu menempel di tubuhnya begitu erat, menonjolkan lekuk tubuhnya.

Saat wanita cantik itu juga keluar dari kolam, dia tampak sangat mempesona!

Dia memelototi Kusuma, kecewa, matanya memerah karena air mata. Dia keras kepala namun cantik, yang membuat para penonton merasa kasihan padanya.

Semua pria yang hadir tercengang ketika mereka melihat Dewi keluar dari kolam.

Namun, sebelum ada yang bisa menelanjangi Dewi dengan mata mereka, setelan hitam basah menutupi bahu wanita cantik itu, menutupi sebagian besar tubuhnya.

"Kusuma Hadi!" Dewi mendesis marah dengan gigi terkatup.

Tepat ketika dia akan mengomel pada pria menyebalkan ini, dia tiba-tiba merasakan ada sepasang tangan kuat yang mengangkat tubuhnya.

Sebelum dia tahu apa yang terjadi, Kusuma sudah menggendongnya.

"Apakah ini caramu untuk merayuku?" tanya Kusuma dengan satu alis terangkat. "Hebat. Sungguh hebat!"

Dewi menatapnya, tercengang. Dia tidak bisa memercayai apa yang baru saja didengar oleh telinganya.

Pikirannya sekarang sedang kacau. Segera, dia mulai memikirkan banyak cara untuk membunuh pria ini.

"Jangan bergerak sedikit pun. Kecuali jika kamu ingin semua orang melihat tubuhmu yang berpakaian seksi itu!" Suara Kusuma rendah, tetapi ada sedikit kegelisahan di sana.

Meskipun Dewi benci menerima apa yang diucapkan Kusuma begitu saja, dia tahu apa yang dikatakannya itu benar. Dewi memberinya tatapan tajam tapi tetap diam.

Pada saat itu keheningan menyelimuti seluruh kapal pesiar.

Semua orang yang ada di dek kapal saling bertukar pandang, tetapi tidak ada yang mengucapkan sepatah kata pun untuk waktu yang begitu lama seperti selamanya.

Beberapa dari mereka tidak berani mengeluarkan suara, sementara yang lain termangu, bertanya-tanya apakah mereka sedang berimajinasi.

Salah satu dari penonton di sana, Olga, terlalu marah untuk mengatakan sepatah kata pun...

Kusuma membawa Dewi menjauh dari pandangan semua orang. Dia tidak berhenti berjalan sampai mereka sampai di ruang tunggu.

Ketika mereka tiba di pintu sebuah ruangan, Kusuma menendang pintunya hingga terbuka dan masuk, masih dengan Dewi di pelukannya. Tanpa menyalakan lampu, dengan hati-hati dia menurunkan gadis itu dan menendang pintu di belakangnya hingga tertutup dengan kakinya.

Sekarang, dia menekan gadis itu ke pintu, kedua matanya terbakar nafsu.

Telapak tangannya yang besar mulai menjelajahi tubuh basah gadis itu Dewi tidak bisa bergerak, tangannya terjepit di belakang punggungnya.

"Kusuma—"

Dia ingin memintanya untuk melepaskannya, tetapi pria itu tidak memberinya kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya. Kusuma menghentikan ucapannya di tengah kalimat dengan menekan bibirnya ke bibir Dewi.

Setelah apa yang terasa seperti selamanya, Kusuma akhirnya menarik diri dari bibir milik Dewi.

Pria itu mencibir dan menyandarkan dahinya ke dahi Dewi. Kemudian dia berbisik dengan suara serak, "Katakan padaku, berapa banyak uang yang harus aku keluarkan untuk bisa tidur denganmu semalam?"

"Persetan!"

Air mata menggenang di mata Dewi. Beraninya pria ini melihatnya sebagai pelacur?

Malu dan marah, Dewi mencoba mendorong pria itu menjauh, tetapi Kusuma mengencangkan cengkeramannya di sekelilingnya.

Baju Kusuma basah luar dalam. Dewi bisa dengan jelas melihat dadanya yang lebar dan berotot melalui pakaiannya.

Dan rambut Kusuma sedikit berantakan. Tetesan air menetes dari rambutnya ke tulang selangka, menetes ke...

Sialan. Dia tidak mau mengakuinya, tetapi Kusuma memang sangat seksi.

Dewi tiba-tiba mendapati dirinya sibuk melamun karena berdiri begitu dekat dengan wajah pria ini.

Tidak mengherankan jika banyak wanita yang tergila-gila padanya. Memang benar pria ini sungguh gagah, seksi, dan menawan.

Untungnya, pria itu tidak menyadari bahwa dia tenggelam dalam pikirannya sendiri. Kusuma menggodanya dengan menghina, "Apakah kamu masih ingin jual mahal? Kekayaanku tidak bisa dibandingkan, bahkan jika harta semua orang yang ada di kapal ini terkumpul menjadi satu. Berikan aku jumlahnya dan aku akan..."

Sebelumnya              Selanjutnya
img
Konten
Bab 1 Perjanjian Perceraian Bab 2 Tangkap Wanita Itu Bab 3 Memamerkan Cinta Mereka Bab 4 Kamu Tidak Mampu untuk Membelinya Bab 5 Tidak Pantas Untuk Memasuki Mal Ini Bab 6 Berikan Aku Informasi Tentang Wanita Itu Bab 7 Memberimu Pelajaran Bab 8 Aku Tidak Ingin Menjadi Kotor Bab 9 Menabrak Kusuma Bab 10 Keributan Bab 11 Permintaan Maaf Bab 12 Bicarakan Ini Secara Langsung Bab 13 Merasa Ragu Untuk Bercerai Bab 14 Peluncuran Produk Bab 15 Merayu Pria Kaya Bab 16 Terjatuh Bersama Bab 17 Satu Triliun Rupiah Bab 18 Video
Bab 19 Ke New York
Bab 20 Apakah Dia Bertemu Lawan Sepadan
Bab 21 Kusuma Menggoda Dewi
Bab 22 Kusuma Tahu Kebenarannya
Bab 23 Pindah Rumah
Bab 24 Diantar Ke Universitas
Bab 25 Bukan Seorang Pria
Bab 26 Kakak
Bab 27 Markas Besar Grup Hadi
Bab 28 Saya Ingin Anda Mencicipinya
Bab 29 Hangus
Bab 30 Kado untuk Kusuma
Bab 31 Siapa yang Menindas Pacarku
Bab 32 Tomboi Apa-apaan Ini
Bab 33 Aku Ingin Meminta Maaf Kepadamu
Bab 34 Sebuah Pertarungan
Bab 35 Dia Layak Mendapatkannya
Bab 36 Jiwa Pemberontak
Bab 37 Menjauh Dari Kusuma, Sang Dosen
Bab 38 Sayangku
Bab 39 Hukuman
Bab 40 Di Kuburan
Bab 41 Aku Pria yang Sudah Menikah
Bab 42 Dia Sangat Tampan
Bab 43 Aku adalah Suamimu
Bab 44 Kelas Menari
Bab 45 Kelas Bahasa Inggris
Bab 46 Pelajaran Bahasa Inggris
Bab 47 Kamu Menang
Bab 48 Kembali Dari Singapura
Bab 49 Sakit Kepala
Bab 50 Kebenaran Telah Terungkap
Bab 51 Tidak Tahu Malu
Bab 52 Pencium yang Baik
Bab 53 Mereka Bersama-sama Menipuku
Bab 54 Sebuah Konfik
Bab 55 Tidak Ada yang Boleh Keluar
Bab 56 Berlutut Dan Minta Maaf
Bab 57 Kamu Tidak Perlu Melakukan Apapun Selain Menghitung Uang
Bab 58 Seorang Pria Yang Picik
Bab 59 Apa Kamu Tinggal Dengan Seorang Pria
Bab 60 Sungguh Kejutan yang Hebat!
Bab 61 Pengertian dan Kartu VIP
Bab 62 Kamu Bernilai Sepuluh Triliun
Bab 63 Lepaskan Sepatumu
Bab 64 Aku Sudah Menikah
Bab 65 Tertangkap Basah
Bab 66 Tenangkan Suamimu
Bab 67 Di Bioskop
Bab 68 Hati yang Patah
Bab 69 Datang Untuknya
Bab 70 Hancurkan Toko Sialan Ini
Bab 71 Pria yang Tidak Fleksibel
Bab 72 Kamu Berani Menyebut Kusuma Hadi
Bab 73 Menikahi Galila
Bab 74 Lebih Sering Mengenakan Gaun
Bab 75 Ini Istriku
Bab 76 Berhati-hatilah Dengan Megan
Bab 77 Pertengkaran
Bab 78 Hadiah
Bab 79 Lakukan Apa Pun Untuk Kalian
Bab 80 Tiga Syarat
Bab 81 Berjalan Di Atas Landak Tanpa Alas Kaki
Bab 82 Memberi Tamparan Di Wajahnya
Bab 83 Tamparan
Bab 84 Maafkan Aku
Bab 85 Seorang Pria yang Tidak Bersalah
Bab 86 Bersikap Baiklah Pada Dirimu Sendiri
Bab 87 Terluka
Bab 88 Jatuh Cinta
Bab 89 Rayuan
Bab 90 Di Rumah Sakit
Bab 91 Hati-hati
Bab 92 Kusuma, Aku Menyukaimu
Bab 93 Aku Sudah Mendengar Apa yang Kamu Katakan
Bab 94 Ayo Pulang
Bab 95 Apa yang Hendak Kamu Beli
Bab 96 Beraninya Kamu
Bab 97 Kamu Tidak Membutuhkan Seorang Istri
Bab 98 Apakah Kamu Sedang Mencoba untuk Meminta Maaf
Bab 99 Biarkan Aku Menghangatkanmu
Bab 100 Istriku yang Keras Kepala
img
  /  14
img
img
img
img